Waktu masih bekerja diperusahaan sebelumnya saya dihadapkan dengan masalah yang lumayan membuat bengep. Hal itu terjadi karena saya diberikan opsi sama perusahaan untuk menjadi pekerja paruh waktu, sedangkan saya sedang dalam masa menyelesaikan masa pendidikan saya di salah satu perhuruan tinggi di jakarta. Nah, lebih lagi istri saya sedang menyiapkan diri untuk melahirkan. Haruskah ku bilang Wow? tentunya hal itu sudah bisa saya lewati dengan segala macam kekuatan dan motivasi dari banyak pihak yang masih memperhatikan saya.
Saya sedang menjalani proses yang pelik tadi saya pulang kampung untuk merayakan hari raya idul fitri tahun 2017. Saya bersama istri mudik ke rumah orang tua saya untuk menemui sanak sodara disana kebetulan sodara dari jauh pada datang. Temen saya sebut saja Djoyo, melalui whatsup melayangkan sapaan dan menanyakan kabar apakah saya mudik apa tidak, gayung bersambut saya jawab iya saya mudik dan saya sedang dirumah sekarang. Djoyo pun memberitahukan kalo dia mau dateng kerumah untuk bertemu dan bersilaturahmi.Sehabis sekolah kamipun berkarir dengan bidang masing-masing dan berbeda kota sampai beberapa tahun kita tidak berjumpa. Si djo merantau ke jakarta untuk mengejar pundi-pundi emas konon katanya monas itu pucuknya adalah emas jadi dia merantau ke jakarta untuk mendulang emas. Namun karirnya dijakarta hanya bertahan sampai beberapa tahun saja karena pucuk emas dari monas tak kunjung dia dapatkan. Akhirnya diapun memutuskan untuk kembali ke kampung halaman untuk melepas segala mimpi emas yang dia idam-idamkan. Dia kubur dalam-dalam untuk selama yang belum dia tentukan. Sesampainya dikampung dia mendapatkan pekerjaan sesuai dengan pengalamannya dia di jakarta yaitu bidang desain produk percetakan. Dia pun berkakir kembali dalam bidang yang menjadi pengalaman dia sampai akhirnya dia keluar dan ditawari oleh si boy untuk bergabung dengan tim nya yang bergerak dalam bidang survey pengukuran. Awalnya dia agak ragu untuk mengambil pekerjaan tersebut karena dari pengalaman dia kurang, akan tetapi dia diberikan pencerahan oleh si boy. sampai sekarang dia sudah bisa mempelajari hal yang sebelumnya dia tidak bisa menjadi bisa dan sampai sekarang dia sudah bisa mendapatkan hasil dari pekerjaannya sekarang berkat kerja kerasnya.
Sedangkan saya adalah orang dengan basic biang konstruksi alias proyek. saya sehabis sekolah sudah bekerja sisalah satu perusahaan BUMN kebetulan saya ditempatkan di daerah asal saya tinggal yaitu di yogykarta. Saya mendapatkan proyek di jogja, selama 5 bulan proyek saya sudah hampir selesai dan akhirnya saya ditarik kembali ke kantor cabang jogja. selama beberapa bulan saya kerjaanya diperbantukan di kantor cabang sambil menunggu penempatan proyek selanjutnya. saya satu angkatan kerja ada kurang lebih 40 orang dari berbagai daerah baik dari jogja, semarang dan surabaya. kami semua bisa keterima di perusahaan ini dari tes dari sekolah. Sampai akhirnya saya harus ditempatkan di luar pulau dan berbatasan dengan timor leste. Saya ditempatkan di timor leste bukan karena saya terpilih awalnya. Seharusnya yang berangkat adalah temen saya kebetulan satu sekolah yaitu alm. David, eh apa disangka ternyata tuhan berkehendak lain, Si david tidak jadi berangkat dikarenakan dia tidak mau dengan segala macam alasan. Nah, dikantor cabang yang belum mendapatkan penempatan ada 3 orang saya, David dan Janu (Cewek). karena david sudah tidak mau berangkat ya kemungkinan besar pastinya saya.
