Tak kusangka air
mata berderai
saat jangka waktu terburai
Telan dan
terhenyaklah kau nafas ku ambil dan ku hempas
Teratasi buaian
sang lelaki tak lekang peranan
kala jabang bayi terhenyak ke belaian
Tawa cita tak
tertahan linangan air mata
Peluh demi peluh
yang ku seka
tanda tenaga terkuras gelora suka
Menyambut sang
jabang mulai menatap nyata
Begitu suka cita
kau sejoli sambut buah cinta
Kan ku namakan
kau juwita
Elok dan rupawan
parasmu bak penerang dalam gulita
Jemari mungil
menggenggam cemas
terbawa ke dalam dunia yang culas
Kau berhak
mendapatkan tempat yang luas
tak terbatas jengkal menghempas
Selamat berjumpa
dengan wajah yang lugas
yang siap menumpas segala yang buas
Bersiaplah wahai
juwita nan jelita
sejoli ini semakin beringas menerjang gulita
Hanya untukmu
juwita ya ku pastikan juwita
Juwita melerok |
Comments
Post a Comment