Skip to main content

Sekilas Kehangatan bersama balateri

We are
by babazi

Perjumpaan yang singkat namun memberi kesan mendalam untuk ku dan juga balateri. Jum'at sore ku putuskan untuk beranjak dari kantor ke terminal mencari tiket dan berangkat untuk pulang kampung menemui keluarga kecilku. Rasa kangen terhadap sang buah hati menggebu seakan tak ada obat, pokoknya harus pulang.

balateri sekarang sedang masa-masa yang makin menggemaskan, banyak celotehnya banyak perkembangan yang terjadi dalam dirinya. Itulah yang membuatku seakan mabuk rindu dibuatnya. Dari bangun tidur sudah mendengar suaranya dengan tingkah lakunya yang semakin pinter membuat dunia serasa tak akan tergantikan. Waktu semakin berjalan dan tak bisa dibalikkan lagi, masa-masa yang mungkin beberapa tahun tak akan terasa pula nantinya olehku. Tak ingin melewatkan masa terindah ini dalam proses menjadi semakin dewasa dai waktu ke waktu.

Jam sudah menunjukkan jam 2 sore, waktu untuk bersiap mempersiapkan perjalanan menuju yang disebut home/rumah. Namun, ada kabar gembira disela-sela menunggu waktu untuk beranjak ke terminal bis. Ada pemberitahuan dari kantor kalau hari ini ada fogging rutin yang akan dilaksanakan pada jam  3 sore ini. Wah alhamdulillah sekali, kesempatan sudah terbuka lebar untuk kabur sesegera mungkin.

Karena tak sabar akhirnya ku kerjakan sisa pekerjaan dihari itu dan segera berkemas sedikit demi sedikit supaya pas jam fogging dilaksanakan langsung cabuuuttt....hahha. Eh ternyata benar saja, jam 3 tepat tim fogging sudah bersiap di depan kantor dan siap memberangus nyamuk di sekitaran kantor. Ya, sudah dengan senang hati ku bersiap sudah untuk meninggalkan kursi kemalasan dan monitor segara pulang.

Hape langsung ku keluarkan dan ku cari nomor agen bis yang biasa membawaku untuk kembali ke kampung halaman. "mas, untuk 1 orang ke jogja masih ada sore ini?" dengan cekatan ku memulai percakapan dengan agen bis malam. "untuk sore ini masih ada, jangan lupa untuk berkumpul setengah 6 di terminal ya mas!" sambil berterima kasih ku bergegas untuk pulang ke kosan dan bersiap.

Sesampainya dikosan ku masukkan pakaian kotor dan ku segera menuju ke loundry langganan dan menyerahkan untuk dicuci seperti biasanya. Setelah selesai urusan loundry ku kembali ke kosan dan menyiapkan apa yang musti dibawa ke kampung halaman. Sebenarnya tak perlu apa-apa sih yang penting pakaian dibadan dan bekal tiket sudah cukup karena waktu ku pulang kampung juga terbatas hanya sampai minggu sore juga sudah balik lagi merantau.

Karena sudah selesai berkemas, sambil santai ku rebahan sebentar sambil menunggu waktu bergulir. Lebih baik menunggu dikosan daripada menunggu diterminal malah tak bisa istirahat banyak yang hilir mudik dari penumpang, pedagang asongan dan orang agen penjaja tiket bis.

Beberapa saat kemudian jam sudah menunjukkan jam 5 lebih seperempat. Sudah waktunya untuk berangkat ke terminal dengan menggunakan moda transportasi ojek online. 3 menit kemudian datanglah ojek online yang siap membawaku ke terminal dengan sopan pak ojol memberikanku helm keselamatan dan mengantarkanku dengan segera menuju terminal. "pak ke terminal lewat pintu belakang saja ya, takutnya macet jam pulang masyarakat begini", sembari menarik tuas gasnya. "syaap mas, memang mau mudik kemana?" terjadi percakapan dengan pak ojol selama dijalan.

Ku jawab dengan hati gembira karena sudah tak sabar untuk segera bertemu dengan sang buah hati, "jogja pak, maklum sudah kangen anak". sang pengendara ojolpun manggut-manggut, "ouw jogja mas, perjalanan malam enak ya mas, memang berapa jam perjalanan ke jogja dari sini?". Sambil sesekali liat hape dan membalas pesan singkat dari yang dipertuan agung bojoku, "kurang lwbih ya bisa 12 jam sampai 14 jam perjalalanan pak kalo lancar". Jalan sedikit mendekati macet, karena sudah jam pulang masyarakat, maklumlah kalo jam kantor sudah lewat pastinya kendaraan melintas semakin ramai untuk menyusuri jalan menuju kediaman mereka masing-masing. Karena jalan yang makin ramai pak ojolpun konsen untuk mencari jalan menuju terminal keberangkatanku ke kampung halaman.

