Skip to main content

Nayu and me - chapter 1 : Awal kehidupan baru

Memory : Story of love
Orang tuaku memanggilku thole, seorang introvert yang pada dasarnya pemalu. Khas orang jawa yang memiliki wajah melankolis, badan standar orang indonesia dengan kulit sawo matang, kata orang sih ganteng.

Aku ditempa oleh kehidupan yang kujalani dalam sebuah lingkungan dengan kehidupan religius yang lumayan kental. Blasteran dari jawa timur yang kental dengan lingkungan agamis karena bapak merupakan seorang lulusan santri sebuah pondok pesantren di blitar jawa timur. sedangkan ibu berasal dari keluarga jogja yang memiliki kultur bahasa yang lebih halus dibandingkan dengan bapak yang lebih ke kultur jawa timurnya.

Semenjak menamatkan sekolah menengah ku berhasil masuk dalam sebuah perusahaan outsourcing yang berkecimpung dalam industri konstruksi. Perjalanan karirku berawal dari kota kediamanku semenjak mengenyam dunia pendidikan dan kebetulan kotaku dikenal sebagai kota pendidikan, kota budaya yang kental akan keistimewaannya. Jogja, iya begitulah orang mengenal kota kelahiranku.

Mulai bekerja sejak lulus dari sekolah merupakan sebuah keharusan yang harus kuterima karena kondisi ekonomi keluarga yang tak mampu untuk membiayai pendidikan yang lebih tinggi. Namun ku bersyukur atas apa yang sudah ku capai hingga saat itu, karena aku merupakan orang yang beruntung dari kebanyakan orang sepertiku pada waktu itu. Banyak yang harus berjibaku dalam mencari pekerjaan dan harus mendapatkan penolakan demi penolakan dari perusahaan karena fresh graduate yang belum memiliki pengalaman. 

Keikutsertaanku dalam perusahaan outsourching hanya bertahan dalam 2,5 tahun. Hal ini dikarenakan tak ada kejelasan kontrak yang selalu diperpanjang setiap tahun dan pada tahun ke tiga tak kudapati berkas kontrak yang harus ku terima, sedangkan aku harus dipekerjakan di luar pulau jawa dan kontrakku tak sesuai dengan kehidupanku di luar jawa. Maksudnya nilai kontrak tak sesuai dengan biaya hidupku di luar pulau yang lumayan signifikan. Sudah jauh dari keluarga dan jikalau harus pulang kampung ke jawa harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit dan itu gaji sebulan tak cukup untuk menutupinya. Ketakutanku saat kontrak habis dan statusku tak jelas maka akan berakibat juga ke diriku sendiri dan itu akan merogok kocekku dalam-dalam.

Kesempatan datang untuk ku pulang kampung walau kepulanganku waktu itu dikarenakan musibah meninggalnya mbah kakung dari simbok di jogja. Kebetulan juga pada waktu itu kantor cabang dari perusahaan yang menaungiku berada di jogja, sekalian ku klarifikasi untuk memperjelas statusku sebagai anggota outsourshing namun dari pihak perusahaan tak juga memberikan penjelasan yang bisa kuterima. Waktu itu ku negosiasi kepada perusahaan untuk status dan kalaupun tak bisa juga ku berharap untuk dimutasikan paling tidak dipulau jawa. Karena tak ada kesepakatan akhirnya ku putuskan untuk berhenti toh kontrak juga tak ku tanda tangani jadi perusahaan tak bisa juga menuntutku. Dukungan dari keluarga juga sangat mendukungku apapun keputusan yang akan ku ambil pada waktu itu, ya sudah bye-bye perusahaan pertamaku.

Semenjak lepas dari perusahaan pertamaku, ku bekerja diperusahaan konsultan di jogja, perusahaan tersebut merupakan perusahaan konsultan yang bergerak dalam bidang konstruksi juga, ya sudah walau pendapatan tak seperti perusahaan yang pertama tapi dekat dengan keluarga itu sudah cukup pikirku. Namun tak bertahan lama juga karena pada pelaksanaannya pada setahun pertama pekerjaan mulai sepi dan karyawan juga bergantian mengundurkan diri dan terakhir aku yang keluar. Karena kondisi pada waktu juga banyak perusahaan yang harus merasakan dampak dari perputaran perekonomian yang lagi sepi. 

