Skip to main content

Dilema Akhir Kuliah : Tugas Perancangan Akhir

Sebenernya saya bingung harus mulai dari mana memulai cerita perjalanku tentang perjalanan di dunia pendidikan yang saya perjuangkan. Namun saya akan mencoba menceritakan perjalanan saya menghadapi perjuangan dipenghujung masa kuliah saya dengan rinci disini untuk bekal cerita saya ke anak cucu kelak.

Perjuangan sudah terjadi sejak masa pergantian masa kuliah ya bisa disebut masuk ke semester akhir. Semester terakhir yang akan menjadi semester pamungkas sebelum saya akan mendapatkan gelar S1. Hal menarik sudah muncul di awal perjalanan semester pamungkas, yaitu saya harus berjuang dengan pembagian waktuku dengan pekerjaan, keluarga (istriku tersayang) dan kuliah.

Tantangan yg wow tenan brad....sungguh diperlukan ekstra sambal karena menguras keringat betul. Bayangkan saja baik dari fisik yang musti on terus, belum lagi materi brad. Awalnya saya bersama dengan istri sudah sering membahas hal ini bareng-bareng sampai perjalanan itu pun sudah ada didepan mata. Deg-degan grogi atau apalah itu namanya pokoknya selalu muncul dipikiran.

Petualangan dimulaii dari sekarang, siapkan persenjataan, cadangan baterai, asupan motivasi yang super duper buanyak. Sekarang sudah ada motivator yang selalu menemani dari pagi sampai tidur yaitu sang belahan jiwa istriku tersayang.

Hari pertama yang harus dilalui adalah pekerjaan yang dituntut untuk serba cepet dan perfecto, hal ini bisa dijalani dengan ya lumayan lancar lah tanpa halangan yang berarti. Selepas pulang dari bekerja dilanjutkan dengan urusan asmara ups....maksudnya keluarga kecilku dengan umur yang masih seumur jagung ini. Hal pertama sesampainya dirumah adalah mau makan apa ke istriku tersayang. Hal itu berlangsung selama hari kerja. Perjalanan selama weekdays pun sudah terlalui dengan lancar, sampai akhirnya weekend pun datang saatnya merubah motivasi untuk perjuangan mahasiswa tingkat akhir.

Bangun pagi-pagi di hari sabtu tuh sesuatu karena biasanya kalo hari libur tuh males mau ngapa-ngapain. Coba aja tanya para pekerja yang setiap hari harus bangun pagi pulang sampai rumah malam untuk bekerja, pastinya hari libur adalah waktu buat memanjakan diri dengan bangun siang...hahaha betul g bro n sis?

Nah, sabtu itu merupakan the first time saya ditemani sama istriku ke kampus. ..Emmm...biar tahu juga sih perjuangan ke kampus dengan menembus kemacetan yang wow....tahulah jakarta jalan itu hal wajib kudu macet, kurang afdal jalan di jakarta kalo tidak macet. Setelah selesai bersiap akhirnya kita pun berangkat dengan naik supri (motor supra merah). Saya malah terkejut dengan istriku brohh..do'i malah merasa excited hlo menjalani perjalanan menembus kemacetan jalan menuju ke kampus tercintahku. Begini nih kata yang terucap dari bibir merah istriku,"Wedyan, begini toh yang namanya macet dijakarta!". Lantaran macet yang terjadi tuh bener2 g jalan g gerak sampai hampir setengah jam bahkan bisa sejam lebih loh gaes.

Singkat cerita sampailah kita dikampus tercintah fiuuuhhh...keringetan dan bau asep dan debu yang menempel dibaju kita. Parkir motor dan langsung menuju ke kelas buat memulai proyek tugas akhir masa kuliah. istriku menunggu di hall kampus dibawah soalnya kalo ikut naik y lumayan lah wong sampai harus naik ke lantai 5 broo kelasnya. Istriku kan udah capek dijalan apalagi bodi istriku yang super duper semok itu pasti beratlah buat naik ke lantai 5.

Pelajaran pun dimulai dengan mengumpulkan kami para pejuang tugas akhir di suatu ruangan kelas untuk diberikan penjelasan tentang proses yang harus dilalui sampai akhirnya dinyatakan lulus. Habis penjelasan kami pun diberikan ruangan studio lah untuk mengerjakan tugas akhir. Ada 3 ruang studio disana yang tiap studio biasanya terdiri dari sepertiga dari mahasiswa tugas akhir.
Oh, iya waktu penjelasan rule proses pengerjaan proyek tugas akhir tersebut ada juga mahasiswa dari kampus kranggan. Kampus tercintaku ini dijakarta ada beberapa kampus, Pusatnya Meruya selatan, jakarta barat (saya salah satu anggotanya), ada yang dari kranggan, depok. dan ada kampus Bekasi. Namun untuk arsitektur adanya dari kampus pusat dan kampus kranggan. Kalo bekasi terlalu jauh jaraknya untuk jadi satu di kampus jakarta, jadi bekasi ya dikampus bekasi sendiri.

Teknikal meeting pertama untuk mahasiswa yang mengambil tugas akhir menunya kira-kira begini, Pembagian pembimbing, Pembagian jadwal konsultasi dengan Koordinator tugas akhir (bu christy vidiyanti selaku koordinator). Progress yang harus dicapai saat pertemuan dengan koordinator. ya intinya sih rule yang harus dipenuhi oleh para pejuang gitulah.

Prosesi tentang rule dunia persilatan para pejuang tugas akhir pun telah berakhir dan saatnya kembali ke istriku yang sudah lama ku anggurin haahha...tenang istriku i'm coming! cusssss....

Saat ku samperin sang pengantin baru sedang memainkan jari-jarinya yang super duper lentik itu colak colek layar sentuhnya. Habis itu kita pun menuju tempat makan (laper gaess) hihihi....maklum dari pagi belum makan. Setelah pilah-pilih mau makan apa akhirnya kita sepakat untuk makan sop ayam deket kampus. Tempat makan itu mengingatkan kita sih gaes soalnya legendaris banget buat kita hehehe...saat masih jadi pacar ku, kita sering makan di tempat itu waktu di jogja sana. weiitss...sekarang bahasanya jogja itu sana hahaha....(ngomong2 ini first time hlo istriku keluar dari zona nyaman (jogja kan berhati nyaman). Saat sudah memesan makanan kita nyari tempat duduk dan ngobrollah kita, "tadi gmn dikelas?", tanya istriku. "ya, gitulah bahas masalah rule untuk tugas akhir, dari pembimbing sampai dengan proses ke sidang dan pengumuman lulus". waktu makan tiba dan kita makan sambil ngobrolin nostalgia dlu di jogja sana. Setelah dirasa cukup makannya kita mau kemana sekarang? emmm.....saling mengutarakan pendapatnya dan akhirnya kita putuskan untuk pulang dan sorenya baru kita pergi jalan.