Kurang lebih 10 menit kemudian sampailah di depan pintu kecil ke dalam lokasi terminal yang ku maksudkan. "Okey pak terima kasih sudah mengantarkan", sambil melepaskan helm dan turun dari motor pak ojol. Pak ojol pun mengiyakan dan menerima helm yang kulepas, "sama-sama mas, hati-hati dijalan dan salam untuk keluarga mas". Sambil berlalu meninggalkan pak ojol ku bergegas masuk melewati pintu kecil tersebut yang tak pernah ditutup sepertinya, pintu dengan daun pintu besi yang disusun berjajar vertical dengan gembok sebagai kuncinya tersebut.

Ku berjalan dengan menggendong tas yang tak begitu berat dan lebih ke ringan melangkah menuju agen bis yang sudah kuhubungi sebelumnya. Biasanya sudah banyak para agen yang menawarkan tiket bis dengan menghentikanku sebentar menanyakan tujuan, namun kali ini serasa tak begitu ramai jadi langsung menuju ke agen bisku. Sesampai depan agen bis, ternyata sudah pada antri menanti bis diberangkatkan. "Mas, tadi yang sudah pesan lewat telepon", didepan loket sedikit menunduk ke lubang kaca yang tak begitu besar dengan meja dan duduk seorang laki-laki dengan pulpen dan tumpukan tiket di meja. "Oh, ya mas, ini tiketnya bis masih dipanasi mesinnya", sambil membuka lembar tiket yang masih kosong. Ku ambil uang dari dompet dan ku sodorkan ke mas penjual tiket. Akhirnya tiket sudah ditangan dan sambil menunggu keberangkatan bis, ku buka hape dan berpesan singkat dengan bojo.

Waktu sudah berjalan setengah jam, penumpang dipersilakan untuk masuk ke bis dengan tempat duduk sesuai yang tertera di lembar tiket. Kebetulan dapat kursi di bagian depan, langsung saja ku naik dan duduk dikursi yang sudah sesuai dengan tiketku. Sembari menunggu para penumpang lain masuk, para penjaja asongan dan para pengamen hilir bergantian masuk ke dalam bis untuk mencoba peruntungan mencari rejeki untuk kehidupan sehari-hari mereka. 

Tepat jam setengah 7 malam, bis akhirnya diberangkatkan dari terminal. Keluar dari terminal, jalan padat lancar, untungnya juga hari ini tak hujan seperti hari-hari sebelumnya jadi bersyukur hari ini dipermudah hingga bis memulai perjalanan ke jogja. 

Dari terminal bis, perjalanan menuju ke agen bis yang sudah menjadi langganan diluar dari terminal itu sendiri. Sebelum masuk tol dalam kota dan menuju ke arah jogja, bis mengambil di 2 tempat agen. Agen-agen ini biasanya memperjual belikan tiket dan mendapatkan kursi sesuai dengan persetujuan dari agen resmi bis yang terkait. Setelah sampai di agen bis pertama, penumpang banyak masuk dari agen pertama dan langsung lanjut jalan terus tanpa mengambil penumpang ke agen satunya karena sudah penuh. Dari agen bis di kapuk kamal langsung masuk tol berangkat ke arah cikampek dan melalui tol cipali. Malam yang panjang sudah dimulai dengan bis melaju dalam kemacetan jalan karena banyak kendaraan yang melintas baik itu kendaraan pribadi, bis dan truk barang.

Karena lelah seharian kerja, mataku ku ijinkan untuk terlelap dalam malam temaram dalam sorotan lampu bis yang diredupkan. Tepat jam 12 malam, bis masuk ke rest area di daerah indramayu yaitu di rumah makan kandang bis yang sangat luas yaitu cikamurang. Kami berhenti dan beristirahat, ada yang ke toilet, ibadah dan makan sambil menunggu giliran bis untuk lanjut kembali berjalan. Tak lupa ku sedari turun dari bis, masuk ke toilet dan mengisi amunisi karena perut tak bisa terlelakkan lagi kriuk-kriuk. Karena tak begitu suka makan berat dalam perjalanan, ku putuskan untuk beli pop mie dan segelas wedang ronde untuk menghangatkan badan dimalam yang dingin.