Kami bertiga dipanggil ke ruangan kepala cabang jogja dan kamipun diberikan pengarahan dan mencari solusi untuk tetap mengirimkan salah satu staff nya ke proyek timor tersebut tanpa dinyana si janu sudah dibela sama wakil kepala cabang ya sudah saya pun langsung mengajukan diri untuk menyanggupi dengan meminta waktu untuk menyiapkan proses sampai saya berangkat. saya diberikan waktu 2 hari untuk menyiapkan sampai saya berangkat. akhirnya saya sampai ke tanah orang dan bekerja disana hampir 2 tahun. namun akhirnya saya memutuskan untuk berhenti dan mencari pekerjaan di jogja saja. sampai saya pindah ke perusahaan dari konsultan, Pabrik dan Perusahaan kontraktor di daerah BSD, Tangerang selatan sambil kuliah. sampai pada akhirnya saya diberikan opsi kerja setengah dengan bayaran setengah dan harus menghadapi ujian akhir kuliah ditambah istri mau lahiran.
Selang beberapa saat setelah obrolan saya dengan djoyo, saya dihubungi oleh si boy (orang yang sudah membantu djoyo) untuk datang ke tempatnya bekerja di Pamulang, Tangerang selatan. kalo dari tempat kerja saya kurang lebih setengah jam perjalanan. Akhirnya saya menyempatkan diri untuk menemui dia di sana. Dan akhirnya saya tahu kalau djoyo bercerita tentang apa yang terjadi dengan kehidupanku akhir-akhir ini yang amburadul tidak karuan. Benar saja si boy menawarkan bantuan ke saya untuk membantunya bekerja di pamulang dalam bidang survey pemetaan. Saya masih berfikir keras apakah saya bisa bekerja dibidang yang sebenarnya belum saya kuasai atau lebih tepatnya pengalaman saya minim untuk bidang itu.
Saya akhirnya memutuskan untuk re-sign dari perusahaan saya yang di BSD dan saya akan bergabung dengan si boy di perusahaan konsultan perencana yang lebih ke survey perencanaan yang berhubungan dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Namun, saya masih membutuhkan waktu untuk mengungkapkan hal ini ke si boy karena masih dalam proses tugas akhir dan masih ada tanggungan kerjaan di perusahaan yang lama. Sampai akhirnya istri saya melahirkan, saya masih bekerja di perusahaan BSD. Namun saya sudah menyelesaikan studi saya untuk S1-nya.
Waktu proses penyelesaian Tugas akhir saya, kebetulan dapat proyek membuat maket dari Yanuar dan Aziz. Kita bertiga dapat proyek dari perusahaan Aziz yang nota bene diberikan kepercayaan oleh perusahaanya untuk menyelsaikan maket tersebut namun mengatasnamakan yanuar sebagai vendornya. Yanuar akhirnya mengajak saya untuk menyelesaikan proyek tersebut. Hasil dari proyek tersebutlah yang saya gunakan untuk tambahan biaya persalinan istri. Selang beberapa hari istri saya melahirkan anak pertama, saya kembali ke BSD untuk berpamitan ke rekan-rekan dan saya kembali ke jogja untuk menemui anak dan istri kembali sebelum saya memutuskan bekerja dengan si boy.
Sampai akhirnya saya bekerja dengan si boy selama setahun dengan pengalaman yang berbeda dengan semua pengalaman saya yang sudah saya rasakan selama bekerja. Di perusahaan yang menaungi si boy, yang kebetulan kebanyakan orang yang saya kenal karena berasal dari kampung yang sama. Kebetulan mereka semua adalah para pemuda dari kampung yang sebagian merupakan teman main waktu saya kecil hingga beranjak dewasa. Selain teman yang sepantaran ada pula yang berasal dari luar kampung ada beberapa aja sih. Saya bekerja di bagian pengolah data dari hasil survey dilapangan yaitu hasil pengukuran dengan alat ukur data nya berupa data koordinat. Hasil dari pengolahan data diterjemahkan menjadi gambar dan laporan sebagai bentuk out putnya. Selama saya bekerja saya tinggal bersama dengan orang kedai. Kedai adalah salah satu usaha yang digagas oleh si boy bersama dengan teman-teman. Jadi pada dasarnya usaha utama dari si boy adalah survey topografi namun karena dia banyak melibatkan orang kalau kerjaan lagi banyak, namun apabila pekerjaan sedikit mereka yang tadinya ikut serta dalam ambil bagian dari tim harus ada yang tidak ikut dalam tim. untuk mengatasi hal tersebut kemudian digagaslah usaha cafe tersebut.