Untuk ngebahas tentang mesra-mesranya saya sama sang pujaan akan saya buat content sendiri y brad, soalnya terlalu naif kalo saya campur aduk sama perkuliahan, tapi dikit-dikit tak masukin deh biar jadi bumbu-bumbu manisan gitu. hehehe...

Perputaran waktu berjalan makin melaju dengan otomatis, sampai akhirnya pada momen indah dan haru sih gaes...Istriku tuh aneh ehhh unik sih lebih tepatnya. Kita kan sudah berjalan sebagai suami istri beberapa bulan ini, nah momennya istriku tuh sudah terlambat datang bulannya. waow....seru gaes...gini ceritanya, Istriku tuh konsultasi sama sodara dia anak tantenya yang seorang yang berprosesi sebagai bidan disalah satu rumah bersalin di jogja sana. Nah, curhatlah masalah keterlambatan datangnya bulan tadi ke dia, sampai akhirnya sodaranya menyarankan untuk test packlah. Awalnya sih sudah beli tuh test pack di apotik terdekat. Namun, hmmm...sampai satu minggu tuh g diterapkan juga tuh sama istriku. Tau kenapa g dilakuin-lakuin sama istriku? karena istriku kan super duper semoknya "dia takut", alasannya tuh kan g masuk akal banget yak. Sampailah hari penerapan test pack itu terjadi. Pas hari itu sih pagi biasalah kegiatan rutin bangun terus mandi lajutkan pergi kerja. deket sih tempat kerja dari kosan 5 menit g sampek. Saat siang hari pas makan siang istri kasih kabar kalo sodaranya yang bidan itu marah-marah ke istri, "Kenapa kok sampai satu minggu belum juga di test?" istri jawabnya," aku wedi na!" itu jawaban yang keluar dari bibir semerbak dari istriku.

Nah, sore hari menjelang kepulangan kerjaku istriku mengabarkan perkembangan proses pengetest packan itu. Ok! waktu itu sih pulang dari kerja biasa aja sih masih selow aja g ada kepikiran yang gmn-gmn. Saat sampai dikost an istri sudah menyambut dengan senyum terdasyatnya dan bilang coba liat hasilnya dari tadi udah tak pakai tuh test packnya tapi blm berani liat sampai akhirnya tak liat juga setelah kesemrawutan yang bergejolak dalam diri istriku. "trus, hasilnya gmn? tanyaku. Istriku dengan grogi jawab gini, "Liat aja sendiri! Akhirnya dengan rasa penasaran tak liat tuh hasil dari test packnya. daaaaannnn.....taraaaaa.....saya kagettt dan g tau mau bilang apa istilahnya speechles...sumpah. dan langsung. mbrambangi mataku dan langsung tak peluk tubuh super duper semok istriku dan bilang waooow....ada junior akan datang nihhh buat nemenin kita. wah sumpah itu luar biasa rasanya mantul sampai g bisa ngomong.

Wah, kabar yang sangat menggemparkan dunia persilatan nih. Musti langsung dikabarkan ke orang jogja sana gak ya? emmm....kita sepakat untuk blm saatnya untuk kita kabarkan ke orang tersayang di jogja sana. kita nikmatin aja dulu yang namanya pasangan muda selama waktu yang blm bisa kita tentukan.
Kita kembali ke masa perjuangan studi kuliah. Perjuangan semakin menampakkan tantangan-tantangan yang semakin hari semakin membuat penat kepala. Pertemuan awal-awal merupakan awal pembentukan koalisi-koalisi, maksudnya sih pencarian sesama pembimbing biar ntar kalo diperlukan koordinasi bisa lebih mudah nantinya. Sampai saat yang dinantikan nanti pastikan kita mengenal yang namanya pertemanan saling membantu satu sama lainnya.

Pembagian kelompok untuk pembimbing sudah terbagi dengan acak dari kelas karyawan dengan kelas reguler. Waktu itu kita saling mencari tahu siapa saja sih yang menjadi satu kelompok untuk satu pembimbing kita. Untuk kelas karyawan dan reguler tetap lah terdapat gap-gap diantara kita, gak bisa kita jadi satu gap dalam artian dalam satu studio. Tahu kenapa? ya karena jam kelas karyawan bisanya hanya di weekend sedangkan kelas reguler bisa di weekday. akan tetapi kita menjadi satu dalam informasi dengan membuat grup whatsup dengan nama grup Perancangan Akhir yang belakangnya ditambah dengan nama pembimbing. Waktu itu saya dapat pembimbing dari Dosen senior Pak Budi beliau adalah dedengkot dari jajaran dosen arsitektur dimana sang istri juga merupakan dosen juga di jurusan yang sama, yaitu ibu Tin. Karakter dari pak budi merupakan orang yang super pendiam kalo dilihat dari kacamata dosen. Beliau merupakan dosen mata kuliah Perancangan Arsitektur 5 dan juga mengajar mata kuliah Manajemen Konstruksi. Beliau merupakan seorang doktor lulusan dari ITB untuk Manajemen Kontruksi.

Untuk kelompok kelas karyawan saya tergabung dengan genk sebut saja genk asik-asik. Kenapa kok disebut genk asik-asik? y karena kelompokku terdiri dari orang yang asik aja kalo dikelas kerjaannya main internet dan main musik disambil lalu dengan ngobrol dan makan...hahahha....Personilnya terdiri dari pak paulus agung, fanny, wahyu subangkit, Lussy, Tri prasetya alias si kucing dan lainnya yang saya sudah agak lupa nama-nama mereka hahahha..

