Skip to main content

Senyum introvet

Pemeran pamer
Berikan senyum terdasyat untuk menyambut mentari yang selalu ceria, dengan adanya senyum keceriaan yang ditularkan oleh sang mentari menggairahkan hari ini untuk lebih semangat dalam menjalaninya.

Entah angin apa ku bisa secerah mentari pagi ini, apakah karena hari ini merupakan hari yang berat ataukah hari ini akan datang begitu cepat? entahlah, akan tetapi ku pastikan ku buat hari ini lebih positif untukku, kau dan dirinya...cieellahh. Sang lelaki berkulum durja tak sepantasnya memberikan senyuman termanis untuk sesuatu yang tak kau inginkan.

kemungkinan akan hadirnya hari yang memberikan peluh dan penat, harus ku awali hari dengan senyuman termanisku untukmu supaya menjadikan hari ini membaik dan berpihak pada sang lelaki.

Sebatang demi sebatang menemaniku untuk kesekian kalinya menjamah yang tak terelakkan. tekanan demi tekanan ku tekankan pada hisapan jempol semata. Tune demi tune ku tekan untuk menciptakan melodi dan makian yang terarah. kata perkata ku percepat untuk mendapatkan prasa yang elegan mengukir dan terus mengalir guna menggambarkan senyuman terkiniku pajang telanjang tanpa cadar.

perangai jam tak kunjung berhenti terus dan terus bergerak maju yang tak kuasa ku membendungnya. dari detik menit dan berganti menjadi jam terus memutar hingga berganti dengan hari. namun senyuman itu tak akan pernah termakan oleh waktu yang terus mengajak berlari. Semakin menua mungkin saja iya. Namun makna dari seutas senyuman ini tak akan bisa terulang dan tergantikan oleh waktu yang beranjak.

Kebiasaan seorang introvet memang menyedihkan dan sering dianggap orang sebagai sesuatu kekurangan ataupun sebuah tabu yang harus dihindari dengan segera. namun seorang lelaki introvet ini sudah tak mampu lagi mengindahkan olokan tersebut. Biar sudah ku telanjang biar orang semua menikmati senyumanku.

Hari yang selalu diraungi dengan bisikan kotor pikiran yang tak kunjung jua ku temukan obatnya. Huss...pergi sana jauh-jauh saja dariku, aku sudah tak mau lagi berteman dengan kepalsuanmu itu.

"Okey!" persetujuan diriku yang berdamai dengan diriku. Sudah basi untuk terus bersembunyi dalam gelap, lepaskan saja bebas bertebaran kemana saja biar sang lelaki menikmati harinya dengan penuh kegirangan. Arti sebuah senyuman introvet untuk sebuah rasa yang tak bisa tergambarkan dan terungkapkan oleh kata.

Pikir dan terus berpikir dengan segala sesuatu itu merupakan hal dasar yang dikuasai oleh sang lelaki. Sampai harus beribu kali untuk mengucapkan "hai" saja.

Senjata terampuh yang dimiliki sang lelaki adalah senyuman saja ya...sebuah senyuman teristimewa untuk menggambarkan jawabnya terhadap segala situasi.

Malam akan berganti dengan pagi dan itu berlaku untuk segala macam urusan. Demikian juga dengan kehidupan akan selalu ada masa indah yang akan menjemput, untuk itu tebarkan senyum untuk bersyukur bahwa kita manusia kan selalu berkutat dengan lingkaran dengan berbagai macam pilihan-pilihan. Proses tetaplah proses, seperti pensil jika ingin runcing pasti akan mengalami diserut dengan tingkat kesakitan yang luar biasa hingga menjadi tajam.

Nikmati prosesnya dan jangan lupa tersenyum sebagai wujud syukur kita kepada tuhan yang maha segalanya.

