Tak pernah ku bayangkan cerita tentang sebuah petualangan yang ku alami sekarang.
Bertemu dengan juwita yang membuatku merasa tersampaikan perasaanku akan cinta.
Ini mungkin hikmah dari terdamparnya ku di indonesia timur, sebuah pengalaman yang tak akan bisa ku lupakan bahkan sampai akhir sisa hidupku.
Kisah cinta antara dua dunia yang berbeda antara timur dan barat. Sebuah kolaborasi yang mungkin ini akan kita kenang dan ceritakan untuk generasiku yang akan datang.
Setelah ku ambil langkah untuk berkomitmen dengan juwita, hari2ku kembali berwarna dan penuh suka cita. Keceriaan yang dimiliki oleh juwita memberikan keceriaan kepadaku.
Sedang asikku menerawang akan kisahku dengan juwita, berdering hapeku yang membuyarkan penerawanganku.
Wanita pujaaan hati telepon, "tau aja nih juwita kalo lagi dipikirin" celetukku dalam hati.
Ku ambil hapeku dan kuangkat dengan penuh semangat, "hai....juwita, instingmu peka sekali ya, tau aja kalo lagi mikirin kamu"
"ouw iya dong sapa dulu dong? juwita" dengan manjanya membalas celotehanku. Makin gemes aja perasaanku sama wanita mempesona satu ini.
Namun perjalanan kisah cintaku dengan juwita tak selalu mulus kok, kadang kita berselisih paham juga tentang topik tertentu juga.
Wajar lah sebagai bumbu2 kisah asmara yang menaikkan level kadar asmara kita...hehhe
Saat lagi sibuk bekerja dan kudu kelar itu sebuah ujian tersendiri juga buatku dan juga juwita. Saat pengen cerita tapi sedang dihadapkan sama beban pekerjaan yang perlu fokus.
Emosi kadang terbawa dalam keseharian, kadang emosi dengan situasi dan kadang juga hubunganku dengan juwita pun kadang terkena imbasnya.
Sempat beberapa hari tak bisa menghubungi ataupun dihubungi karena pernah suatu ketika hape juwita rusak kalo tak salah ingat
Pening kepala tak tertahankan karena musti bagaimana bisa hilang sesak dada ini menahan rinduku pada juwita
"juwita oh juwita, kemana kuharus mencari info tentangmu disaat2 begini?" isi kepalaku hanya juwita tak tergantikan lain
Renjana seorang pemuda yang tegarpun tak kuasa membendung desakan hatinya
Terpaksa semua urusan terbengkalai tak terurus, "binal benar kau renjana!!" rasa putus asa dariku saat itu.
dari sisi lain ternyata tak kalah kalutnya juwita, "Harus ku bagaimana menahan rasa rindu ini terhadapmu kak renjana?"
setelah beberapa hari tak sua kabar akhirnya rasa itu terpuaskan oleh merdu suara sang pujaan.
Ternyata inikah yang dinamakan asmara, laranya begitu mengaduh. sampai hatiku tak kuasa menahannya
Ternyata selama beberapa hari yang melelahkan telah berakhir dengan tawa ceria.
Tawa ceria juwita menghapus sendu yang ku rasa..hilang tak berbekas begitu saja.
buiiihh, dasyatnya kekuatan ini, sekejab mampu merubah rasa sendu ria menjadi tawa ceria
Saatku usai lepas dari pekerjaan kantor yang kujalani selama beberapa bulan akhirnya ku bisa menghela nafas seperti keluar dari bui
lapangan oh lapangan yang memberikan musim baru bagiku
ku bisa berinteraksi dengan dunia luar, sungguh indah daerah pesisir ini. Betun yang berbatasan dengan laut lepas dengan kekayaan alam yang luar biasa
sampai kubertemu dengan kawan, sebut saja sugeng yang berperawakan jawa, identik dengan topi dan motor GL-pro. Wajah bulat sawo matang dan khas jawa timuran.
Ku bercerita tentang juwita padanya, memang selama ini hanya kepada om rahman saja ku berbagi cerita selain juwita.
sugeng selalu menceritakan kehidupannya dengan gadis pujaannya sebut saja ririn
Kisahnya tak jauh berbeda juga denganku, ririn merupakan gadis jawa yang merantau ke tanah betun membantu pamannya untuk berdagang
tak tau kenapa aku bisa dekat dengan sugeng, apakah karena dia seorang jawa juga? mungkin iya
makin lama kita makin akrab hingga sugeng sering main dan menginap di bascame. Sugeng merupakan mandor yang bekerja untuk perusahaanku sekarang
Tiap kali ku telepon dengan juwita, dia juga telepon dengan pujaan hatinya yaitu ririn. anak gadis yang sedikit pendiam namun manis, dengan rambut lurusnya yang sebahu
Sempat ku membahas bersama sugeng untuk menemaniku menemui juwita ku. namun, pada akhirnya waktu tak juga berjodoh
Juwita, sempat mendesak untukku datang menemuinya dan menetap disana dengan segala kekuranganku
untuk bekerja bisa dicari di sana, melangkah bersama dari nol di manggarai
Kebingungan akan apa yang harus ku lakukan, apakah ini sebuah mimpi ataukah hanya buaian dunia timur?