Berangkat kuliah pagi dan pulangnya sore jam 4 dengan absen 3 kali yaitu pagi, siang dan sore harinya menjelang pulang. untuk hari itu cukup dulu jadi kita semua pulang ke rumah masing-masing.

Perjalanan menuju kos berjalan seperti biasanya melalui halang rintang kemacetan yang tak pernah surut. Sesampainya di kosan disambut dengan senyum istriku yang super duper sumringah dari bibir merah meronanya yang emmm...gitu deh. karena malam minggu keluarlah dari kandang untuk menikmati malam mingguan berdua (ngedate) waktu itu kita ke salah satu mall yang terdekat dengan kosan. Sebelum ke mall kita ke bidan atau klinik untuk memastikan apakah beneran hamil dan kalau hamil bagaimana kondisi si junior yang selama sembilan bulan ke depan akan semakin terindukan untuk ditemui. Maksud hati untuk memeriksakan ke klinik terdekat untuk memastikan ehhh....sama aja ternyata pakainya juga test pack. kita menghampiri beberapa klinik sesuai info yang didapatkan dari emak, dari internet tapi hasilnya belum dapat juga. akhirnya kita putuskan untuk menunda keesokan harinya. Acara malam mingguan kembali dilanjutkan ke mall untuk sekedar jalan-jalan saja. daripada dikosan juga boring, ya sudah kita jalan aja deh.

Pas kita lagi malam mingguan berdua tiba-tiba bapak info kalo bapak mau ada acara kerjaan dijakarta untuk beberapa hari. Malam minggu ini bapak berangkat dari semarang naik kereta dan nantinya menginap di daerah jakarta selatan kebetulan mas hendra (kakak iparku) juga berdomisili disana. Ya sudah kita setuju aja untuk ketemuan didaerah jakarta selatan. Sebelum kita melanjutkan menikmati malam mingguan kita makan dulu bakso dimana tempatnya searah dengan mall yang akan kita tuju. singkat cerita kita habis makan bakso kita lanjutkan perjalanan minggu yang panjang ini. Di sana kita sampai kurang lebih jam 8 malam. sembari parkir kita melanjutkan berbincang tentang besok mau ketemu sama bapak kita mau kasih surprice ke bapak kalo sebentar lagi mau dapat cucu dari anak bontotnya. Bicara soal cucu, anakku yang sedang dalam kandungan istriku ini merupakan cucu pertama dari kedua belah keluarga loh. pasti bakalan menarik nih ceritanya, jadi g sabar untuk menantikan kisah yang akan terjadi.

Kamipun bahagia banget dengan adanya jabang bayi yang ada dalam kandungan istriku ini, emm..seperti siapa ya kira2 apa seperti bapaknya apa ibuknya ataukah malah lebih mirip anggota keluarga yang lain? kita nantikan dengan penuh kidmat ya gaess....

Kebetulan sekali dimall tersebut lagi ada acara musik acustikan gtu lah, lumayan bisa nonton gratisan. Maalam mingguan yang lumayan asik sih menurut kita yang tiap hari tanpa hiburan selain lewat hape...hahaha maklum namanya juga anak kost. sebagai perantau saya hidupnya no maden sih. paling lama tinggal di Cikupa daerah tangerang kabupaten. Dari situ pindah lah ke daerah BSD ya tempat yang tak tinggali sekarang ini. Malam semakin larut kami pun makin menikmati malam berdua. saking menikmatinya sampai lupa liat waktu yang ternyata sudah menunjukan pergantian hari. karena besok masih ada acara pergi jalan ketemu dengan bapak di daerah jakarta selatan jadi kami putuskan untuk pulang dan beristirahat. Jam 1 dini hari kami sampai dipadepokan tinggal kami yang berukuran mini dengan kamar mandi didalam. Kami basuh muka dan kami pun melanjutkan ke ranjang untuk beristirahat. Kami berdua ketiduran pulas sampai keesokan harinya.

Pagi bangun kami pun emm...arrgh..males kali y kok rasanya pengennya dikamar ajalah menikmati masa liburan dihari minggu kan jarang-jarang kita bermalas-malasan gtu...haahhaha.. Namun hal itu sayangnya tidak terialisasikan dengan baik karena kita juga janjian dengan bapak yang jauh-jauh datang ke jakarta untuk kerja aja masih menyempatkan waktu buat kita hlo. Oh..iya hampir kelupaan kalo kita mau periksa ke klinik buat melihat gmn sih yang namanya hamil tuh kalo menurut dokter, kita mencari yang bisa dilihat dengan USG supaya keliatan bentuknya tuh seperti apa toh. Nah setelah kita kemaren cari info ada tuh puskesmas terdekat yang bisa kita datengin. langsung kita cuss kesana untuk mendapatkan penerangan yang sejelasnya perihal kehamilan dan apa yang musti kita perbuat supaya darah daging kita selalu terjaga akan gizinya. Si Supri selalu setia menemani kami untuk mengantarkan kami kemana saja yang kami ingin pergi. dengan tarikan gas yang sedikit dipaksa kenceng kamipun sampai dipuskesmas yang dimaksudkan. Si supripun parkir untuk menunggu kami periksa. Namun apa yang terjadi gaess? disitu juga ternyata belum ada fasilitas untuk USG coba...hmmm....kalaupun ada juga antrinya puanjang kayak kereta bergerbong-gerbong gitulah. Soalnya mereka ternyata sudah antri dari pagi buta gaes....yaaakkellah. Terus kita akhirnya jalan nyari lagi ke klinik lain yang bisa USG. Tiba-tiba keinget di daerah rawa buntu tuh ada klinik ya lumayan lengkap gtu deh, khusus klinik ibu dan balita kalau g salah inget sih. kalo nama sih g inget maklum saya orang yang suka atau hobinya lupa tentang masalah nama, baik itu tempat ataupun orang. Istrikupun juga ingat, maklum kita merupakan traveler sejati hahahha...penjelajah taman jajan. tanpa pikir panjang lebar kita pun cus kesana. Kenapa kita milihnya klinik? karena faktor ekonomis sih gaes...kalo ke rumah sakit lumayan menguras budget hahaha....soalnya dana yang ada sudah terbagi juga dengan kuliahku yang belum kunjung usai juga. singkat cerita kita sudah sampai di klinik yang dimaksudkan. tanpa basa-basi kita pun masuk ke dalam dan mendaftar di resepsionis. Kebetulan saja kita merupakan pasien pertama. lumayan g perlu antri panjang seperti di puskesmas tadi.