Setelah setengah jam beristirahat di cikamurang, perjalanan kembali dilanjutkan kembali. Sampai di sampang kami beristirahat kembali tepat dipagi hari subuh. Di tempat istirahat sebenarnya untuk pergantian sopir, karena dalam perjalanan ke jogja bis biasanya ada 2 orang sopir yang saling bergantian mengantarkan kami para penumpang ke tempat tujuan kami.

Istirahat ke dua ini tak begitu lama seperti di cikamurang tadi, waktu istirahat hanya seperempat jam untuk mengejar waktu sampai ke jogja dan siang jam 2 bis akan kembali melakukan perjalanan kembali ke jakarta membawa penumpang dari jogja menuju jakarta.

Perjalanan dilanjutkan kembali, setelah jeda istirahat ke dua sudah mulai penumpang satu persatu sampai di tempat tujuan. Jam menunjukkan jam setengah 9 waktu jogja, bispun menurunkanku sesuai dengan tujuanku. Setelah turun dari bis, langsung ku pesan ojol kembali untuk mengantarkanku ke rumah dan bertemu dengan sang buah hatiku dan keluarga.

Sampai rumah jam menunjukkan jam 9 kurang 5 menit, balateri sedang bermain dengan kakungnya yang sedang memandikan sastro dan sri sutengsi. Burung love bird kakung yang baru dibelinya beberapa minggu lalu dari tetangga. Mengetahui babanya pulang, sang balateri langsung teriak, "Baba....baba...kung, itu baba pulang", sambil tersipu malu bertemu dengan sang lelakinya.

Ku dekati dan ku buka lebar tangan dengan maksud untuk mendapatkan pelukan dari balateri dan mengobati kerinduan ini. "nak....sini peluk baba", sambil membuka senyum terlebar yang bisa kuberikan menyambut pelukan yang akan ku dapatkan. Senyuman yang terlihat dari sang balateri sangatlah menggoda untuk ku cubit tu pipinya....hmmm gemes sekali melihat pipinya yang gembul penuh dengan senyuman itu. Walau sedikit malu-malu akhinya pelukan sang lelakipun disambutnya dengan happy.

Setelah berpelukan langsung saja, tangan mungilnya menggaetku untuk masuk ke dalam dan langsung menunjukkan mainannya untuk mengajakku bermain. Entahlah itu mungkin bentuk kerinduan dari sang balateri kepada babanya. Tak peduli babanya baru pulang, masih pake jaket dan menggendong tasnya tetap saja yang dia tau adalah babanya pulang untuk menemaninya bermain that its.

Sang bojo, masuk keluar dari dapur dan memberikan pengertian kepada sang buah hati untuk sabar sebentar, "nak, baba tuh baru datang masih bauk, biar baba mandi dulu ya". Mana ada urus balateri dengan kekeh bilang, "ndak...balateri mau main sama baba bunda". Itu juga yang membuatku klepek-klepek kepada sang bidadari kecilku ini...hahha...mana tahan dengan manjanya gaess. Akhirnya ku ajak untuk ke kamar untuk menemaniku menaruh tas dan melepas jaketku. Ternyata di kamar sudah disiapkan baju ganti oleh bojo tercinta. Ku ambil dan kuajak kembali ke ruang keluarga dan bermain sebentar sekedar melepas keringat dan mandi.

Baru duduk di ruang keluarga langsung saja, balateri buka lemari plastik yang berisi mainannya, dikeluarkan semua mainannya kemudian membukanya didepanku sambil mengajakku duduk bermain dengannya. "Baba, ini baba...mainan sama kucing", celoteh balateri sambil mengajakku duduk di kasur depan tv. Ah, sudahlah tak ada obat pokoknya rindu ini tersampaikan dengan tak bertepuk sebelah tangan. Beberapa menit kemudian muncul dari pintu dapur bojo membawakan segelas wedang serei untukku. "Nak, baba mandi dulu, biar wangi ya nak", sambil meletakkan segelas minuman untuk sang lelaki. "ndak...ndak, baba main dulu yah", penolakan dari sang buah hati kepada bundanya.

Ku berdiri dan mengambil segelas minuman yang sudah ada dimeja, terus ku masuk ke kamar mandi. "baba....baba, mau kemana?", sautan balateri kepadaku. "Baba, biar mandi dulu kan bau nak", sautan dari bundanya menenangkan. Byar...byur mandi kupercepat mandiku hanya untuk balateri, itu saja gedoran sang balateri ke pintu kamar mandi terus dilakukannya...hahaha...maaf ya nak baba mandi sebentar.