Hanya waktu yang bisa menjawab semua dari apa yang kupertanyakan saat ini.
Suatu pagi saat ku kembali ke kantor untuk membuat laporan hasil kerjaku dilapangan, juwita memberikan kabar yang aduhaii...bikin melayang hahha..
"kak, tau ga? kalo foto yang kau kirimkan untukku, sudah ku cetak dan ku bingkai untuk ku pajang dikamarku?" celoteh juwita dengan manjanya
"haaahhh, serius?" kaget juga waktu itu..
Juwita dengan menambahkan kebenarannya kepadaku, "dua rius kak ganteng"
hahhha....melayang dibuatnya cuii...
"wah, jadi merah nih mukaku...sungguh tersanjung juwita"
ahhh....manjanya itu selalu menggoda saja padahal sudah tak sebentar loh ku berkenalan denganmu juwita...gumamku dalam hati
"apakah ini pertanda kalo ini sungguhan bukan hanya mimpi saja?" jawaban atas pertanyaan yang selalu muncul saatku galau..ciee galau..
berawal dari foto menjalar ke keluarganya, dari kak mawar, yuni dan beberapa saudara dari juwita ku suka bersua via suara.
makin dekat juga nih dengan keluarga calon...xixiixixi..
taulah calon apaan...hehhe..
Kata mesra selalu saja hadir saat ku bersua via suara dengan juwita...tanpa jemu ku terbuai akanmu juwita
Perdebatan akan menindaklanjuti mau dibawa kemana arah hubunganku dengan juwita semakin lama semakin membuatku begitu pelik
Keluarga dijawa juga sedang tak bisa banyak membantu untuk ini.
Jarak yang terjal dan nun jauh dari pelupuk mata, bak terhalang oleh lautan yang terbentang tak berujung membuat keluarga jawa membuatku galau
tak mungkin jua juwita harus menempuh jalan yang tak pernah iya tau sebelumnya. juwita juga anak gadis yang tak bisa kubiarkan menempuh jarak untuk menghampiriku
untuk sementara ku diam dan tetap melanjutkan perjalanan cerita cintaku dengan juwita sembari mencari solusi yang terbaik akan arah hubungan ini
bersambung...
Bertemu dengan juwita yang membuatku merasa tersampaikan perasaanku akan cinta.
Ini mungkin hikmah dari terdamparnya ku di indonesia timur, sebuah pengalaman yang tak akan bisa ku lupakan bahkan sampai akhir sisa hidupku.
Kisah cinta antara dua dunia yang berbeda antara timur dan barat. Sebuah kolaborasi yang mungkin ini akan kita kenang dan ceritakan untuk generasiku yang akan datang.
Setelah ku ambil langkah untuk berkomitmen dengan juwita, hari2ku kembali berwarna dan penuh suka cita. Keceriaan yang dimiliki oleh juwita memberikan keceriaan kepadaku.
Sedang asikku menerawang akan kisahku dengan juwita, berdering hapeku yang membuyarkan penerawanganku.
Wanita pujaaan hati telepon, "tau aja nih juwita kalo lagi dipikirin" celetukku dalam hati.
Ku ambil hapeku dan kuangkat dengan penuh semangat, "hai....juwita, instingmu peka sekali ya, tau aja kalo lagi mikirin kamu"
"ouw iya dong sapa dulu dong? juwita" dengan manjanya membalas celotehanku. Makin gemes aja perasaanku sama wanita mempesona satu ini.
Namun perjalanan kisah cintaku dengan juwita tak selalu mulus kok, kadang kita berselisih paham juga tentang topik tertentu juga.
Wajar lah sebagai bumbu2 kisah asmara yang menaikkan level kadar asmara kita...hehhe
Saat lagi sibuk bekerja dan kudu kelar itu sebuah ujian tersendiri juga buatku dan juga juwita. Saat pengen cerita tapi sedang dihadapkan sama beban pekerjaan yang perlu fokus.
Emosi kadang terbawa dalam keseharian, kadang emosi dengan situasi dan kadang juga hubunganku dengan juwita pun kadang terkena imbasnya.
Sempat beberapa hari tak bisa menghubungi ataupun dihubungi karena pernah suatu ketika hape juwita rusak kalo tak salah ingat
Pening kepala tak tertahankan karena musti bagaimana bisa hilang sesak dada ini menahan rinduku pada juwita
"juwita oh juwita, kemana kuharus mencari info tentangmu disaat2 begini?" isi kepalaku hanya juwita tak tergantikan lain
Renjana seorang pemuda yang tegarpun tak kuasa membendung desakan hatinya
Terpaksa semua urusan terbengkalai tak terurus, "binal benar kau renjana!!" rasa putus asa dariku saat itu.
dari sisi lain ternyata tak kalah kalutnya juwita, "Harus ku bagaimana menahan rasa rindu ini terhadapmu kak renjana?"
setelah beberapa hari tak sua kabar akhirnya rasa itu terpuaskan oleh merdu suara sang pujaan.