Akhirnya kita langsung dipersilakan masuk ke ruang pemeriksaan. Hmmm....apa yang terjadi gaess? deg-degan juga rasanya....kayak apa ya...kan penasaran to gaes..Sama bidan ditanyain pertanyaan standar apa keluhannya, gitu-gitu dah pokoknya standar seperti di sinetron-sinetron. Seusai itu langsung disuruh naik ke ranjang periksa. dan diolesin semacam gel bagian perut bawah pusar istriku. dan bidannya ambil alat seperti alat vacum clener gak tau apa namanya pokoknya seperti itulah. Ajaibnya alat itu bisa lihat dalam rahim istriku loh bisa dilihat dari layar monitor yang sudah terpasang sebelum kita datang. tanyaku, "Gimana buk, artinya gmn?" dan bu bidannya pun menjawab dengan memberikan keterangan yang kami belum pernah tahu sebelumnya secara langsung mengalaminya, "Iya, istri anda hamil sudah usia 6 minggu". Sontak kami pun kaget dan gak tau rasanyalah gaes...campur-campur pokoknya seneng banget. Habis berpuas dengan kabar dan melihat perkembangan si jabang bayiku yang ternyata sudah berumur sebulan lebih kamipun diberikan wejangan dari bu bidan yang baik. Ternyata istriku kecapean gaess...karena sudah melewati barisan kendaraan bermotor baik motor maupun mobil saat menemaniku mengejar pendidikan. hmmm...kasian istriku dan jabang bayinya sudah kelelahan menemaniku. Bu bidan memberikan resep obat dan vitamin untuk istriku. habis itu kami menunggu antrian untuk mengambil dan menebus resep tersebut di apotik di klinik tersebut.

Sehabis dari klinik kami pun melanjutkan perjalanan ke stasiun rawa buntu untuk menemui bapak mertuaku yang sudah menanti kami di jakarta selatan bersama mas hendra yang kebetulan sedang libur. Si Supri pun mengankut kami menuju stasiun kereta terdekat. Nah, momen ini yang tidak bisa terlupakan dari perjalanan kami berdua. dan inilah dilema yang akan kami hadapi. Sesampai distasiun kami parkirkan si supri di stasiun dan kamipun masuk ke dalam stasiun dan membeli tiket untuk naik kereta yang mengantarkan kami bertemu dengan bapak. Kamipun masuk dan menunggu kereta yang akan mengangkut kami. Tiba-tiba istriku bilang mau ke toilet, ya saya iyakan saja. Belum bergerak dari tempat berbicara bapak telepon. ya sudah istriku angkat telepon dan ditanya sama bapak, "sudah sampai mana mb?" istriku jawab," kita sudah distasiun pak tinggal nunggu kereta saja." akhirnya sudah bapak mematikan telepon sembari bilang, '' ya sudah hati-hati mb!" setelah selesai telepon istriku ke toilet. Sekeluarnya dari toilet istriku bilang dengan nada yang rada takut gitu, "Ba, kok pas pipis keluar kayak flek seperti mau mens gtu ya?" resah dan gelisah juga nih jadinya. langsung tak suruh nanya ke dina (sodaranya yang bidan). rencana mau buat surprice ke bapak jadi gmn dong keadaane begitu. Dina jadi orang pertama yang tahu kalo istriku hamil ya karena mau gak mau kudu cerita untuk tahu apa sebenernya yang terjadi dan tindakan apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi hal yang seperti itu. Dina menyarankan untuk membatalkan pertemuan dengan bapak demi si jabang bayi, selanjutnya istirahat yang cukup. Nah, bingung tuh mau bilang apa ke bapak ya, padahal sudah sampai di stasiun dan tinggal naik kereta. Akhirnya kita gak jadi dan menghampiri si Supri untuk kembali ke kos sambil mengatur rencana bagaimana caranya menyampaikan ke bapak.

