Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Poem

#ceritababazi #17 Sewindu lalu merindu

Barisan dahan sialan by bundazi Di sepanjang pesisir buaian ombak hilang perlahan Angin berdesir melambat tatkala tertelan dahan sialan Berhembus bergerak dalam bidikan busur yang tertahan Dahan mulai menari berliuk-liuk menahan perlahan Hai, ombak senasib kau dengan debu Kau berdeburan sedangkan aku berhamburan Kau tergelincir dan aku terbanting Tak ada niatkah kau tuk bersanding Gemulung gelombang sepasang memandang Hanya terpandang dikala merundung lalu tergulung Bermimpi bercumbu sewindu lalu merindu Gemulung kemudian terdiam lantas membeku Cahaya bulan menyeruak dalam kegelapan malam Di saat kau terpuruk dalam murung semalam Burung hantu membuat bunyi bagaikan kalam Mencekam dalam keheningan sang malam Hidup tak sekedar memiliki hasrat kelam Terkadang menderap semakin dalam Menantang long-longan gemintang Menembus malam seketika merentang --babazi-- 

Duri-duri Bunga Mawar

"Kau bunga mawar merah berduri tergunjing gaung akan indahmu Tak pelak kau merintih dengan menebarkan duri tajammu Kau menolak bala akan bengisnya tangan berculas Tak kau biarkan begitu saja merah merakahmu terkupas Akar dan batangmu kau biarkan mengeras menopang indah mawar Hingga merahmu mengeras dan berkaras terlepas dari palingan sang bayu Umurmu tak kunjung abadi tak seabadi duri-durimu mawar Hanya duri yang lebih abadi selain kau mawar Namun, duri akan selalu berada dibalik kemegahan rekahmu mawar Keseimbangan tercipta mawar yang mudah terberangus Diambil duri-duri dengan kekejiannya menancap dan tak terhapus Alangkah malang nasib sang mawar dibalik semerbak rona wajah Terbalik dengan kekejian duri yang kian menajam membuncah Bak kehidupan yang kekal abadi akan terwujud hanya dengan peluh Indah pada waktu yang terengkuh" Puisi di atas merupakan sebuah karya newbi yang masih perlu banyak belajar dari segi penulisan

Sepucuk surat cinta

Untukmu yang menunggu dalam rindu Sepanjang perjalanan cinta  tak pernah terlihat dari apa yang terlihat sampai saat dimana apa yang terlihat itu menjadi terasa dalam penglihatan kadang kita terlihat tak terlihat namun terasa oleh rasa hati ya, memang hati saja yang merasa tersiksa akan rasa tak pernah merasa melihat dan terlihat intuisi ini akan merasakan apa yang akan terlihat tak pernah terlihat dari apa yang terlihat mata tak bisa merasakan apa yang dilihat namun dari mata rasa itu akan terlihat alunan pena terlihat dalam rasa menyambut rasa yang semakin terasa kusampaikan rasa dalam alunan pena untuk terlihat rasaku terhadapmu terlihat namun tak terlihat akan apa yang kau rasa dalam rasaku akanmu melantun getaran rasa lewat pena ragu dalam rasaku akanmu terlihat abu saat penaku menari akan rasaku akanmu terima...terimalah rasaku akanmu dengan rasamu akanku sambutlah dan temaniku melihat rasaku akanmu dengan rasamu yang melihatku

Juwita nan Jelita

Tak kusangka air mata berderai saat jangka waktu terburai Telan dan terhenyaklah kau nafas ku ambil dan ku hempas Teratasi buaian sang lelaki tak lekang peranan kala jabang bayi terhenyak ke belaian Tawa cita tak tertahan linangan air mata Peluh demi peluh yang ku seka  tanda tenaga terkuras gelora suka Menyambut sang jabang mulai menatap nyata Begitu suka cita kau sejoli sambut buah cinta Kan ku namakan kau juwita Elok dan rupawan parasmu bak penerang dalam gulita Jemari mungil menggenggam cemas  terbawa ke dalam dunia yang culas Kau berhak mendapatkan tempat yang luas  tak terbatas jengkal menghempas Selamat berjumpa dengan wajah yang lugas  yang siap menumpas segala yang buas Bersiaplah wahai juwita nan jelita  sejoli ini semakin beringas menerjang gulita Hanya untukmu juwita ya ku pastikan juwita Juwita melerok