Dari hasil keuntungan dari pekerjaan survey yang didapat dialokasikan menjadi usaha sebagai pengalihan dari waktu yang kosong dari sebagian dari teman-teman. Namun, semakin waktu berjalan akhirnya cafe sebut saja namanya kedai karib menjadi bagian dari usaha yang menjanjikan karena sejak berdiri kedai karib semakin berkembang hingga mampu menambah sumber daya dan aset guna menunjang keberlangsungan dari roda perekonomian mereka sendiri.
Saya awalnya harus mengingat kembali kebersamaan dengan teman-teman saya, karena saya sudah hampir 8 sampai 10 tahun sudah tidak berjumpa dan berkumpul dengan mereka. Butuh waktu untuk masuk dalam situasi dan kondisi dengan yang sudah lama saya tinggalkan semenjak saya merantau. Namun pelan-pelan saya pun bisa berdaptasi dengan mereka. Dari cara mengobrol dan bertukar pikiran hingga saling respect satu dengan yang lain. Saya lebih ditempatkan di kantor konsultan dengan berpartner dengan bang upi. Beliau adalah dedengkot atau senior dari tim pengolah data yang dimiliki tim si boy. Saya belajar banyak dari bang upi, dari saya yang tidak tau seluk beluk dari perkerjaan yang saya geluti sekarang sampai bisa. Walaupun di mata teman-teman yang lain bang upi merupakan orang yang unik. Ini seru kalo menceritakan tentang sisi lain dari bang upi.
Tentang bang upi merupakan orang dengan karakter disiplin dan keras dalam sikap. Itu merupakan sifat yang positif sih sebenarnya namun dalam penerapannya dia kurang pas kalau menurut teman-teman. Kalo dari sisi saya, bang upi merupakan orang dengan sifat pekerja keras dan selalu mengambil sisi aman dari apa yang dia yakini. Hanya saja dari segi hubungan dengan orang lain yaitu pergaulan alias sosialisasi dia kurang karena dalam kepercayaan diri dia kurang percaya diri. Dia selalu mengedepankan perasaan sehingga kadang dia merasa kurang bisa mngungkapkan perasaan dia dengan lantang. Namun, saat dia sudah dapat membaur sebenarnya dia adalah orang yang entengan alias ringan tangan dalam membantu temannya. Pernah pengalaman bersama dengan bang upi, saat itu bang upi dapat pekerjaan diluar dari pekerjaan yang utama alias freelance. Pekerjaannya adalah mengukur kavling tanah orang yang akan dijual kepada orang. Nah, dia ajak saya dikarenakan beliau itu tidak bisa mengendarai motor, entah karena dulu pernah mengalami trauma saat belajar motor atau bagaimana. Sebenarnya saya diajak alasannya mungkin karena hal itu, jadi dia mengajak saya untuk ikut ambil bagian dari proyek tersebut. Ya, kalau saya sih seneng-seneng aja soalnya lumayan juga bisa buat nambah jajan. hehehe.. Saat pelaksanaan kita pun berangkat dengan mengendarai motor dengan membawa peralatan yang dibutuhkan. Kita sama-sama belum tau lokasinya hanya saja kita diberikan lokasi dengan aplikasi jadi kita bisa menggunkan map untuk menuntun kita menuju lokasi yang akan diukur. Sampai disana kita belum tau pasti lokasinya hanya saja kita disuruh untuk menunggu sebentar karena si pemberi tugas sedang dalam perjalanan menuju lokasi. Selang beberapa menit kita bertemu dengan si empunya tanah dan si calon pembeli. Kita sempat mengobrol sebentar untuk saling berjabat tangan dan saling mengenal. Ternyata mereka adalah teman baik, keduanya ternyata berasal dari daerah yang sama yaitu jawa tengah tepatnya daerah purworejo. karena sudah menjelang siang akhirnya kita melakukan tugas yang telah dipercayakan kepada kita. dengan sedikit trik n trik kita mengeluarkan alat ukur yang disebut theodolite dan mengeluarkan laptop guna mengecek kebenaran dari sudaut yang akan diambil. setelah semua terukur kita catat dan kita beri tanda titik batas tanah dengan tanah milik tetangga. setelah selesai kita pun pulang. Dan lumayan nanti pembayarannya akan ditranfer lewat bang upi. Yang menarik adalah waktu dijalan saya kan kurang hapal juga jalan kadang bang upi mengarahkan via aplikasi google map, namun kadang saya sudah belok baru dikasih tau. bang upi kadang kesel juga sih kan harusnya belok tapi tangan sudah tidak singkron dengan pengarahannya. Nah itulah kadang bang upi dalam mengarahkan orang itu agak kaku menurut saya. mungkin itulah yang menurut teman-teman bang upi itu unik.