Kuberanikan diri telepon bapak dan memberitahukan perihal kita tidak jadi menemui bapak alasannya karena dilarang sama dina. hahahha...alasan yang main stream alakadarnya dah asal sebut. Bapak ngejar bertanya ke saya hla kenapa kok gak jadi wong tinggal naik kereta kok. Bapak malah jadi curiga akhirnya kita pun sepakat untuk jujur kalo sebenernya anaknya sudah saya hamili dan sekarang usianya sudah 6 minggu. waaahhhh....perkara ini dalam hatiku pasti bapak langsung tanpa pikir panjang ya sudah bapak yang kesitu saja. eee....bener, "apaaa? wahh...kalo gitu bapak sama mas hen saja yang kesitu kalian tunggu aja dikosan ya!" ya sudah kamipun beranjak ke kosan dengan tarik tuas gas si supri...gaassss! Kenapa kami gasss, karena keadaan kosan masih berantakan sekali dan banget. jadi kami langsung dengan gerak cepat merapikan tempat kos kita. barang-barang yang seharusnya tidak berada disitu ya disingkirkan dari hadapan biar enak. Wuuuiiihhh....keringetan dan semrawuttlah pokoknya dalam sekejab semua menjadi rapi dan tertata. fiiiuuuhhh....sekarang tinggal kasih info lokasi dengan share lokasi via whatsup.
Bapak memberikan kabar kalo sekarang sudah berangkat, kamipun deg-degan juga kalo liat kondisi kosan yang berada digang sempit dan kosannya sempit dan panas pula apakah kata bapak? kita semakin menerka-nerka dengan imajinasi kita. selang satu jam bapak info lagi kalo sudah mau sampai, akhirnya saya sarankan untuk berhenti di pom bensin yang sudah saya infokan supaya nantinya saya jemput biar enak, soalnya dari jalan raya gang masuknya tuh tidak begitu kentara alangkah bijaknya saya jemput saja mereka.Akhirnya saat yang dinantikan datang juga, bapak sama mas naik taxi online. saya hampiri mereka dan mengisyaratkan untuk mengikuti saya dari belakang ke kos.Sesampai di kosan mereka pun turun dengan membawa amunisi untuk asupan perut kami semua hahahahha...dalam hati sih lumayan perbaikan gizi. Tanpa menunggu lama kamipun menuju kamar kos yang berada dilantai 2 pojok sendiri yaitu letak geografis dari kos saya. Meraka pun melewati kerumunan para ibu-ibu sedang berkumpul dan bergosip ria diwarung depan tiap harinya. kamipun masuk ke kamar dan disambut dengan ceria si anak bontot dari bapak. Kamipun langsung diinterogasi dengan tanpa celah kami bisa menampik pertanyaannya. Kami beritakan apa yang terjadi dengan runtut dan tanpa kami tutup-tutupi dan mereka pun bahagia mendengar kalau mereka akan ketambahan anggota keluarga baru yang akan hadir kurang lebih 9 bulan lagi. Setelah mereka selesai mendengarkan informasi yang kami sampaikan kitapun dipersilakan untuk makan bekal mereka yaitu Mc Donald yang mereka beli sembari jalan dari jakarta selatan ke BSD. kamipun asik makan sambil bercerita hingga ada bahasan yang membuat kami kikuk untuk menjawabnya. apakah pertanyaannya sehingga membuat kami kikuk untuk menjawabnya? bapak melontarkan pembahasan begini,'' Mas, bapak berpendapat begini, bagaimana kalo nisya (istriku) pulang ke jogja sana sampai melahirkan? disamping disana ada bapak sama ibu. Mas ahmad kan sekarang posisinya bekerja sambil menyelesaikan tugas akhir to? jadi bisa fokus ke tugas akhir. bagaimana mas, semua bapak kembalikan ke kalian. Duh, dalam hati mau jawab apa ya..kita baru menikah dan selama kami pacaran juga sudah Long Distance Relatianship (LDR) masak sekarang mau begitu lagi kan sedih gaess....hmmm...kalo dilogika sih emang itu salah satu solusi buat sementara, sembari saya menyelesaikan proses pendidikan dengan tugas akhirku. saya bisa lebih fokus disini dengan bisa kesana kesini mencari data ataupun ke tempat temen yang bisa membantu atau saling melengkapi data dari proyek tugas akhir yang akan ku kerjakan satu semester kedepan. Okelah saya jawab pak, "kalo secara posisi saya sekarang mungkin itu opsi yang baik pak, namun kami akan bicarakan terlebih dahulu nanti kami akan kasih jawaban apakah akan ambil opsi tersebut ataukan ada solusi lain yang akan kami ambil." diplomatis banget gak sih. akhirnya bapak sama mas pun mengiyakan jawaban yang saya sampaikan,tapi kami diberikan batas waktu yang tidak begitu banyak. Beberapa hari kedepan bapak masih akan berada dijakarta karena urusan pekerjaan. jadi sembari mendapatkan jawaban dari kami bapak ada kegiatan yang dikerjakan dijakarta. Dua jam sudah berlalu bapak sama mas hendra pun berpamitan untuk pulang ke jakarta selatan. saya sama cucunya emak (yang dipercaya mengurus kos) saya mintai tolong untuk mengantarkan mereka ke depan untuk mendapatkan taxi online yang lebih mudah dimana pinggir jalan raya serpong jadi lebih mudah menemukan lokasinya. Singkat cerita bapak sama mas hendrapun mendapatkan taxi online yang mengantarkan mereka kembali. Saya kembali ke kosan sambil berterima kasih sama opal (cucu emak) karena sudah mengantarkan bapak sama mas hendra.

Kembali ke kamar kosan dan kamipun beradu argumen dan pendapat tentang apa yang disampaikan oleh bapak tadi.Setelah kami berdua berdiskusi akhirnya kami sepakat untuk mengambil opsi yang diberikan bapak kepada kami. Alasan bapak masuk akal juga, saya juga kepikiran juga kalo saya tinggal kerja dan saat weekend juga dtinggal juga ngurusin ujian tugas akhir yang belum berakhir. Selepas kami sepakat kamipun memberikan info tersebut ke bapak. Selang beberapa waktu ibu juga telepon memberikan pandangannya ke kami masalah yang sama dengan apa yang disampaikan bapak ke kita. ibu juga secara pribadi memberikan alasan ke saya waktu itu perihal kondisi istriku yang super duper semok itu pastinya akan berbeda perlakuannya atau resikonya berbeda dengan kebanyakan wanita hamil lainnya. Beruntunglah ibu karena kami juga sudah sepakat untuk ambil opsi dari mereka secara tidak langsung. Setelah beberapa waktu bapak info ke kita kalau teknis kepulangan istriku akan dibantu sama bapak dan mas hendra pengurusannya. Walaupun sedih tapi kami tak banyak berbuat apa-apa sih waktu itu hanya saja karena banyak pemikiran yang harus saya pikirkan jadi ya sudahlah mungkin ini opsi yang terbaik untuk saat itu. Kamipun berharap akan berjalan dengan lancar semua sampai hari H kelahiran sang buah hati. Proses perjalanan pulang ke jogja sana pun tiba teknisnya kami berdua dari kosan ke bandara waktu itu....cieee gaya dikitlah mumpung gretongan. Makasih banyak buat bapak dan mas hendra yang sudah menyiapkan semuanya tanpa mereka kami belum tentu bisa sampai sekarang lancar jaya. Penerbangan jam 1 kami dari jam 11 siang sudah jalan ke bandara soeta, Cengkareng. Selama diperjalanan saya berfikir apakah ini sebuah keputusan yang bijak untukku dan dirinya? dalam benak berkecamuk antara iya ini yang terbaik buat si buah hati, ataukah hanya sebuah pengalihan kepenatan dari ego dari seorang suami? emmm....entahlah semoga ini semua akan indah pada waktunya.