Ternyata inikah yang dinamakan asmara, laranya begitu mengaduh. sampai hatiku tak kuasa menahannya
Ternyata selama beberapa hari yang melelahkan telah berakhir dengan tawa ceria.
Tawa ceria juwita menghapus sendu yang ku rasa..hilang tak berbekas begitu saja.
buiiihh, dasyatnya kekuatan ini, sekejab mampu merubah rasa sendu ria menjadi tawa ceria
Saatku usai lepas dari pekerjaan kantor yang kujalani selama beberapa bulan akhirnya ku bisa menghela nafas seperti keluar dari bui
lapangan oh lapangan yang memberikan musim baru bagiku
ku bisa berinteraksi dengan dunia luar, sungguh indah daerah pesisir ini. Betun yang berbatasan dengan laut lepas dengan kekayaan alam yang luar biasa
sampai kubertemu dengan kawan, sebut saja sugeng yang berperawakan jawa, identik dengan topi dan motor GL-pro. Wajah bulat sawo matang dan khas jawa timuran.
Ku bercerita tentang juwita padanya, memang selama ini hanya kepada om rahman saja ku berbagi cerita selain juwita.
sugeng selalu menceritakan kehidupannya dengan gadis pujaannya sebut saja ririn
Kisahnya tak jauh berbeda juga denganku, ririn merupakan gadis jawa yang merantau ke tanah betun membantu pamannya untuk berdagang
tak tau kenapa aku bisa dekat dengan sugeng, apakah karena dia seorang jawa juga? mungkin iya
makin lama kita makin akrab hingga sugeng sering main dan menginap di bascame. Sugeng merupakan mandor yang bekerja untuk perusahaanku sekarang
Tiap kali ku telepon dengan juwita, dia juga telepon dengan pujaan hatinya yaitu ririn. anak gadis yang sedikit pendiam namun manis, dengan rambut lurusnya yang sebahu
Sempat ku membahas bersama sugeng untuk menemaniku menemui juwita ku. namun, pada akhirnya waktu tak juga berjodoh
Juwita, sempat mendesak untukku datang menemuinya dan menetap disana dengan segala kekuranganku
untuk bekerja bisa dicari di sana, melangkah bersama dari nol di manggarai
Kebingungan akan apa yang harus ku lakukan, apakah ini sebuah mimpi ataukah hanya buaian dunia timur?
Hanya waktu yang bisa menjawab semua dari apa yang kupertanyakan saat ini.
Suatu pagi saat ku kembali ke kantor untuk membuat laporan hasil kerjaku dilapangan, juwita memberikan kabar yang aduhaii...bikin melayang hahha..
"kak, tau ga? kalo foto yang kau kirimkan untukku, sudah ku cetak dan ku bingkai untuk ku pajang dikamarku?" celoteh juwita dengan manjanya
"haaahhh, serius?" kaget juga waktu itu..
Juwita dengan menambahkan kebenarannya kepadaku, "dua rius kak ganteng"
hahhha....melayang dibuatnya cuii...
"wah, jadi merah nih mukaku...sungguh tersanjung juwita"
ahhh....manjanya itu selalu menggoda saja padahal sudah tak sebentar loh ku berkenalan denganmu juwita...gumamku dalam hati
"apakah ini pertanda kalo ini sungguhan bukan hanya mimpi saja?" jawaban atas pertanyaan yang selalu muncul saatku galau..ciee galau..
berawal dari foto menjalar ke keluarganya, dari kak mawar, yuni dan beberapa saudara dari juwita ku suka bersua via suara.
makin dekat juga nih dengan keluarga calon...xixiixixi..
taulah calon apaan...hehhe..
Kata mesra selalu saja hadir saat ku bersua via suara dengan juwita...tanpa jemu ku terbuai akanmu juwita
Perdebatan akan menindaklanjuti mau dibawa kemana arah hubunganku dengan juwita semakin lama semakin membuatku begitu pelik
Keluarga dijawa juga sedang tak bisa banyak membantu untuk ini.
Jarak yang terjal dan nun jauh dari pelupuk mata, bak terhalang oleh lautan yang terbentang tak berujung membuat keluarga jawa membuatku galau
tak mungkin jua juwita harus menempuh jalan yang tak pernah iya tau sebelumnya. juwita juga anak gadis yang tak bisa kubiarkan menempuh jarak untuk menghampiriku
untuk sementara ku diam dan tetap melanjutkan perjalanan cerita cintaku dengan juwita sembari mencari solusi yang terbaik akan arah hubungan ini
bersambung...
Comments
Post a Comment