Setelah berjalan beberapa bulan akhirnya kita makin mengerti satu sama lain hingga bang upi kadang bercerita alias bergosip tentang kerjaan dan seluk beluk perusahaan hingga masing-masing person. Saya juga menungkapkan sesuatu yang sebenarnya saya rasakan sejak awal mula saya bekerja disitu yaitu sistem dari perusahaan. Dimana saya bekerja dengan sistem kasbon dan saya bisa bekerja selama beberapa minggu dan mengambil cuti dengan lama yang lumayanlah istilahnya dikumpulin dalam satu waktu lah liburnya. Nah, awal mulanya saya ikut saja karena saya sudah masuk bekerja disitu juga sebuah hal yang sangat luar biasa karena tanpa harus saya bersusah payah mencari pekerjaan saya dengan segala kemudahan saya bisa bergabung dengan perusahaan tersebut. Saat kerjaan lagi banyak ya tidak ada yang namanya libur, namun kalau tidak ada kerjaan saya pun sama sekali tidak ada kegiatan yang berhubungan dengan kerjaan. Biasanya diisi dengan bantu-bantu dikedai karib dengan berbagai macam yang bisa saya kerjakan, baik itu bersih-bersih dari nyapu sampai mencuci piring gelas. kadang saya bantu untuk dikitchen membantu menata makanan pesanan dari konsumen. Nah, sedangkan dalam hati saya menolak untuk hal itu karena semua kok serba begini ya. Sepertinya kok pengalaman saya harus kembali ke titik terendah kembali. sampai beberapa kali saya dihubungi oleh perusahaan lama untuk kembali bergabung kembali. Namun saya sudah kadung sakit hati dengan kebijakan dan dari pengalaman kemaren saya sudah lumayan berat. disaat saya membutuhkan ternyata hal kebalikan yang saya terima. Tapi semua sudah berlalu dan cukup menjadi bagian dari pengalaman saya. sekarang saya sudah move on dan menjalani pekerjaan yang baru dengan bidang yang berbeda pula. sebenarnya ini merupakan tantangan buat saya, apa boleh dikata hati dan pikiran tak bisa singkron selain itu sisi dari keluarga terutama istri kurang merestui karena basic saya bukan disitu. dari pengalaman juga saya tidak sesuai dengan apa yang saya kerjakan sekarang.
Masalah pertemanan yang membuat saya bertahan diperussahaan tersebut. Saya memberikan tantangan untuk diri saya sendiri bertahan lebih lama disitu. Waktu berjalan hingga setahun, namun apa yang terjadi saya merasa tidak bekembang disitu entah karena lingkungan yang saya kurang bisa beradaptasi ataukah hal lain entah. Kemajemukan pemikiran membuat saya menjadi tak terarah kadang saya harus menjalani hal yang saya tak ingikan dengan segala tenaga dan pikiran yang seadanya. Sebenarnya gelagat saya sudah terbaca oleh teman-teman, kenapa mereka bisa bisa melihat hal tersebut karena saya merupakan orang yang selalu memikirkan dan selalu menyendiri dengan segala keadaan yang ada. bahkan kadang saya cuek dengan segala apa yang sedang terjadi. Temn-teman ternyata mempunyai kedekatan satu dengan yang lain dimana saya tidak memiliki cemistry dengan mereka. Si boy sebagai leader sebenarnya ingin mengajak saya berbicara namun sayang apa yang diisyaratkan kurang saya terima istilahnya saya kurang peka dengan apa yang dia isyaratkan. ya, sebenarnya saya sudah bisa membaca namun sayang banyak pertimbangan yang membuat saya kurang berani mengungkapkan perasaan keluh kesah saya selam berada disitu. sampai akhirnya saya dipilihkan oleh keadaan yang membuat saya mengambil keputusan untuk menyudahi kerjasama saya dengan tim. dengan berat hati saya melepas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk saya kembalikan karena saya merasa gagal untuk menjalankan amanah dari si boy. Si boy merupakan leader yang baik untuk tim nya tau bagaimana bersikap terhadap berbagai