Sesampainya di bandara, kami datang duluan daripada bapak ataupun mas hendra. Tiket untuk 3 orang bapak, istriku dan tentu saja suaminya istrikulah masak mas hendra ya gak etislah. Selang Setengah jam mas hendra sudah tiba. saya kira bapak sama mas hendra barengan ternyata mereka tidak barengan alias dari lokasi yang berbeda. Bapak duluan dari kosan mas hendra sedangkan mas hendra dari Liputan dulu. Sedikit cerita, mas hendra bekerja dibidang media dan bekerja di salah satu stasiun televisi di jakarta. Selang beberapa lama bapak pun terlihat juga baru turun dari bis damri (bis bandara). Kami sembari menunggu bapak dan mas dateng tadi beli oleh2 untuk orang dirumah. Setelah mereka semua dateng kami pun mencari tempat makan disalah satu kantin di bandara. Tanpa basa-basi kamipun langsung bergerak ke lokasi yang terpilih. Sebenernya dalam hati sih gak enak banget sama bapak sama mas hendra, sudah dibeliin tiket dan mas hendra sudah bela-belain dateng mengantarkan ke bandara, padahal jauh loh dari jakarta selatan daerah pejaten ke bandara yang berada di cengkareng. Yah, mau bilang apa lagi memang posisi sedang dilema berat begini uang pas-pasan ya sudah pasrah saja makan saja dan enakin aja. Kita makan sembari ngobrol sampai akhirnya bapak memperlihatkan naluri seorang bapak dan calon kakek, dengan perhatianya bapak bilang ke istriku begini, "mb nambah, makan yang banyak! sekarang makan bukan buat diri sendiri tapi buat anak yang sedang kamu kandung hlo mb!" wah, itu luar biasa sih waoow kalo menurutku. oh ya, sedikit flash back sebelum kita memutuskan naik pesawat kita sudah konsultasi loh sama bu bidan dina dan sowan ke klinik yang kemaren kita datengin untuk konsultasi kalau perjalanan jauh dengan usia kandungan yang masih di tri semester pertama ini bagaimana? ternyata tidak masalah hanya saja diperlukan nutrisi alias obat penguat kandungan untuk menjaga kondisi dari rahim si ibu dan semua lancar sampai jogja sana. jam pun sudah menunjukan waktunya untuk masuk ke ruang tunggu. kamipun bergegas masuk untuk melakukan check in. sebelum masuk kami pun berterima kasih sama mas hendra atas segala bantuannya, dan kami pun saling berbalik punggung untuk berjalan ke tujuan kami masing-masing.

Penerbangan segera diberangkatkan dan kamipun masuk pesawat dan wusss....kurang lebih 45 menit kami sudah tiba di bandara adi sucipto jogja sana. Kami turun dan kamipun keluar untuk mencari kendaraan taxi bandara lebih tepatnya untuk mengantarkan kami ke rumah kami tercinta. Sesampainya kami dirumah sudah disambut oleh ibu dan ima (anak tante istriku). Kami taruk semua barang dan kamipun ganti baju untuk melepas lelah. istriku dalam perjalanan hamil 3 bulan pertama sih tidak begitu mabuk, hanya saja kalo bau nasi agak mual gitu gaes. Oh ya, waktu ke jogja sana itu saya tidak masuk kuliah untuk pertama kali dalam semester itu. ya tidak apa-apa sih hanya memberikan info aja boss kalo saya tidak masuk kuliah lebih tepatnya bolos demi si buah hati. itu hari sabtu dan hari minggu saya sudah balik ke tanah rantau lagi untuk bekerja. saya kejogja sana untuk mengantarkan istri ke rumahnya sementara saja hingga waktu yang tidak bisa saya pastikan. masih tentative lah bahasa kerennya.

Petualangan menghadapi perjuangan yang sebenenya baru akan dimulai. Semenjak istri di jogja sana dan saya di BSD tangerang selatan sungguh terasa betul rasa perjuangan yang saya dan istriku tercinta jalani. Saya harus berjuang untuk menjalani menjadi pejuang tugas akhir sedangkan istri konsentrasi untuk mengandung anak pertama kita. Waktu berjalan semakin beranjak cepat hingga saat saya dipersimpangan antara lanjut menjadi pejuang sampai titik darah penghabisan ke puncak lulus tugas akhir atau harus kulambaikan bendera putih. Hal ini dikarenakan saya diberikan pilihan oleh pimpinan tempat kerja saya. Ceritanya adalah perusahaan merugi dikarenakan ada proyek yang bermasalah. Permasalahannya adalah owner dari proyek tersebut mengindikasikan mempersulit proyek tersebut dengan memberikan pekerjaan diluar kontrak dan selalu komplain masalah kerjaan tidak dikerjakan. intinya sih si owner tidak fair begitulah kira-kira sehingga ada beberapa proyek yang lain harus menutup lubang yang ada. akibat dari hal tersebut imbasnya ke karyawan salah satunya saya. Waktu itu saya dipanggil bersama dengan temen saya sebut saja kipong. kami berdua disambut diruangan bos dan kami pun diberikan pilihan yang waktu itu membuat saya jadi kelimpungan. Pilihannya adalah saya diberikan kebebasan untuk memilih keluar dari perusahaan atau bertahan dengan catatan masuk paruh waktu dan gajipun mengikuti. saat itu sungguh saya kaget dan tak bisa berbuat apa-apa. waktu itu saya minta waktu untuk sejenak berfikir apakah saya akan memilih bertahan ataukah keluar. Untuk kipong dia sepertinya sudah siap dengan pilihan tersebut, dia memilih untuk keluar dari perusahaan tersebut. Selang beberapa saat saya pun memutuskan dengan pertimbangan yang menurut saya terbaik untuk saat itu. Saya memilih opsi untuk bertahan dengan alasan saya berjuang untuk menyelesaikan kuliah, daripada saya harus sering izin tidak masuk kerja untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbing itu yang pertama, untuk alasan yang lain adalah saya masih harus bayar kosan dan saya harus bertahan untuk mendapatkan tambahan lahiran istriku nanti yang tinggal beberapa waktu lagi. sungguh saya tidak bisa berfikir hal yang lain lagi, semua saya jalani dengan segala yang saya bisa dan saya mampu lakukan. hal ini sampai saya rahasiakan dari orang rumah untuk menjaga istri saya supaya tidak ikut terbebani dengan apa yang suaminya hadapi. Hal ini saya rasa solusi untuk sementara sih soalnya pasti akan tahu juga pada akhirnya, tapi senggak-enggaknya sehabis melahirkan. Opsi tadi berlaku sehabis lebaran sehingga momennya dari Perusahan memberanikan mmberikan opsi seperti itu. Sehabis lebaran saat program dari perusahaan dijalankan saya masih belum begitu berefek signifikan karena masih berbekal THR hahaha lumayan sih masih sampai akhir bulan lah kurang lebih. Waktu terus bergulir dan proses tugas akhirpun semakin bertambah komplek. Disatu sisi saya harus konsentrasi di Tugas akhir di satu sisi saya harus berjuang dengan keadaan dan ditambah lagi istri hamil semakin besar pastilah butuh support yang lebih juga dari suami. pokoknya mantab sekali dah.