Saat diperusahaan konsultan itulah ku bertemu dengan Srinayu yang biasa dipanggil nayu, gadis jogja yang membuatku tertambat hati. Pertemuan yang tak pernah disangka-sangka, hal ini terjadi dengan begitu cepat dan sungguh tak ada yang tau, why? Pada pertengahan tahun 2008 lagi booming yang namanya aplikasi chating yang dikenal dengan nama Migg33. Dunia perchattingan viral dan tak ada obat, dari para anak smp, sma dan bahkan anak kuliahan banyak sekali terlibat dalam dunia persilatan perchattingan. Dari apa yang terjadi itu tak sedikit pula yang mendapatkan teman, pasangan dan ternyata sampai menikah wow keren bukan? Salah satunya aku dan nayu. Dalam perjalanan kisah asmaraku dengan nayu tak lantas semulus paha para wanita. Sempat break dan itu karena aku sibuk dengan apa yang kuperjuangkan dan itu akan sangat menyita waktu dan pikiranku pada waktu itu. Pada tahun 2011 ku diterima bekerja di tanah rantau tepatnya di tangerang. Selama setahun pertama masih aman terkendali tanpa ada kendala berarti, namun menginjak tahun ke dua barulah terjadi pertempuran hati itu. Karena ku bekerja dan ambil sekolah kembali untuk membuktikan kepada semua orang kalau anaknya simbok ada yang lulusan sarjana. Karena ambisi tersebut akhirnya aku harus pindah kerjaan demi tercapainya hal tersebut. Namun waktu break ku berpikir kembali, alangkah egois sekali harus menyakiti hati nayu yang selalu memberikan support kepadaku tanpa aling-aling apapun.

Setahun berlalu dan kamipun menyatu kembali dalam rajut asmara, setelah itu ku beranikan diri dan bulatkan tekad untuk melangkah ke jenjang lebih serius dengan nayu.

Setelah menjalani Long Distance Relationship (LDR), kami akhirnya menikah dan kehidupan barupun dimulai dari semenjak resepsi berakhir. Awal mula tak punya mertua sekarang jadi punya, dulu tak ada kakak ipar sekarang juga jadi punya. Awalnya tidur di kamar sendirian sekarang sudah ada yang menemani. Dunia ini serasa sangat indah sekali, masa-masa menikmati romantisme yang lama kami rindukan. Nayu pada waktu itu menjadi seorang wiraswasta yang bergerak dalam bidang kuliner di jogja, karir pertama semenjak lulus dari kuliah. Karena sudah menikah, memiliki suami nayu sepakat untuk berhenti dan mengikuti suami untuk merantau ke ibu kota yang penuh sesak dan hiruk-pikuk dari a sampai z tersaji.

Nayu merantau untuk pertama kalinya dalam hidupnya, hal ini tak lepas bahwa nayu merupakan anak cewek satu-satunya dari pak Sastro wongso dan ibu Sri sutengsi yang sekarang menjadi orang tuaku juga. Nayu memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Mas Bagus Jatmiko yang sudah sejak lama merantau di jakarta. Petualangan baru sudah dimulai semenjak berangkat ke jakarta bersamaku. Kereta membawa kami melaju ke arah barat untuk menempuh perjalanan yang panjang menembus gelap malam melewati atas bantalan rell yang memanjang ke arah barat. Kereta berangkat dari stasiun yogyakarta pada pukul setengah 7 sore dan berakhir sampai stasiun pasar senen pukul setengah 3 pagi dini hari.

"Akhirnya nay, kau ikut bersamaku untuk menemaniku menjalani keseharianku", itu yang terlontar dariku ketika menunggu taxi untuk membawa kami ke kediamanku di serpong, tangerang. Perjalanan yang harus ditempuh kurang lebih satu jam kalo lancar. Sambil duduk menunggu, nayu meletakkan kepalanya ke pundakku dan menanggapi ungkapanku, "Iya, akhirnya setelah sekian purnama mas kita bisa menikmati ini dan semoga selamanya ya mas". Pelukan dan ciuman hangat ke kening nayu pun melayang begitu saja. Dini hari yang dengan ditemani angin pagi membuat suasana dingin namun romantis dengan suasana lampu temaram stasiun pasar senen.

Nayu & 1 @stasiun pasar senen
by me freehand
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya taxi pesananpun datang, kami bergegas menaikkan barang bawaan yang lumayan banyak. "sudah semua mas?" tanya sang driver taxi. "Maaf ya pak barangnya lumayan banyak, maklum ada yang baru merantau", sambil memberikan kode kepada pak driver, seorang bapak paruh baya yang ternyata wong jowo juga. Karena masih jetlag karena perjalanan yang lumayan panjang nayu pun tak menggubris ledekanku. kamipun berangkat menuju kediamanku di jakarta yang merupakan sebuah kontrakan petakan di daerah serpong, tangerang. Dalam perjalanan kami semua tak begitu banyak bicara, hanya sesekali pak driver menanyakan arah kepadaku. Karena masih jam 3 pagi, jalan yang kami lalui pun lengang dan bahkan cenderung ke sepi. Hanya sesekali ada satu dua kendaraan yang lewat. Karena semakin menusuk dingin angin malam, perjalananpun semakin dipercepat oleh sang driver. Hampir satu jam perjalanan akhirnya sampai juga di kontrakan yang bisa kubilang sebagai istanaku diperantauan.