Sehabis mandi, kamipun bersiap untuk keluar mencari makan bertiga beli soto sidokarto. Sebuah warung soto yang selalu ramai, warung ini lagi naik daun karena viral di media sosial. Memang enak sih tuh sotonya. Nak, mau ikut pergi beli soto nggak?", ajakanku ke balateri sekeluar dari kamar mandi. "Ikuut....pake jaket sama topi ya ba, bunda jaketku mana sih?", langsung bereaksi tanpa menghiraukan kakungnya yang duduk di kursi ruang keluarga.

Kami berpamitan ke bapak langsung berangkat ke soto sidokarto naik motor. Menariknya sang balateri maunya babanya bonceng dibelakang bersama dia untuk menemaninya duduk dibelakang. Kami berangkat menyusuri jalan persawahan yang masih asri dengan kesejukan alami khas pedesaan. Selang 10 menit kamipun sampai di warung soto tersebut. Bojo pesan soto 2 porsi untuk kami bertiga, nambah sate telur puyuh untuk sang balateri yang demen sekali. Bundanya meminta piring tambahan untuk balateri makan sendiri dengan sate telurnya, balateripun senang sekali makan sendiri dengan piring sendiri. Hahaha...lahap sekali balateri melahap soto dengan sate telurnya, tak lupa minumnya jeruk anget wahgelasihh itu. Sarapanpun selesai kami beranjak pulang bermain lagi dengan balateri hingga jam tidur untuk balateri tiba.

Sepanjang waktu balateri bobok, ku temani dia sembari berbincang dengan bojo haha..hihi..sampai kamipun ikut tertidur pulas.

Sore hari sebangun sang buah hati kembali mengajak untuk bermain lagi dan bermain lagi hingga malam menjelang hingga waktu kembali bobok. Kecerian kami walau hanya singkat namun membekas. Pergantian hari dari malam ke pagi kembali matahari bersinar menerangi dengan hangatnya. Demikian juga hadirnya balateri memberikan kehangatan bagiku dan keluarga dalam mengarungi perjuangan menuju masa depan yang masih membentang.

Pagi hari kami melanjutkan kehangatan kami bersama keluarga, kami sekeluarga berniat untuk mengajak balateri untuk bermain di sebuah arena bermain khusus untuk anak-anak. Bapak dan ibu ternyata harus menghadiri kegiatan kampung pada hari minggu itu. Ibu ada acara senam bersama ibu-ibu di lapangan dekat kami tinggal dan bapak sendiri memiliki tanggung jawab di pemerintahan desa yang tak bisa ditinggalkan. Namun sudah berkomitmen untuk pulang lebih awal karena sudah janji dengan balateri.

Ternyata masalah datang saat menjelang keberangkatan, semua sudah siap namun bapak masih belum juga pulang dari kegiatannya. Jarum jam sudah menunjukkan di angka 11, sedangkan tiket bis untuk mengantarkkanku ke perantauan kembali jam setengah 2 siang. hufff...dalam tekanan juga nih, apa yang direncanakan ternyata tak semulus perkiraan. Ibu coba menghubungi via hape namun tak ada tanggapan, mungkin saja sedang rapat jadi tak mengangkat panggilan telepon dari ibu.

Balateri sudah antusias menunggu datangnya momentum itu, apa mau dikata pelaksanaan tak semulus perencanaan. Akhirnya jam 12 bapak sudah menampakkan diri, terdengar suara motor dari luar menuju garasi belakang. Ahhh...akhirnya datang juga yang dinantikan, sosok tinggi dengan topi keluar dari pintu belakang menyumbulkan senyum pertanda acara tetap berlanjut. Buat balateri acara tetap berlangsung namun buatku waktu sudah tak memungkinkan lagi untuk ikut dalam acara yang sudah drencanakan.

Bapak mandi dan ku berkemas untuk bersiap berangkat mencari nafkah kembali. Kesedihan tak bisa dilepas dariku dan bojo karena liburan segera berakhir kembali lagi ke situasi harian lagi. Tangis kesedihan dari sang bojo tak terbendung lagi disaksikan oleh balateri yang melihat kesedihan dari sang bunda. Sedih memang harus meninggalkan momentum keceriaan ini, yahhh...inilah kehidupan tak bisa seperti yang kita inginkan namun diperjuangkan bersama.