Tak mampukah kalian lihat betapa hari yang semakin menerang tak sanggup melawan manisnya senyuman yang terlontar ke khalayak. Efek yang telah ditebarkannya merupakan virus positif untuk lebih merasa berharga menghadapi hari yang penuh dengan kepanasan dan kemunafikan ini. Bagaimana tidak orang tak pernah mengindahkan rasa mereka dijalan, entah kemana peradapan orang timur yang dikenal santun mendadak semakin ramai hilang tatkala melenggang, berjalan bertemu dengan sesama. kata hatiku, "Orang sombong!!" apakah rasa toleransi saling menghormati dan saling respek yang berjalan beradab selangkah demi selangkah meniti ke dalam sore dan menjadi tak terlihat dalam malam?

Untuk membasahi bibirnya saja sudah tak sempat atau bahkan menarik senyum simpul penuh kesinisanpun tak mampu dilakukan dengan penuh ketulusan. Baiklah lupakan itu semua karena tak akan bisa dipungkiri jalanan ini penuh dengan kepenatan dan penuh dengan amarah yang seakan terpicu lebih cepat karena sumbunya terlalu pendek kurasa.

Penuh dengan auman dalam kepala manusia yang saling mencari sinyal untuk menerka dan menerka hajatnya. Baik itu soal umum hingga soal yang tak membuat soal alias tak berguna. Gesekan demi gesekan terasa amat sangat masiv dan itu yang memicu amarah dan menarik urat syaraf di wajah yang mengindikasikan senyum tak lagi menghibur.

Obrolan diri dengan senyum :

diri : hai senyum kenapa kau tak mau menampakkan diri? seolah kau tak lagi alatku yang paling mujarab untuk menemaniku menghadapi peliknya dunia.

senyum : hai juga diri, untuk menjawab pertanyaanmu yang sulit ini akan ku coba jabarkan dengan sedikit mengalah.

diri : maksudmu apa senyum kok kamu harus mengalah? apakah kau lupa kalau kau merupakan bagian dari diriku? kau kan merupakan aliansi dari aku untuk aku?

senyum : kau terlalu naif jika kau menanyakan hal itu terhadapku diri. karena hal ini yang bisa menjawab adalah kau diri bukan aku. apa yang kau perdebatkan dalam aliansimu tak mengedepankan aku, melainkan kau terlalu melayang dan mengaburkan apa yang seharusnya kau tunjukan kepada aliansimu ini.

diri : naif? apa tidak salah kau mengatakan hal tersebut kepadaku lebih tepatnya pantas? aku selaku induk dari aliansi selalu mengedepankan aliansiku loh..

senyum : tidak itu tidak benar, kau selaku induk tak seharusnya mengikuti arus yang tak jelas ujungnya ini. kau terlalu konsumis terhadap peruabahan yang terjadi di lingkunganmu. kau terjebak dalam rutinitas yang tak sehat dan itu lah yang membuat kau tak sadar menjadi seorang yang selalu tegang.

diri : ahhh...itu bualanmu saja senyum. harusnya kau membantuku untuk bisa lepas dari ketegangan yang ku alami bukan malah menjatuhkanku begini.

senyum : kau harus berdamai terlebih dahulu dengan kau sendiri barulah kau kan ku bantu dengan kekuatanku yang maha daya ini.

diri : oh...apakah hal itu pantas kau lakukan? mentang2 kau merupakan aliansi terkuatku kau tega menelantarkanku begini?

senyum : kau harus kuperlakukan begini saat ini untuk membuatmu sadar akan pentingnya aliansi seperti diriku ini untuk menunjang kau diri.

diri : okey...okey...baik kalau itu memang maumu. Ku kan berdamai dengan diriku dan kau harus menepati janjimu senyum. kau bantu aku mengatasi permasalahan yang ku hadapi.

senyum : setuju...sepakat ya diri kau berdamai dengan apa yang kau punya dan kau sebagai induk harus kuat untuk para aliansimu.