Mobil berhenti di sebuah gang kecil yang hanya muat untuk satu mobil saja dan berakhir didepan portal. karena masih ditutup akhirnya terpaksa harus berhenti sampai portal saja. Sebenarnya tak jauh sih dari lokasi portal tersebut, hanya saja barangnya lumayan banyak itu yang jadi masalah. Dari koper saja udah segede gaban, belum tas tenteng, tas gendong, blm lagi satu paket seperangkat alat masak yang rela bawa dari kampung. Setelah selesai administrasi ke pak driver, aku dan nayu masuk ke gang lebih kecil lagi untuk menuju istanaku, anjiiir...mau menuju istanaku butuh perjuangan yak...hahhaha..dari gang kecil itu masih naik tangga ke lantai 2 dan dilantai 2 masih berada diujung, pokoknya paling ujung sendiri. Kosan sih lebih tepatnya bukan kontrakan, ada 10 kamar dibagi menjadi 2 lantai, lantai dasar ada 5 dan atas ada 5 pintu. Waktu itu memang ku pilih kamar paling atas dan pojok karena faktor pencahayaan dan juga untuk jemuran baju yang kurasa lebih maksimal di kamar tersebut.

Setelah sampai depan pintu kosan ku buka dan masuklah nayu ke kamar kos mantannya untuk pertama kali dan wow do'i terlihat sedikit syook sihh. Biasalah kamar anak bujang seperti apa, berantakan dan tak teratur alias semrawut. Karena capek dan kantuk sudah tak mampu diajak kompromi oleh badan kami akhirnya dengan segala apa yang tersaji lepaskan dan hempaskan badan ke kasur.

Keesokan harinya, nayu terbangun dan masih jetlag karena perjalanan semalam. Kamipun bermalas-malasan untuk bangun karena kebetulan hari libur. Sengaja kami berangkat pas malam minggu sehingga kami bisa beristirahat sehari sebelum aku bekerja pada hari seninnya. Sembari masih tidur kami bercengkerama bernostalgia dari masa pacaran dan sampai akhirnya kamipun menikah pada endingnya. Romantisme pagi-pagipun tersaji diantara aku dan nayu, sampai kami merasakan panas matahari yang masuk ke dalam kamar kami. Rencana hari pertama yang akan kami lakukan adalah mengenal lingkungan baru dan beradaptasi antara aku dengan nayu dan juga lingkungan tempat kami sekarang bermukim. Jam sudah menunjukkan angka 9 pagi, kami bangun dan segera merapikan dan menata dagangan eit..barang-barang yang kami bawa dan juga menata barang yang sudah ada dikamar supaya lebih enak bukan seperti lapak dagangan yang berantakan karena dipilih oleh pembeli. Setelah kelar bersih-bersih kamar tanpa terasa sudah tengah hari adzan dzuhurpun berkumandang, terdengar begitu jelas karena kosan berdekatan dengan mushola warga. Kami bergegas bergantian untuk mandi dan menjalankan sholat bersama.

Setelah kami selesai dan merasa gejolak dari perut kami, bersiaplah untuk keluar mencari makan di warteg terdekat sembari mengenalkan lingkungan kepada nayu. Kendaraan yang kupunya hanyalah roda 2 yang sudah mulai menua motor supra 125 mata satu warna merah dan ku beri nama si supri. "Ayo supri jangan buat malu diriku ya!", ku sembari menyalakan motor perjuanganku. Sekali pencet langsung greng..."nah gitu dong pri", ku turunkan dari parkiran yang berada di teras bawah ke gang depan rumah emak rohali, beliau merupakan orang yang dipercaya oleh pemilik kos untuk mengelola kebersihan kos-kosan, yang memiliki karisma ibu bagi penghuni kos. Kosan ini dahulu merupakan tanah milik pak tono tetangga dari emak rohali, karena terlilit hutang akhirnya dijual dan dijadikan rumah kos oleh pembeli dan yang lucunya pak tono juga yang mengerjakan pembangunan rumah kos tersebut hingga beliau juga dipercaya untuk menjadi orang yang merawat bangunan sebagai mantainance buildingnya.

Berhubung pak tono juga punya kesibukan bekerja proyek yang tak selalu ada dirumah dan kebetulan juga emak memang seorang janda yang tinggal terdekat dari kosan yang masih menghidupi anak bujang akhirnya dipercaya oleh pemilik kos untuk menjaga kebersihan kosan. Sang pemilik kos tinggal kurang lebih 2 km dari kosan tersebut.