individu dalam tim. namun karena saya mungkin merasa berutang budi dengan tim terutama dengan si boy saya merasa sungkan untuk mengungkapkan semua apa yang saya rasakan. Bagaimana tidak baik dan mengerti, pada saat awal saya masuk saya dihadapkan dengan masalah istri saya sakit dan diharuskan periksa dan cek laborat yang hasilnya cukup mengejutkan bagi saya. Hasil dari laboratorium istri saya terdapat virus talksow dimana itu merupakan penyakit syaraf yang bisa membahayakan diri dari istri saya. Awalnya adalah ketika istri saya kecapean dia muntah-muntah dan bicaranya sedikit cadel. Hal itu kebetulan saya ada di jogja. Saya infokan ke si boy dan langsung menawarkan bantuan. "Apa yang bisa dibantu untuk persoalan itu langsung aja ngomong tanpa sungkan-sungkan mas" itu kata-kata yang terlontar dari si boy kepada saya. Dan tanpa tedeng aling-aling waktu saya dalam kesulitan dalam pekerjaan dia juga menawarkan hingga saya bisa bekerja kembali di perusahaan yang menaungi dia. Sungguh luar biasa pria ini.
Namun semua kembali ke pribadi saya sendiri yang merasa kurang pas saya bekerja disitu. Saya berfikir pada saat itu kalau saya tetap bertahan disana saya akan membuat teman saya kecewa karena saya bekerjanya kurang maksimal. Pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh satu orang harus dikerjakan oleh 2 orang. Misalnya saja kerjaan gambar perencanaan jalur sutet dengan jarak 5 km, itu merupakan makanan sehari-hari buat bang upi. dengan adanya saya jadi lebih terbantu atau tidak saya pun tidak tahu pastinya. Saya beberapa kali dihubungi oleh perusahaan yang ingin merekrut saya denga mengundang untuk interview. Saya masih berfikir ulang hingga saat itu tiba saya ambil kesempatan tersebut dan saya akan berpamitan dengan semua tim dan perusahaan yang selama setahun ini sudah membantu saya dalam banyak hal terutama tentang pekerjaan yang baru buat saya. sebuah pengalaman yang luar biasa. Saya sebelum mundur dari perusahaan saya mendapatkan momen untuk wisuda juga akhirnya yang hampir 2 periode masa kuliah saya tidak ambil karena saya lebih fokus dengan keluarga. Sehingga alokasi dana yang seharusnya untuk biaya wisuda harus saya tunda untuk beberapa waktu. oh, iya masa wisuda saya sudah dengan perusahaan yang baru sebagai naungan saya mengaplikasikan ilmu dan pengalaman saya selama saya bekerja. Momen saya mengundurkan diri tim saat saya ditawari oleh teman kuliah yang tertarik dengan kemampuan saya dalam bidang dunia perproyekan hahaha.... maksud terselubung sih itu biar dia ada temannya. Saya berpamitanlah dengan si boy dengan segala hormat dan respect saya haturkan buat dia karena dia saya masih bisa bertahan sampai sekarang. Dari teman-teman selama bekerja diperusahaan si boy saya banyak belajar akan pentingnya teman yang selau respect dan mandiri. Saya juga belajar namanya bisnis, kita dalam bisnis hanya ada 2 kemungkinan yaitu rugi dan untung. Kalau beruntung untungnya bisa tak terhingga nialainya. Saling membantu satu dengan yang lain dengan tanpa pandang bulu itu sebuah kebaikan yang akan mendatangkan berkah itu menurut apa yang saya pelajari dari apa yang mereka kerjakan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah menemani perjalanan hidup saya hingga sekarang ini. Maafkan saya bila sampai sekarang saya masih belum bisa berkunjung untuk bertemu dengan kalian di kedai karib. semoga kalian makin sukses dan kita akan kumpul kembali dalam suka cita.
Itulah pengalamn yang berbeda dari lembar kehidupan saya, semoga apa yang telah terjadi akan memberikan bekal yang baik untuk kedepannya bagi kita semua.
