Ilustrasi : pixabay.com |
Penutupan pintu belakang dan pintu samping komplek, memberlakukan sistem satu pintu akhirnya diberlakukan juga.
Untuk para pengusaha kecil juga sudah mulai menutup usahanya sejak hari ini, karena semakin sedikit orang yang keluar untuk bertransaksi dengan toko-toko kecil seperti toko elektronik, warung makan dan beberapa usaha kecil lainnya. Masa sulit akan terjadi bagi para perantau yang tinggalnya ngekos termasuk saya sih brad...
Kaum perantau keluar kandang biasanya kalau tidak untuk bekerja ya tentu saja untuk mencari kebutuhan sehari-hari, seperti makan, peralatan mandi cuci juga demikian. Mini market yang biasanya ramai dipadati pembeli aja sekarang sudah sepi sekali, hanya ada satu atau 2 orang yang terlihat masuk ke minimarket.
Saya sehabis berhibernasi selama pagi sampai siang hari tak kunjung beranjak dari tempat tidur, keluar untuk ke loundry sekaligus untuk mencari makan sebagai pengganjal perut yang sudah berteriak. Cuaca hari ini panasnya maksimal sehingga keluar saja membutuhkan effort yang cukup untuk beranjak dari kosan.
Biasanya keluar dari pintu samping yang langsung ketemu dengan jalan kampung, namun kali ini baru kusadari pintunya sudah tertutup karena kebijakan dari pejabat setempat. Kemudian beralih ke pintu belakang, eh sama juga ditutup. Akhirnya keluar deh lewat pintu utama/pintu depan, padahal kalau lewat pintu depan muter dan harus melewati polisi tidur lumayan menyesakkan. tak terelakkan deh akhirnya, terjang ajalah polisi tidur tanpa bisa melakukan protes terkait hal tersebut. Protes mau sama siapa sih brad? ye kaann?
Sesampainya diloundry, kuserahkan pakaian untuk dicuci setrika, kemudian langsung beranjak ke minimarket terdekat untuk membeli kebutuhan mandi, tau ga sih brad, sudah sepi kanan kiri toko-toko sudah tutup. Mini market juga hanya ada pegawai minimarket saja, wah ini mulai sudah mulai dalam kondisi yang menuju tak menentu lagi nih brad...karantina lokal mulai marak diantero kampung-kampung setempat.
Setelah dari mini market selesai, kemudian membeli kebutuhan perut, padang ya mungkin saja masih buka pikirku. Eh, benar adanya sepi sih namun masih membuka diri untuk kaum seperti saya...hahha alhamdulillah. Pulang sudah ah....sembari nanti mampir beli minum untuk persediaan dikosan.
Dalam perjalanan panas dan sepi sekali peradapan di daerah saya sekarang ya...kalau menurut kebijakan pemerintah sih menurut saya, bisa dikatakan berhasil. Entah kalau hari tidak libur seperti besok sudah hari senin mungkin sedikit beda ya brad...hmm..berharap segera membaik allahumma aamiin.
Hari ini juga ada kabar dari bundazi, kalau ada temennya yang dengan sukarela membagikan handsanitizer kepada teman-temannya termasuk bundazi. Teman semasa dia sekolah dasar, sungguh mulia beliau itu dengan jiwa kepeduliannya terhadap sesama yang luar biasa. Semoga sella, iya itu nama teman bundazi yang sungguh mulia, semoga mendapatkan berkah dan barokah berlebih untuk tindakannya tersebut.
Sore harinya niatan untuk membeli makan untuk makan malam, karena sudah banyak yang tutup akhirnya ya yang bisa dijangkau saja, semoga si gondrong nasgor dan sate masih tetap berkeliling untuk menjajakan dagangannya.
Ulam pun tiba, renjana kebetulan juga akan keluar beli makan. Ya sudah akhirnya kami berdua keluar untuk membeli makan sekalian beli makanan kecil sebagai pengganjal perut saat malam. Karena maunya nasi kebetulan si gondrong pas ada ya sudah kami pesan dulu kemudian ke warung terdekat untuk beli asupan makanan kecil.
Setelah dapat apa yang dibeli kami pulang dan makan bersama di meja bundar sambil berbicang. namun tak berlangsung lama kami berdua masuk ke kamar kami masing-masing.
Hari ini sisi positif yang bisa saya ambil kesimpulan adalah dimana masih ada sisi kemanusiaan dari orang yang dermawan untuk membantu orang lain tanpa memandang orang tersebut dari mana dan dari kalangan apa saja, yang dia tau adalah orang terdekat yang lebih membutuhkan hand saintaizer untuk kepentingan pencegahan merebaknya virus corona.
terima kasih...
29 maret 2020
nuwun brad..
Sesampainya diloundry, kuserahkan pakaian untuk dicuci setrika, kemudian langsung beranjak ke minimarket terdekat untuk membeli kebutuhan mandi, tau ga sih brad, sudah sepi kanan kiri toko-toko sudah tutup. Mini market juga hanya ada pegawai minimarket saja, wah ini mulai sudah mulai dalam kondisi yang menuju tak menentu lagi nih brad...karantina lokal mulai marak diantero kampung-kampung setempat.
Setelah dari mini market selesai, kemudian membeli kebutuhan perut, padang ya mungkin saja masih buka pikirku. Eh, benar adanya sepi sih namun masih membuka diri untuk kaum seperti saya...hahha alhamdulillah. Pulang sudah ah....sembari nanti mampir beli minum untuk persediaan dikosan.
Dalam perjalanan panas dan sepi sekali peradapan di daerah saya sekarang ya...kalau menurut kebijakan pemerintah sih menurut saya, bisa dikatakan berhasil. Entah kalau hari tidak libur seperti besok sudah hari senin mungkin sedikit beda ya brad...hmm..berharap segera membaik allahumma aamiin.
Hari ini juga ada kabar dari bundazi, kalau ada temennya yang dengan sukarela membagikan handsanitizer kepada teman-temannya termasuk bundazi. Teman semasa dia sekolah dasar, sungguh mulia beliau itu dengan jiwa kepeduliannya terhadap sesama yang luar biasa. Semoga sella, iya itu nama teman bundazi yang sungguh mulia, semoga mendapatkan berkah dan barokah berlebih untuk tindakannya tersebut.
Sore harinya niatan untuk membeli makan untuk makan malam, karena sudah banyak yang tutup akhirnya ya yang bisa dijangkau saja, semoga si gondrong nasgor dan sate masih tetap berkeliling untuk menjajakan dagangannya.
Ulam pun tiba, renjana kebetulan juga akan keluar beli makan. Ya sudah akhirnya kami berdua keluar untuk membeli makan sekalian beli makanan kecil sebagai pengganjal perut saat malam. Karena maunya nasi kebetulan si gondrong pas ada ya sudah kami pesan dulu kemudian ke warung terdekat untuk beli asupan makanan kecil.
Setelah dapat apa yang dibeli kami pulang dan makan bersama di meja bundar sambil berbicang. namun tak berlangsung lama kami berdua masuk ke kamar kami masing-masing.
Hari ini sisi positif yang bisa saya ambil kesimpulan adalah dimana masih ada sisi kemanusiaan dari orang yang dermawan untuk membantu orang lain tanpa memandang orang tersebut dari mana dan dari kalangan apa saja, yang dia tau adalah orang terdekat yang lebih membutuhkan hand saintaizer untuk kepentingan pencegahan merebaknya virus corona.
terima kasih...
29 maret 2020
nuwun brad..
Comments
Post a Comment