Setelah ku nyalakan motor dan nayu juga sudah siap, emak keluar dari rumahnya dan menyapa kami, "eh, ini anak mantu emak datang, kok ngga dikenalin sama emak mas?" suaranya khas orang betawi yang memiliki sifat nyablak. "emak, baru dateng tadi sebelum subuh mak", sambil turun dari motor dan menyalami emak dan memperkenalkan nayu ke beliau. "Mak, ini istri saya namanya nayu mak", sambil mengulurkan tangannya yang disambut tangan emak yang hangat menyambut nayu. "Perkenalkan saya nayu mak, salam kenal ya mak" sambil menyumbarkan senyum termanisnya.

Setelah berbasa-basi dengan emak, ku ajak nayu untuk bergegas karena sudah keroncongan perut abang...hahha..begitulah kalo urusan perut. Warteg ajalah yang murah meriah dapat banyak nasi dan banyak pilihan lauk pauk dan juga es teh manis. "warteg aja ya nay, biar tahu kalau aku ngasih kabar ke kamu itu makannya diwarteg mana dan rasanya seperti apa?" dengan tuas gas tetap ditarik, posisi nayu berada dibelakangku memelukku dari belakang, mesra gitu. nayupun mengiyakan ajakanku, mungkin juga dia penasaran tempat makan suaminya tuh semperti apa sebelum resmi jadi berangkat merantau sekarang. Pertama kalinya makan ditemani oleh sang wanita pujaan itu sungguh deg-degan, penasaran juga sih apa reaksi dari nayu merasakan kelezatan dari warung tegal langgananku ini. Ah, pokoknya seneng sekali bisa mengajak sang mantan pacar ke warteg langganan. Makan berdua dengan segenap cinta dan rindu yang makin membara uhh..so beautiful day.

Kurang lebih 5 menit sudah sampai disebuah warung makan, pinggir jalan, dengan lemari kaca dan terpajang menu makanan dari warung tersebut. Ku berhenti dan mencari tempat untuk parkir motorku dan nayu turun dan menungguku sejenak. Dari luar terlihat sang penjual melayani pelanggan untuk dibungkus. Kamipun masuk ke warung tegal tersebut dan mulai mata mencari incaran menu makan siang kami.

Seperti biasanya ku pesan dengan menu andalan, "kang, nasi setengah, orek tempe, sayur labu sama tahu plus tempe goreng ya!" ahaiii cekatan sekali. nayu dengan heran melihatku pesan demikian, maklum anak kos kan biasa kalo makan diwarteg. nayu yang masih meraba-raba untuk pesan apa, dilihat dari ujung ke ujung memilih menu makanan. Akhirnya nayu pesan, "mas, aku pesan nasi setengah juga, sama sayur sop lauknya ayam goreng!" Makanan sudah tersaji dan diulurkan tangan sang penjual dengan piring berisi pesanan. "Minumnya apa?" tanya sang penjual kepadaku dan nayu. Serempak kamipun mejawab, "Es teh manis" sang penjual pun dengan anggukan tanda mengerti.

Sambil makan kamipun berbincang tentang apa yang sudah pernah ku ceritakan kepada nayu tentang warung makan yang selalu membantuku dalam mengisi amunisi tiap hari. Dari warteg, pecel lele, bakso dan lain-lain. Karena ceritaku tersebut nayu yang menggeluti dunia perkulineran menjadi antusias dan tak sabar untuk dapat langsung melihat dan merasakan wisata kuliner bersama sang suami. Untuk komentar dari warteg langgananku nayu hanya memberikan kata lumayan...fiuuhh. yah tentu saja anak kuliner mah begitu. selesai melahap makanan kami pun bergegas dengan sukacita untuk bertualang menemani nayu berkeliling melihat dan menikmati hari libur bersama.

Perjalanan dengan supri yang notabene sudah menua tak menyurutkan kami untuk berpetualang bersama. Keluar ke jalan raya serpong yang padat lalu lalang pengendara bermotor tak menyurutkan nyali kami untuk terus bergerak menarik tuas si supri. Kali ini kami meluncur mengelilingi komplek perumahan yang berada tepat dibelakang kampung tempat kami kos.

Perumahan elit daerah alam sutera punya, lokasi yang tertata rapi dan bersih. Jalanan yang lebar dan masih sepi dan banyak pepohonan yang sudah tumbuh menjulang tinggi semakin membuat tempat tersebut menjadi adem dan sejuk sehingga membuat kami menyusuri jalan seakan pacaran lagi. Sembari berjalan kami melewati danau buatan yang diperuntukkan sebagai sumber air untuk air PAM kawasan perumahan tersebut yang ditata indah lengkap dengan air mancur yang menarik untuk disambangi. Sejenak ku berhenti dan memarkirkan si supri untuk menikmati keindahan danau tersebut bersama dengan nayu kebetulan cuaca juga mendung jadi tak panas mendera.