Dari hasil keuntungan dari pekerjaan survey yang didapat dialokasikan menjadi usaha sebagai pengalihan dari waktu yang kosong dari sebagian dari teman-teman. Namun, semakin waktu berjalan akhirnya cafe sebut saja namanya kedai karib menjadi bagian dari usaha yang menjanjikan karena sejak berdiri kedai karib semakin berkembang hingga mampu menambah sumber daya dan aset guna menunjang keberlangsungan dari roda perekonomian mereka sendiri.
Saya awalnya harus mengingat kembali kebersamaan dengan teman-teman saya, karena saya sudah hampir 8 sampai 10 tahun sudah tidak berjumpa dan berkumpul dengan mereka. Butuh waktu untuk masuk dalam situasi dan kondisi dengan yang sudah lama saya tinggalkan semenjak saya merantau. Namun pelan-pelan saya pun bisa berdaptasi dengan mereka. Dari cara mengobrol dan bertukar pikiran hingga saling respect satu dengan yang lain. Saya lebih ditempatkan di kantor konsultan dengan berpartner dengan bang upi. Beliau adalah dedengkot atau senior dari tim pengolah data yang dimiliki tim si boy. Saya belajar banyak dari bang upi, dari saya yang tidak tau seluk beluk dari perkerjaan yang saya geluti sekarang sampai bisa. Walaupun di mata teman-teman yang lain bang upi merupakan orang yang unik. Ini seru kalo menceritakan tentang sisi lain dari bang upi.
Tentang bang upi merupakan orang dengan karakter disiplin dan keras dalam sikap. Itu merupakan sifat yang positif sih sebenarnya namun dalam penerapannya dia kurang pas kalau menurut teman-teman. Kalo dari sisi saya, bang upi merupakan orang dengan sifat pekerja keras dan selalu mengambil sisi aman dari apa yang dia yakini. Hanya saja dari segi hubungan dengan orang lain yaitu pergaulan alias sosialisasi dia kurang karena dalam kepercayaan diri dia kurang percaya diri. Dia selalu mengedepankan perasaan sehingga kadang dia merasa kurang bisa mngungkapkan perasaan dia dengan lantang. Namun, saat dia sudah dapat membaur sebenarnya dia adalah orang yang entengan alias ringan tangan dalam membantu temannya. Pernah pengalaman bersama dengan bang upi, saat itu bang upi dapat pekerjaan diluar dari pekerjaan yang utama alias freelance. Pekerjaannya adalah mengukur kavling tanah orang yang akan dijual kepada orang. Nah, dia ajak saya dikarenakan beliau itu tidak bisa mengendarai motor, entah karena dulu pernah mengalami trauma saat belajar motor atau bagaimana. Sebenarnya saya diajak alasannya mungkin karena hal itu, jadi dia mengajak saya untuk ikut ambil bagian dari proyek tersebut. Ya, kalau saya sih seneng-seneng aja soalnya lumayan juga bisa buat nambah jajan. hehehe.. Saat pelaksanaan kita pun berangkat dengan mengendarai motor dengan membawa peralatan yang dibutuhkan. Kita sama-sama belum tau lokasinya hanya saja kita diberikan lokasi dengan aplikasi jadi kita bisa menggunkan map untuk menuntun kita menuju lokasi yang akan diukur. Sampai disana kita belum tau pasti lokasinya hanya saja kita disuruh untuk menunggu sebentar karena si pemberi tugas sedang dalam perjalanan menuju lokasi. Selang beberapa menit kita bertemu dengan si empunya tanah dan si calon pembeli. Kita sempat mengobrol sebentar untuk saling berjabat tangan dan saling mengenal. Ternyata mereka adalah teman baik, keduanya ternyata berasal dari daerah yang sama yaitu jawa tengah tepatnya daerah purworejo. karena sudah menjelang siang akhirnya kita melakukan tugas yang telah dipercayakan kepada kita. dengan sedikit trik n trik kita mengeluarkan alat ukur yang disebut theodolite dan mengeluarkan laptop guna mengecek kebenaran dari sudaut yang akan diambil. setelah semua terukur kita catat dan kita beri tanda titik batas tanah dengan tanah milik tetangga. setelah selesai kita pun pulang. Dan lumayan nanti pembayarannya akan ditranfer lewat bang upi. Yang menarik adalah waktu dijalan saya kan kurang hapal juga jalan kadang bang upi mengarahkan via aplikasi google map, namun kadang saya sudah belok baru dikasih tau. bang upi kadang kesel juga sih kan harusnya belok tapi tangan sudah tidak singkron dengan pengarahannya. Nah itulah kadang bang upi dalam mengarahkan orang itu agak kaku menurut saya. mungkin itulah yang menurut teman-teman bang upi itu unik.