Mendekati hari sidang dan hari melahirkan yang hampir bersamaan membuat konsentrasi semakin dibutuhkan. sedangkan amunisi semakin hari bukannya bertambah malah semakin berkurang dan semakin berkurang. sampai disuatu hari temen seangkatan yang sudah lulus duluan sebut saja asdosnya angkatan 21 yang sering mampir untuk main memberikan angin segar dengan proyeknya membuat maket. alhamdulillah bisa bernafas hahaha. Saya mengerjakan tugas akhir dengan proses yang memberikan pengalaman yang luar biasa. sampai tinggal beberapa minggu kedepan persidangan pun akan digelar. hari penghakiman bagi para pencari selembar ijasah dari proses yang panjang selama beberapa tahun terakhir di bangku kuliah. Proyek dengan si asdospun masih proses pula. sampai akhirnya saya tiba dititik dimana saya harus berfikir keras dengan keadaan dimana kerjaan sudah pada titik nadir sebagai penggerak dari roda kehidupannku apakah masih bisa menggerakkan. Saya semakin terpuruk disitu dan saya bingung apa yang harus saya lakukan dengan semua ini. Saya mencoba melamar pekerjaan lain, saya sebarkan ke beberapa lowongan lewat salah satu aplikasi loker yang ada di internet. sampai suatu sore saya dihubungi salah satu perusahaan untuk datang interview, saya akhirnya jalan untuk menghadiri undangan interview tersebut. Bangun pagi dan saya berangkat dengan diantar oleh supri, sungguh wow...jalannya untuk menuju lokasi perusahaan tersebut macetnya sungguh luar biasa. lokasinya di daerah jakarta selatan, saya lewatnya jalan raya ciledug yang notabene jalan utama untuk para pekerja yang bekerja didaerah jakarta. Luar biasa, saya sempat berfikir kalo saya keterima bekerja di perusahaan tersebut apakah saya sanggup membelah kemacetan ini. ya allah begitu besar perjuangan mereka untuk mencukupi kebutuhan keluarga, hingga mereka tiap hari melewati jalan yang super macet. Setelah berhasil menembus kemacetan akhirnya saya sampai juga, ternyata ada banyak yang diundang untuk interview. setelah interview selesai akhirnya saya pulang. Prosesnya juga dari pagi sampai sore hari...fiuhhh...proses yang panjang broooh.

Sudah hampir 2 minggu setelah interview kok belum ada kabar dari perusahaan tersebut, ya sudah mungkin belum jadi rejekinya. dan saya bergelut denga kegalauan lagi. sampai saya berfikir apakah saya pulang kampung saja dan meninggalkan semua ini ya? saya terus berfikir dan menghemat pengeluaran super. sampai saya harus makan kadang sehari makan kadang saya harus puasa demi bisa bertahan. sampai saat ujian untuk tugas akhir, Pengumpulan berkas sudah ditentukan tinggal satu minggu lagi, saya progresnya msaih sangatlah jauh dari kata selesai. waktu itu si kucing menanyakan ,"proses lu udah sampai mana?" dan gw pun jawab, "Gw belum sampai mana-mana, sepertinya nyerah aja". Mendengar jawaban dari apa yang ditanyakan sama si kucing, dia pun langsung telepon dan mengajak untuk mengerjakan bersama dan dibantu sama si asdos. Dengan niat yang baik dan sedikit semangat akhirnya saya berangkat ke kampus untuk menemui si kucing dan si asdos. sampai disana kita bareng-bareng ngerjain tugas akhir dengan semangat sampai waktu pun sudah larut malam. akhirnya kita pulang dan dilanjutkan keesokan harinya. Si Asdos akhirnya membantu sepulang dia kerja dan disaat weekend. sampai akhirnya proses pengumpulan pun tiba. saya dengan segala kekurangan yang ada saya maju saja dan sampai ke tangan koordinator saya dapat teguran, "kenapa kok masih kurang ini?" saya pun menjawab dengan santai saja, "tidak terkejar buk". bu koordinator (ibu christy) pun menjawab dengan sekenanya, "Yaaahhh...bagaimana ini kok masih kurang? ngulang tahun depan aja ya?" waduh kok jawabannya begitu. saya sih sudah semampu saya, kalaipun masih kurang masih ada waktu sebelum sidang kok seminggu kedepan. Dengan hasil ceklist yang kurang saya tetap maju, karena saya berfikir kalo saya harus mengulang tahun depan. beban saya makin tambah berat dengan bertambahnya anggota keluarga, pekerjaan juga masih simpang siur begini mau jadi apa lagi coba.

Akhirnya sepulang dari penilaian cek list, saya pulang dan menggeber ketertinggalan. Kekurangan yang ada kebetulan berafiliasi dengan bugdet yang lumayan gedhe, jadi dengan segala cara akhirnya saya ambil bagian yang penting saja untuk dikerjakan. Yaitu Maket, Print gambar untuk pameran dan dokumen pendukung seperti tanda tangan pembimbing dan dari koordinator.

Saya modal tinggal sedikit dengan segala keterbatasan akhirnya saya print seadanya yang penting saya bisa ikut persidangan. Untuk maket saya minta bantuan dari sesepuh dari angkatan 21 yaitu Pak tua nakal, dimana beliau adalah ahlinya dalam membuat maket.

Akhirnya pameran pun dimulai dengan segala keruwetan dari masing-masing peserta. Pameran sudah digelar dengan penilaian dari koordinator dan dipamerkan untuk seminggu kedepan sebelum menghadapi persidangan.