Kami sempat duduk dan menikmati sambil berbincang, tak lupa juga kami mengabadikan momen tersebut dengan berswa foto berdua. Setelah beberapa saat kami lanjutkan kembali perjalanan kami untuk berkeliling sambil menikmati masa yang indah ini. Momen yang tak mungkin akan kami lupakan kelak. Kami semakin menjauh dari tempat tinggal kami, menyusuri jalan yang serasa jalan milik kami berdua, sepi dan jalannya lebar dipenuhi rindangnya pepohonan membuat kami terbuai akan suasananya. Sampai akhirnya kami kembali ke jalan raya serang dimana mendekat dengan tempat kerjaku, disebuah kawasan ruko di alam sutera, yaitu komplek ruko golden boulevard. "ini merupakan komplek ruko dimana ku bekerja nay", sembari duduk berdua diatas motor ku bercerita ke nayu. "ouw disini to kerjamu kas, boleh masuk g sih kalo hari libur begini? pengen tau aja aku tempat kerja suamiku", rasa penasaran nayu akan tempat kerja sang suami yang selama ini hanya tau berdasarkan cerita sang kaswara suaminya. Sigap aku langsung menarik tuas gas dan menyalakan lampu sen si supri untuk putar balik dan masuk kawasan ruko perkantoran tersebut.

"oh, ini to kantor sang suami tercintaku", kata yang keluar dari nayu ketika ku tunjukkan tempat kerjaku selama beberapa tahun terakhir. Sambil menarik tuas si supri kami terus berjalan karena lumayan sepi sih, "iya, inilah tempat suamimu mencari nafkah nay". Berhenti sejenak dan segera melanjutkan perjalanan karena takut ada pak satpam yang datang mendatangi takutnya tanya yang aneh-aneh mending jalan aja yang penting sudah tahu tempat bekerjaku.

Kami berkeliling komplek ruko perkantoran sejenak dan kami pun keluar komplek dan kami menuju ke kosan kembali untuk beristirahat karena sore juga sudah menjelang.

Sesampainya dikosan kami bertemu dengan para penghuni kosan yang sudah menampakkan diri dari hibernasi, kebanyakan dari mereka merupakan pekerja malam. Ada 2 kamar yang kerjanya non shift tapi mereka jarang berinteraksi dengan penghuni yang lain, entah kenapa hal itu mungkin karena teman kos mereka merupakan para pekerja malam yang jarang mereka ketemu. Di depan teras mak rohali pada bercengkerama para wanita muda dengan pakaian nan seksi, entah mereka bahas apa sampai mereka tertawa dengan riangnya. Kami baru masuk dari gang kecil yang muat untuk satu motor dan melewati mereka. Emak dengan ramahnya menyapa kami, "eh, udah pulang ni pengantin baru". aku dan nayu dengan muka memerah penuh senyum mengiyakan saja sembari memasukkan motor di tempatnya.

Kamipun turun dan menyambangi mereka, ya buat memperkenalkan diri ke para sesama penghuni kos dan mengenalkan nayu supaya memiliki teman sewaktu ku tinggal kerja. Kami saling berjabat tangan dan saling memperkenalkan diri. Yang suka main ke tempat emak dan mengobrol dengan emak itu kebanyakan para penghuni bawah karena mereka lebih dekat dan tak perlu naik tangga. Untuk yang bagian bawah kebanyakan merupakan para pekerja malam dan mereka seprofesi dan satu atap tempat kerja. Mereka kerja disebuah karaoke keluarga sebagai pendamping karaoke. Maka dari itu mereka berpakaian dengan seksi itu sebuah hal yang lumrah. kita sama taulah citra orang yang bekerja sebagai LC dikaraoke itu seperti apa. Sejenak kami berbincang lanjut kami berpamitan untuk masuk ke kamar untuk bebersih diri karena badan sudah tidak enak karena keringat dan bau badan yang menebarkan aroma kurang sedap ditambah lengket oleh keringat.

Kami masuk ke kamar dan secara bergantian mandi dan santai sore dengan kopi buatan nayu yang rasanya manis semanis parasnya hahha...gombalnya keluar deh. Waktu semakin sore menuju petang kami masih saja mengobrol tentang apa yang sudah kami lakukan dari siang hingga sore tadi. Dari raut wajah nayu sepertinya dia senang akan pengalaman pertamanya merantau dengan lingkungan yang sekarang. Namun tak melulu senang apa yang dirasakan oleh nayu, menjelang malam barulah berasa kalau panas ruangan yang tak sedingin rumahnya yang berada didaerah jauh dari panas karena lingkungannya masih asri dan jauh dari paparan asap polusi udara.

Kesan panas dan pengap karena maklumlah di tanah rantau dan kawasan padat penduduk dengan carut marut kesibukan yang tak pernah padam lalu lalang orang dengan kendaraan yang mengeluarkan gas emisi menyebabkan perubahan temperatur udara pada daerah tersebut.

