Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2019

Den Mas Bagus & Denok Deblong

Den Mas bagus lan denok deblong Semenjak dari kecil memang kental dengan budaya yang dibilang sudah turun temurun opo kui? yaitu budaya jawa atau adat budaya daerah yang kental akan citra dari daerahku dilahirkan. Mencoba untuk mengenalkan adat dan budaya ke si kecil walaupun belum mengerti sebenarnya.Terkait dengan foto yang terpampang dengan segala jenis teknik editing sudah sungguh luar biasa yang menjadi biasa. Kejadian ini terjadi pada saat denok deblong berusia kurang lebih 8 atau 9 month, liat saja dari penampakannya yang mencuri perhatian hahhaha.. Perttama kali menghadapi sebuah sesi pemotretan yang ternyata ribet harus ketat akan aturan dan perintah dari seorang yang berkuasa akan sebuah benda tak bernyawa yang bernama kamera. fuuuiiihh...ku usap keringat dingin yang mulai membanjiri dahi dan leherku karena sesi ini sungguh ku dramatisir, sungguh mengharukan bro... Itu baru dariku belum tahu apakah denok deblong memikirkan hal ini sebagai sesuatu yang mengagumkan

Duri-duri Bunga Mawar

"Kau bunga mawar merah berduri tergunjing gaung akan indahmu Tak pelak kau merintih dengan menebarkan duri tajammu Kau menolak bala akan bengisnya tangan berculas Tak kau biarkan begitu saja merah merakahmu terkupas Akar dan batangmu kau biarkan mengeras menopang indah mawar Hingga merahmu mengeras dan berkaras terlepas dari palingan sang bayu Umurmu tak kunjung abadi tak seabadi duri-durimu mawar Hanya duri yang lebih abadi selain kau mawar Namun, duri akan selalu berada dibalik kemegahan rekahmu mawar Keseimbangan tercipta mawar yang mudah terberangus Diambil duri-duri dengan kekejiannya menancap dan tak terhapus Alangkah malang nasib sang mawar dibalik semerbak rona wajah Terbalik dengan kekejian duri yang kian menajam membuncah Bak kehidupan yang kekal abadi akan terwujud hanya dengan peluh Indah pada waktu yang terengkuh" Puisi di atas merupakan sebuah karya newbi yang masih perlu banyak belajar dari segi penulisan

Sepucuk surat cinta

Untukmu yang menunggu dalam rindu Sepanjang perjalanan cinta  tak pernah terlihat dari apa yang terlihat sampai saat dimana apa yang terlihat itu menjadi terasa dalam penglihatan kadang kita terlihat tak terlihat namun terasa oleh rasa hati ya, memang hati saja yang merasa tersiksa akan rasa tak pernah merasa melihat dan terlihat intuisi ini akan merasakan apa yang akan terlihat tak pernah terlihat dari apa yang terlihat mata tak bisa merasakan apa yang dilihat namun dari mata rasa itu akan terlihat alunan pena terlihat dalam rasa menyambut rasa yang semakin terasa kusampaikan rasa dalam alunan pena untuk terlihat rasaku terhadapmu terlihat namun tak terlihat akan apa yang kau rasa dalam rasaku akanmu melantun getaran rasa lewat pena ragu dalam rasaku akanmu terlihat abu saat penaku menari akan rasaku akanmu terima...terimalah rasaku akanmu dengan rasamu akanku sambutlah dan temaniku melihat rasaku akanmu dengan rasamu yang melihatku