Setelah berjalan beberapa bulan akhirnya kita makin mengerti satu sama lain hingga bang upi kadang bercerita alias bergosip tentang kerjaan dan seluk beluk perusahaan hingga masing-masing person. Saya juga menungkapkan sesuatu yang sebenarnya saya rasakan sejak awal mula saya bekerja disitu yaitu sistem dari perusahaan. Dimana saya bekerja dengan sistem kasbon dan saya bisa bekerja selama beberapa minggu dan mengambil cuti dengan lama yang lumayanlah istilahnya dikumpulin dalam satu waktu lah liburnya. Nah, awal mulanya saya ikut saja karena saya sudah masuk bekerja disitu juga sebuah hal yang sangat luar biasa karena tanpa harus saya bersusah payah mencari pekerjaan saya dengan segala kemudahan saya bisa bergabung dengan perusahaan tersebut. Saat kerjaan lagi banyak ya tidak ada yang namanya libur, namun kalau tidak ada kerjaan saya pun sama sekali tidak ada kegiatan yang berhubungan dengan kerjaan. Biasanya diisi dengan bantu-bantu dikedai karib dengan berbagai macam yang bisa saya kerjakan, baik itu bersih-bersih dari nyapu sampai mencuci piring gelas. kadang saya bantu untuk dikitchen membantu menata makanan pesanan dari konsumen. Nah, sedangkan dalam hati saya menolak untuk hal itu karena semua kok serba begini ya. Sepertinya kok pengalaman saya harus kembali ke titik terendah kembali. sampai beberapa kali saya dihubungi oleh perusahaan lama untuk kembali bergabung kembali. Namun saya sudah kadung sakit hati dengan kebijakan dan dari pengalaman kemaren saya sudah lumayan berat. disaat saya membutuhkan ternyata hal kebalikan yang saya terima. Tapi semua sudah berlalu dan cukup menjadi bagian dari pengalaman saya. sekarang saya sudah move on dan menjalani pekerjaan yang baru dengan bidang yang berbeda pula. sebenarnya ini merupakan tantangan buat saya, apa boleh dikata hati dan pikiran tak bisa singkron selain itu sisi dari keluarga terutama istri kurang merestui karena basic saya bukan disitu. dari pengalaman juga saya tidak sesuai dengan apa yang saya kerjakan sekarang.
Masalah pertemanan yang membuat saya bertahan diperussahaan tersebut. Saya memberikan tantangan untuk diri saya sendiri bertahan lebih lama disitu. Waktu berjalan hingga setahun, namun apa yang terjadi saya merasa tidak bekembang disitu entah karena lingkungan yang saya kurang bisa beradaptasi ataukah hal lain entah. Kemajemukan pemikiran membuat saya menjadi tak terarah kadang saya harus menjalani hal yang saya tak ingikan dengan segala tenaga dan pikiran yang seadanya. Sebenarnya gelagat saya sudah terbaca oleh teman-teman, kenapa mereka bisa bisa melihat hal tersebut karena saya merupakan orang yang selalu memikirkan dan selalu menyendiri dengan segala keadaan yang ada. bahkan kadang saya cuek dengan segala apa yang sedang terjadi. Temn-teman ternyata mempunyai kedekatan satu dengan yang lain dimana saya tidak memiliki cemistry dengan mereka. Si boy sebagai leader sebenarnya ingin mengajak saya berbicara namun sayang apa yang diisyaratkan kurang saya terima istilahnya saya kurang peka dengan apa yang dia isyaratkan. ya, sebenarnya saya sudah bisa membaca namun sayang banyak pertimbangan yang membuat saya kurang berani mengungkapkan perasaan keluh kesah saya selam berada disitu. sampai akhirnya saya dipilihkan oleh keadaan yang membuat saya mengambil keputusan untuk menyudahi kerjasama saya dengan tim. dengan berat hati saya melepas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk saya kembalikan karena saya merasa gagal untuk menjalankan amanah dari si boy. Si boy merupakan leader yang baik untuk tim nya tau bagaimana bersikap terhadap berbagai individu