Setelah mandi dan bersantai kami melanjutkan dengan perbincangan untuk melanjutkan explore lingkungan baru buat nayu. Pada kesempatan malam ini langsung saja ku ajak untuk melihat pusat keramaian di daerah BSD. Tempat keramaian tersebut bernama Sumarecon mall serpong yang lebih dikenal dengan SMS. Tempat tersebut merupakan mall pusat perbelanjaan di daerah serpong yang bisa dikatakan sukses, kenapa ku kakatakan sukses? karena mall tersebut selalu ramai dari pagi hingga malam hari, pokoknya tak ada kata sepi. Dari tempat jualan fashion, makanan sampai hiburan musik. Bahkan malam minggu itu bisa sampai larut malam, karena ada live music yang disajikan oleh pihak SMS. Singkat cerita kamipun beranjak dari kosan menuju SMS dengan si supri berbekal rasa pengen tahu nayu akan rupa dari tempat tersebut.

Sesampainya di sana, kamipun kesulitan mencari tempat untuk parkir si supri terang saja hari minggu libur memang padat pengunjung jadi agak susah mencari tempat parkir. Setelah muter beberapa kali akhirnya dapat parkir. Waktu itu memang sedang ada acara musik dengan bintang tamunya sammy simorangkir yang lirik lagunya membuat mabuk kepayang bagi para kaum hawa, salah satunya siapa lagi kalau bukan nayu. Pucuk dicinta ulampun tiba dong, pas pertama kali berkunjung ke SMS pas juga ada konser musik artisnya yang dia suka pula...wahhh bikin greget dong.

Beranjak dari parkiran menuju ke dalam SMS sudah ramai riuh anak-anak muda kebanyakan ladies, dengan ueforianya bergegas menuju pusat keramaian. Kamipun awalnya tak begitu ngeh akan adanya acara musik tersebut. Begitu masuk kok sudah penuh sesak orang mengarah ke satu lokasi area food court luar Mall. Ya sudah akhirnya nayu penasaran menarik kuat-kuat tanganku menuju titik kumpul tersebut. Boom....senyum sumringah dari nayu terbuka lebar, "Wahh pas banget ya mas kita ke sini pas ada konser musik, gratis pula", sambil nyengir. Dalam hati, "Duh, susah nih kalau wanita liat yang beginian ...euforianya itu bikin hmm".

Lagu Bila rasaku ini rasamu menjadi lagu pamungkas mengakhiri konser musik pada malam hari ini. jarum jam sudah menunjukkan tepat di angka 1, artinya sudah berganti hari. Pertama kali nayu keluar bersamaku hingga larut malam begini bahkan sampai dini hari begini tanpa ditelpon sama bapak ataupun ibu. Nayu seneng banget bisa keluar bebas bersama seorang laki-laki yang sekarang menjadi suaminya just you and me. Malam yang spesial buat kami sih sebenarnya karena bisa melalui pergantian hari berdua dengan konser musik kebetulan artisnya lagunya melengkapi keromantisan ini. Setelah selesai akhirnya kami pulang ke kosan, besok pagi juga sang lelaki ini kerja. Sampai kosan kami lanjutkan ke peraduan dan blek sek terlelap begitu saja.

Pagi hari kami bangun, nayu mengajakku untuk mencari sarapan. Sekalian saja untuk mengenalkan kepadanya tempat untuk belanja baik itu sayuran, lauk pauk serta tempat-tampat yang menjual sarapan. Ternyata kalau pagi ada tukang sayur yang lewat, selain itu juga secara bergantian orang jual lauk pauk yang tinggal goreng, baik itu tahu, tempe, ayam bahkan lele siap gorengpun ada. pagi itu kami memilih untuk beli nasi uduk yang tak jauh dari tempat kos, yang jualan akamsi (anak kampung situ). Kami pesan 2 dengan lauk telur bulat, orek tempe dan juga mie dibungkus. Setelah mendapatkan sarapan kami bergegas pulang kembali ke kos untuk sarapan dan ku bersiap untuk bekerja untuk pertama kalinya setelah berganti status dari single menjadi menikah.

Jam menunjukkan 8 lebih seperempat, ku berpamitan ke nayu untuk berangkat kerja. Jam kantorku kebetulan masuk jam setengah 9 hingga jam setengah 6 sore. Ku berpesan ke nayu kalau mau beli makanan atau jajanan ada warung di depan gang, kalau sepi di atas turun aja kan ada mak rohali. Si supri sudah siap menungguku di parkiran yang siap mengantarkanku ke tempat kerja yang jauhnya 5 menit dari kosan.