Selama seminggu lumayan bisa melengkapi kekurangan yang masih bisa dikejar, sampai hari persidangan itu tiba. Pembagian penguji dibagikan via aplikasi whats up dan akhirnya saya dapat penguji dosen yang bukan killer. Walau bukan killer tapi ini pengalaman pertama saya menghadapi persidangan dalam dunia akademik sangatlah mendebarkan broohhh. persiapan demi persiapan pun akhirnya sudah pada titik terakhir dan besok persidangan dimulai. ada 2 hari persidangan dan dalam sehari dibagi menjadi 2 sesi. saya kebetulan dapat sesi pertama dan hari pertama. dengan segala keengapan dan segala kekurangan saya pun maju.

dan yang lebih mendebarkan adalah kita ditonton oleh angkatan yang  semester depan menghadapi tugas akhir, makin mabuk kepalang dah pala ane gan..fiuhhh....namun ternyata saya kenal dengan yang menonton dan kebetulan satu orang saja yang menonton saya...dalam hati alhamdulillah. kebetulan dia adalah temen sekantor di perusahaan yang sekarang, dia jadi korba kebijakan dari perusahaan saya sekarang. tanpa banyak basa-basi saya pun mnta tolong untuk merekam proses persidanganku, kebetulan saya bawa kamera digital. akhirnya dengan segala upaya dan ceceran dari dosen pembimbing dan penguji akhirnya selesai sudah persidanganku. alhamdulillah saya bisa melewati proses ini. Sambil nunggu giliran yang lain saya melihat proses dari temen yang lain sampai akhirnya saya pulang. dan hari berikutnya diharapkan datang kembali untuk menerima hasilnya dari persidangan kemaren. Sehabis magrib pengumuman pun dibacakan oleh Koordinator dan Kepala jurusan teknik arsitektur. Dibacakan dan yang dipanggil maju untuk mendapatkan hasil dari persidangan tersebut. Tibalah giliran saya dan hasilnya dibacakan dengan lantang dannnn tarraaaaaa...akhirnya saya dinyatakan "LULUS MELENGKAPI" dengan nilai lumayan baik. Alhamdulillah kabar langsung saya infokan ke istri dan keluarga.

Setelah sidang kami diberikan waktu untuk melengkapi kekurangan dari dokumen yang ada dan akhirnya sampai pada tahap minta tanda tangan.
Disitu saya beruntung karena prosesnya lancar dan satu masa kelam dalam menempuh tugas akhirpun berhasil saya lewati. Untuk wisuda saya tunda sampai pada waktunya, karena saya lebih memberatkan pada kelahiran anak pertama saya.

Demikian cerita dibalik Dilema Akhir Kuliah.

Saya akan sangat mengingat momen ini karena perjuangan akan indah pada waktunya.

dan saya berterima kasih pada semua pihak yang sudah membantu saya dalam bentuk apapun itu.


YYYYYEEEEEAAAHHHH akhirnya saya SARJANAAA

Lulus S1 ini saya persembahkan kepada alm. Simbok, ''Mbok, Anakmu lulusan sarjana."



Spesial for you mbok















Comments

Popular posts from this blog

Heboh Masker COVID-19/Corona Virus

Ilustrasi Corona virus by Me Heboh, borong masker, borong bahan makanan instan seperti mie instan, sarden, vitamin dan barang yang berguna untuk segala kondisi terkait dengan COVID-19 atau orang lebih kenal dengan virus corona. Virus corona yang pertama ditemukan di Wuhan, cina, pada desember 2019 telah menyebar ke seantero cina dan beberapa negara di dunia. Untuk update terbaru bisa buka link dibawah ini yang di update per 3 maret 2020. https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/03/091500465/update-virus-corona-di-seluruh-dunia-tembus-73-negara-48002-sembuh-3117 Untuk di indonesia sendiri mulai heboh setelah presiden jokowi memberikan pernyataan terkait warga negara indonesia terjangkit virus ini. 2 orang warga negara yang tertular dan dinyatakan positif terpapar virus corona diumumkan oleh pak jokowi per 2 maret 2020 kemaren. Hal inilah yang memicu kehebohan di indonesia hingga memborong masker dan bahan makanan sebagai tindakan siaga terkait virus COVID-19 ini.

#ceritababazi #56 Sumeleh

Nalika awake dewe lagi diwenehi pacoban urip, awake dewe kudu kepiye supaya bisa tetep kuat lan semangat ngelakoni? Nah, iki sik bakal dadi pembahasan neng tulisan sik arep tak tulis kanthi sak pangertenku bab pacoban urip kuwi mau.  Sik mesti bakalan marakke penasaran dening kabeh sik mampir neng omah wewacanku iki. Sopo coba sik ora tau diwenehi pacoban urip, mesti kabeh menungso wis tau to ya? yo pora rek? Ngerti pora rek, iki nembe sepisan aku nulis nganggo boso daerah yoiku boso jowo. Dadi nek rodo ora kepenak diwoco yo nyuwun pangapunten loh ya... Kadang kolo awake dewe kui ono munggah mudune nglakoni urip sik saiki awake dewe lakoni, yo sepisan nek awake dewe lagi ono ning ngisor mesti pikirane awake dewe kui dadi mumet lan cuntel. Tapi kadang kolo yo ono neng duwur sik marake awake dewe gumedhe ndase, lali marang gusti sik gawe urip. Jenenge wae urip kui kabeh menungso mesti ono wolak walik ing jaman, nah mangkane kui awak e dewe sik sadar lan tumprap eling marang opo sik diara

Jakarta aku padamu

Akhirnya saat yang dinanti tiba...yg dipertuan agung beserta balateri sudah datang pokoknya jakarta aku padamu... Kala pertama ku jumpa wow...balateri langsung sumringah menyambutku "baba...baba" itu kata yang keluar dari bibir mungilnya..dan sambutan peluk hangat kutangkap dalam-dalam..badan mungilnya waktu berjumpa sudahh larut , ternyata seharian balateri sudah tak sabar menanti kedatanganku. Sehabis berpelukan layaknya teletabis ku bergegas berganti kostum buat tidur...sembari menemani balateriku... balateri sudah dengan ocehannya, "bunda, cucuu!" Ya sudahh bundanya langsung bergegas ke dapur dan buatin susu untuk balateri toh waktunya untuk bobok Setelah mengenyut botol susunya terlelap juga balateriku HARI PERTAMA pagi hari terbangun dan disambut tawa ceria balateri membuatku semakin semangat untuk bangun pagi dihari libur. rencana mau menjajal moda transportasi yang lagi heboh dikalangan masyarakat jakarta pada umumnya..apa itu? Mass rapi