dalam tim. namun karena saya mungkin merasa berutang budi dengan tim terutama dengan si boy saya merasa sungkan untuk mengungkapkan semua apa yang saya rasakan. Bagaimana tidak baik dan mengerti, pada saat awal saya masuk saya dihadapkan dengan masalah istri saya sakit dan diharuskan periksa dan cek laborat yang hasilnya cukup mengejutkan bagi saya. Hasil dari laboratorium istri saya terdapat virus talksow dimana itu merupakan penyakit syaraf yang bisa membahayakan diri dari istri saya. Awalnya adalah ketika istri saya kecapean dia muntah-muntah dan bicaranya sedikit cadel. Hal itu kebetulan saya ada di jogja. Saya infokan ke si boy dan langsung menawarkan bantuan. "Apa yang bisa dibantu untuk persoalan itu langsung aja ngomong tanpa sungkan-sungkan mas" itu kata-kata yang terlontar dari si boy kepada saya. Dan tanpa tedeng aling-aling waktu saya dalam kesulitan dalam pekerjaan dia juga menawarkan hingga saya bisa bekerja kembali di perusahaan yang menaungi dia. Sungguh luar biasa pria ini.
Namun semua kembali ke pribadi saya sendiri yang merasa kurang pas saya bekerja disitu. Saya berfikir pada saat itu kalau saya tetap bertahan disana saya akan membuat teman saya kecewa karena saya bekerjanya kurang maksimal. Pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh satu orang harus dikerjakan oleh 2 orang. Misalnya saja kerjaan gambar perencanaan jalur sutet dengan jarak 5 km, itu merupakan makanan sehari-hari buat bang upi. dengan adanya saya jadi lebih terbantu atau tidak saya pun tidak tahu pastinya. Saya beberapa kali dihubungi oleh perusahaan yang ingin merekrut saya denga mengundang untuk interview. Saya masih berfikir ulang hingga saat itu tiba saya ambil kesempatan tersebut dan saya akan berpamitan dengan semua tim dan perusahaan yang selama setahun ini sudah membantu saya dalam banyak hal terutama tentang pekerjaan yang baru buat saya. sebuah pengalaman yang luar biasa. Saya sebelum mundur dari perusahaan saya mendapatkan momen untuk wisuda juga akhirnya yang hampir 2 periode masa kuliah saya tidak ambil karena saya lebih fokus dengan keluarga. Sehingga alokasi dana yang seharusnya untuk biaya wisuda harus saya tunda untuk beberapa waktu. oh, iya masa wisuda saya sudah dengan perusahaan yang baru sebagai naungan saya mengaplikasikan ilmu dan pengalaman saya selama saya bekerja. Momen saya mengundurkan diri tim saat saya ditawari oleh teman kuliah yang tertarik dengan kemampuan saya dalam bidang dunia perproyekan hahaha.... maksud terselubung sih itu biar dia ada temannya. Saya berpamitanlah dengan si boy dengan segala hormat dan respect saya haturkan buat dia karena dia saya masih bisa bertahan sampai sekarang. Dari teman-teman selama bekerja diperusahaan si boy saya banyak belajar akan pentingnya teman yang selau respect dan mandiri. Saya juga belajar namanya bisnis, kita dalam bisnis hanya ada 2 kemungkinan yaitu rugi dan untung. Kalau beruntung untungnya bisa tak terhingga nialainya. Saling membantu satu dengan yang lain dengan tanpa pandang bulu itu sebuah kebaikan yang akan mendatangkan berkah itu menurut apa yang saya pelajari dari apa yang mereka kerjakan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah menemani perjalanan hidup saya hingga sekarang ini. Maafkan saya bila sampai sekarang saya masih belum bisa berkunjung untuk bertemu dengan kalian di kedai karib. semoga kalian makin sukses dan kita akan kumpul kembali dalam suka cita.
Itulah pengalamn yang berbeda dari lembar kehidupan saya, semoga apa yang telah terjadi akan memberikan bekal yang baik untuk kedepannya bagi kita semua.
Comments
Post a Comment