Sampai kantor tiap ketemu rekan kerja mendapatkan selamat atas pernikahanku dengan nayu, hal yang baru kudapatkan hal seperti itu karena sudah menikah, kalau belum ya tak akan mendapatkan selamat menempuh hidup baru dong...hahha, garing ya. Waktu seharian serasa lama sekali karena dikosan sudah ada yang menantiku sekarang. kerjaan tak begitu banyak jadi waktu serasa lama, sampai akhirnya jam pulangpun tiba...asssiikkk...cabuuut. Hari kulalui begitu cepat hingga tiba hari jumat, pertanda weekend tlah tiba saatnya berganti mode dari mode kerja ke mode anak sekolah.

Untuk pertama kali mengajak nayu ke kampus dia penasaran seperti apa sih kampus sang pujaannya ini melanjutkan sekolahnya. Persiapan malam sabtu berkas semua yang diperlukan sudah masuk ke tas dan siap untuk dibawa besok untuk pergi ke kampus. Setelah beres persiapan untuk besok barulah kita kembali berpetualang kembali menyusuri kota satelit yang masuk ke dalam teritori tangerang selatan ini. kemaren sudah berkunjung ke SMS, sekarang enaknya kemana lagi? setelah kami berunding akhirnya diputuskan untuk ke Aeon Mall yang lokasinya masih dalam lingkup BSD. Aeon Mall ini merupakan mall baru yang ala ke jepang-jepangan, disitu ada taman sakura dan landscape yang cukup aduhai untuk dikunjungi. Mau kemana lagi kalau bukan ke mall, disini kebetulan juga hiburannya apalagi kalo bukan mall, areanya masih ke jangkau tak begitu macet tentunya kita santai sambil menikmati tata kota yang mendapatkan sentuhan tangan arsitek. Berbeda sih tata kota yang sudah terencana dengan baik dibandingkan dengan tertata akibat rencana tata kota kalah cepat dari pertumbuhan infrastrukturnya.

Kawasan BSD dan sekitarnya merupakan kawasan dengan tata kota yang sudah bagus, dari landscape, pemukiman dan pusat perekonimiannya seperti Mall, ruko-ruko yang mulai ramai menggerakkan perekonomian dikawasan tersebut berkembang. Persiapan dengan dandanan maha dasyatnya nayu bersiap untuk ngemall...hahha...kalo baru bebas dari rumah ya begitu kali. Nayu lebih muda dariku 5 tahun, masih masa puber lah ...jadi masih suka pengen bebas bergerak kesana kemari.

Kami berangkat dari kosan sehabis magrib kurang lebih jam 7 malam, mengendarai si supri dengan kesiapan penuh. Jalan dengan penerangan temaram nan romantis memberikan suasana menjadi lebih intim untuk kami menyusuri kegelapan malam. Pertama kali melihat dari kejauhan sudah penuh antrian mobil masuk ke area Aeon Mall. Wah lagi rame sekali malam ini, semoga saja nayu terkesan dengan kebersamaan ini. Taman sakura yang berada di landscape area Aeon Mall sudah membelalakkan mata nayu karena instagramable banget. Banyak anak-anak muda baik laki maupun perempuan muda sedang menikmati keindahan taman tersebut dengan mengabadikan dengan ponsel mereka.

Kami antri untuk masuk ke parkiran, namun untuk motor masih aman terkendali. Setelah kami masuk dan parkir, langsung saja lokasi yang kami tuju adalah landscape Aeon Mall tersebut. Anggap saja ini merupakan paket dari honeymoon kami hahha...maklum dengan segala keterbatasan kami masih bisa menikmati romantisme bersama. Yap, bersyukur itu diperlukan untuk tetap menikmati proses kehidupan yang semakin komplek ini terutama dikawasan kota seperti tempatku tinggal sekarang.

Kami tak tertarik untuk masuk ke dalam mall karena yang kami cari adalah tempat untuk menikmati malam bersama berdua yang nantinya kan bisa menjadi cerita yang bisa dikenang hingga entar nanti.

Nikmatnya momen ini tak terkira indahnya, kami menikmati dengan penuh kesadaran yang pasti seakan tak ingin lekas berlalu. Modal parkir saja sudah bisa untuk menikmati suasana indah ini sudah cukup membuat kami bersyukur atas nikmat ini.