Dari obrolan diri dan senyum di atas ku garis bawahi untuk seorang dengan sifat pemikir sebaiknya berdamai dengan diri sendiri dahulu kemudian ajaklah otot2 yang tadinya tegang untuk berolahraga dengan senyum supaya ketegangan tersebut bisa kembali lentur kembali.

senyuman tak membuat masalah selesai namun senyumanlah yang memberikan dukungan untuk lebih legowo dan kemudian kita bisa berfikir dengan kepala yang lebih tenang menghadapi masalah.






Comments

Popular posts from this blog

Heboh Masker COVID-19/Corona Virus

Ilustrasi Corona virus by Me Heboh, borong masker, borong bahan makanan instan seperti mie instan, sarden, vitamin dan barang yang berguna untuk segala kondisi terkait dengan COVID-19 atau orang lebih kenal dengan virus corona. Virus corona yang pertama ditemukan di Wuhan, cina, pada desember 2019 telah menyebar ke seantero cina dan beberapa negara di dunia. Untuk update terbaru bisa buka link dibawah ini yang di update per 3 maret 2020. https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/03/091500465/update-virus-corona-di-seluruh-dunia-tembus-73-negara-48002-sembuh-3117 Untuk di indonesia sendiri mulai heboh setelah presiden jokowi memberikan pernyataan terkait warga negara indonesia terjangkit virus ini. 2 orang warga negara yang tertular dan dinyatakan positif terpapar virus corona diumumkan oleh pak jokowi per 2 maret 2020 kemaren. Hal inilah yang memicu kehebohan di indonesia hingga memborong masker dan bahan makanan sebagai tindakan siaga terkait virus COVID-19 ini.

#ceritababazi #56 Sumeleh

Nalika awake dewe lagi diwenehi pacoban urip, awake dewe kudu kepiye supaya bisa tetep kuat lan semangat ngelakoni? Nah, iki sik bakal dadi pembahasan neng tulisan sik arep tak tulis kanthi sak pangertenku bab pacoban urip kuwi mau.  Sik mesti bakalan marakke penasaran dening kabeh sik mampir neng omah wewacanku iki. Sopo coba sik ora tau diwenehi pacoban urip, mesti kabeh menungso wis tau to ya? yo pora rek? Ngerti pora rek, iki nembe sepisan aku nulis nganggo boso daerah yoiku boso jowo. Dadi nek rodo ora kepenak diwoco yo nyuwun pangapunten loh ya... Kadang kolo awake dewe kui ono munggah mudune nglakoni urip sik saiki awake dewe lakoni, yo sepisan nek awake dewe lagi ono ning ngisor mesti pikirane awake dewe kui dadi mumet lan cuntel. Tapi kadang kolo yo ono neng duwur sik marake awake dewe gumedhe ndase, lali marang gusti sik gawe urip. Jenenge wae urip kui kabeh menungso mesti ono wolak walik ing jaman, nah mangkane kui awak e dewe sik sadar lan tumprap eling marang opo sik diara

Jakarta aku padamu

Akhirnya saat yang dinanti tiba...yg dipertuan agung beserta balateri sudah datang pokoknya jakarta aku padamu... Kala pertama ku jumpa wow...balateri langsung sumringah menyambutku "baba...baba" itu kata yang keluar dari bibir mungilnya..dan sambutan peluk hangat kutangkap dalam-dalam..badan mungilnya waktu berjumpa sudahh larut , ternyata seharian balateri sudah tak sabar menanti kedatanganku. Sehabis berpelukan layaknya teletabis ku bergegas berganti kostum buat tidur...sembari menemani balateriku... balateri sudah dengan ocehannya, "bunda, cucuu!" Ya sudahh bundanya langsung bergegas ke dapur dan buatin susu untuk balateri toh waktunya untuk bobok Setelah mengenyut botol susunya terlelap juga balateriku HARI PERTAMA pagi hari terbangun dan disambut tawa ceria balateri membuatku semakin semangat untuk bangun pagi dihari libur. rencana mau menjajal moda transportasi yang lagi heboh dikalangan masyarakat jakarta pada umumnya..apa itu? Mass rapi