Waktu sudah beranjak makin larut hingga jam untuk tutup mall pun segera terjadi, kami memutuskan untuk pulang beristirahat menyimpan tenaga untuk besok perjalanan mengarungi perjalanan ke kampus. Sebelum pulang kami puas-puaskan untuk berswafoto dengan efort maksimal hingga baterai hape menipis hahha. Ku pacu si supri untuk beranjak dari inkubasinya selama beberapa jam menuju kosan kembali. Dalam perjalanan pulang perut nayu kriuk...kriuk menandakan emosi jiwa akan masukan energi. Mampirlah ke sebuah warung tenda untuk membeli makan, pecel lele merupakan makanan favorit buat kami semenjak pacaran. "bungkus 2 ya bang, lele sekalian nasi", begitu sehabis parkir langsung pesan ke babang penjual. Lokasi sudah dekat dengan kosan, tepatnya dekat rumah sakit assobirin, pinggir jalan utama serpong.

lalulintas masih lumayan lengang karena sudah menunjukkan jam 11 malam, pada waktu bersamaan konsumen dari warung tenda tersebut tampak sedang lengang. Pesanan cepat selesai sehingga kami tak banyak menghabiskan waktu untuk menunggu. Setelah selesai administrasi kami selesaikan lanjut pulang untuk istirahat. Petualangan kali ini memiliki kesan yang mendalam untuk nayu demikian juga aku sendiri. Tiba di kosan yang sudah sepi karena sudah larut, kamipun lansung melahap pecel lele yang masih anget. Hiraukan karbo malam-malam hahha...itu statment nayu menikmati pecel lele bareng yang terkasih dalam malam. Setelah memberangus kepala lele dengan nasi anget-anget tambah sambal perut pun berteriak puas hahha. sehabis itu kamipun beranjak dalam peraduan dalam lampu kamar temaram.

to be continued....



















Comments

Popular posts from this blog

#ceritababazi #75

 Hari ini Minggu di bulan Desember 2022. Pada dasarnya hati ini selalu mengidamkan untuk hari libur seperti ini. Harapan selalu menggelayuti diri untuk menemui diri sebenarnya, namun apakah sikap malesku ini merupakan sebuah bentuk ketakutan ataukah hanya sebuah drama dari diri yg merasakan burn out? Perjalan hidup sudah menjelang paruh waktu, hal ini mengacu pada junjungan kita Rasulullah Saw. Walaupun sudah banyak pengalaman hidup dilalui selama hidup, namun masih saja ada hal yg kurasa perlu dibenahi. Entah apa itu, saya pun merasa kurang dan haus terus untuk mencari hal tersebut. Hingga kini diri ini tak kunjung menunjukkan diri sebagai mana hati ingin berkehendak. Mungkin saja hal inilah yang disebut hidup itu selalu tentang belajar.  Hal yang menarik hari ini adalah? Emm...apa ya? Oh, tadi pagi nak wedok bercerita aktifitas dirinya dari bangun tidur hingga cerita ini kudapati. Kira-kira ceritanya begini, bangun tidur sekitar jam setengah 6, kemudian diajaklah sama sang k...

#ceritababazi #46 Mendadak Traveller

Traveller dadakan By uti Udah seperti traveller sejati kah? hahha.. ini perjalanan yang seru sekali udah kayak orang kebanyakan gitu, kalian percaya ngga sih kalau ini kita endorsan? Pake agen travel terpercaya bikinan anak bangsa  tentunya. Dibalik semangatnya untuk foto dengan kegagalan untuk bertahan dalam menggendong balateri ini, perjuangannya mengangkat beban 12 kg itu udah kayak fitnes gratisan gitu. Hasilnya sepulang sampai rumah otot bisep makin menggelembung, ini ku lihat dari cermin besar buat make up sang bundazi. Mengkel-mengkel gitu kayak ototnya aderai, wah pokoknya seperti itulah gambarannya. Ini kisah pertravelanku bersama keluarga ke jakarta untuk menjajal transportasi fenomenal pada jamannya. Kalian pasti tau dong MRT, iya itu dia ini foto sewaktu kami berada di stasiun lebak bulus. Perjuangan untuk mencapai stasiun ini wow sungguh kemringet gobyoss, bagaimana tidak dari naik ojol ke stasiun itu terus gendong balateri yang tak mau jalan karena teramat rindu sama ...

Heboh Masker COVID-19/Corona Virus

Ilustrasi Corona virus by Me Heboh, borong masker, borong bahan makanan instan seperti mie instan, sarden, vitamin dan barang yang berguna untuk segala kondisi terkait dengan COVID-19 atau orang lebih kenal dengan virus corona. Virus corona yang pertama ditemukan di Wuhan, cina, pada desember 2019 telah menyebar ke seantero cina dan beberapa negara di dunia. Untuk update terbaru bisa buka link dibawah ini yang di update per 3 maret 2020. https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/03/091500465/update-virus-corona-di-seluruh-dunia-tembus-73-negara-48002-sembuh-3117 Untuk di indonesia sendiri mulai heboh setelah presiden jokowi memberikan pernyataan terkait warga negara indonesia terjangkit virus ini. 2 orang warga negara yang tertular dan dinyatakan positif terpapar virus corona diumumkan oleh pak jokowi per 2 maret 2020 kemaren. Hal inilah yang memicu kehebohan di indonesia hingga memborong masker dan bahan makanan sebagai tindakan siaga terkait virus COVID-19 ini. ...