Tepat jam 1 kurang 15 menit, kami berangkat sekalian mengantarkanku ke terminal kembali merajut asa demi masa depan yang lebih indah bersama keluarga. Sewaktu kami berangkat, maksud hati bapak sama ibu untuk balateri berada didepan samping pak sopir untuk melepas lepasnya kebersamaan yang singkat ini namun balateri tak mau, entah kenapa balateri tak mau duduk didepan bersamaku. Kami berangkat menggunakan taxi online untuk mengantarkanku bersama keluarga ke tempat bermain buah hatiku. Hatiku sedih ketika melihat bojo menangis dengan disaksikan oleh balateri. Hal ini lah mungkin sebab dari balateri tak mau duduk didepan bersamaku.

Perpisahan tiba tatkala mobil sudah masuk ke terminal, ku turun kemudian berpamitan dengan sang buah hati. Pelukan hangat kuterima dari sang buah hati, salam pamit juga kuhaturkan untuk kedua orang tua tak lupa pula ke bojo. have a nice day for you balateri, maaf baba tak bisa menemanimu bermain bersamamu ke arena bermain.

salam rindu dan sampai berjumpa kembali
love you











Comments

Popular posts from this blog

#ceritababazi #75

 Hari ini Minggu di bulan Desember 2022. Pada dasarnya hati ini selalu mengidamkan untuk hari libur seperti ini. Harapan selalu menggelayuti diri untuk menemui diri sebenarnya, namun apakah sikap malesku ini merupakan sebuah bentuk ketakutan ataukah hanya sebuah drama dari diri yg merasakan burn out? Perjalan hidup sudah menjelang paruh waktu, hal ini mengacu pada junjungan kita Rasulullah Saw. Walaupun sudah banyak pengalaman hidup dilalui selama hidup, namun masih saja ada hal yg kurasa perlu dibenahi. Entah apa itu, saya pun merasa kurang dan haus terus untuk mencari hal tersebut. Hingga kini diri ini tak kunjung menunjukkan diri sebagai mana hati ingin berkehendak. Mungkin saja hal inilah yang disebut hidup itu selalu tentang belajar.  Hal yang menarik hari ini adalah? Emm...apa ya? Oh, tadi pagi nak wedok bercerita aktifitas dirinya dari bangun tidur hingga cerita ini kudapati. Kira-kira ceritanya begini, bangun tidur sekitar jam setengah 6, kemudian diajaklah sama sang k...

#ceritababazi #46 Mendadak Traveller

Traveller dadakan By uti Udah seperti traveller sejati kah? hahha.. ini perjalanan yang seru sekali udah kayak orang kebanyakan gitu, kalian percaya ngga sih kalau ini kita endorsan? Pake agen travel terpercaya bikinan anak bangsa  tentunya. Dibalik semangatnya untuk foto dengan kegagalan untuk bertahan dalam menggendong balateri ini, perjuangannya mengangkat beban 12 kg itu udah kayak fitnes gratisan gitu. Hasilnya sepulang sampai rumah otot bisep makin menggelembung, ini ku lihat dari cermin besar buat make up sang bundazi. Mengkel-mengkel gitu kayak ototnya aderai, wah pokoknya seperti itulah gambarannya. Ini kisah pertravelanku bersama keluarga ke jakarta untuk menjajal transportasi fenomenal pada jamannya. Kalian pasti tau dong MRT, iya itu dia ini foto sewaktu kami berada di stasiun lebak bulus. Perjuangan untuk mencapai stasiun ini wow sungguh kemringet gobyoss, bagaimana tidak dari naik ojol ke stasiun itu terus gendong balateri yang tak mau jalan karena teramat rindu sama ...

Heboh Masker COVID-19/Corona Virus

Ilustrasi Corona virus by Me Heboh, borong masker, borong bahan makanan instan seperti mie instan, sarden, vitamin dan barang yang berguna untuk segala kondisi terkait dengan COVID-19 atau orang lebih kenal dengan virus corona. Virus corona yang pertama ditemukan di Wuhan, cina, pada desember 2019 telah menyebar ke seantero cina dan beberapa negara di dunia. Untuk update terbaru bisa buka link dibawah ini yang di update per 3 maret 2020. https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/03/091500465/update-virus-corona-di-seluruh-dunia-tembus-73-negara-48002-sembuh-3117 Untuk di indonesia sendiri mulai heboh setelah presiden jokowi memberikan pernyataan terkait warga negara indonesia terjangkit virus ini. 2 orang warga negara yang tertular dan dinyatakan positif terpapar virus corona diumumkan oleh pak jokowi per 2 maret 2020 kemaren. Hal inilah yang memicu kehebohan di indonesia hingga memborong masker dan bahan makanan sebagai tindakan siaga terkait virus COVID-19 ini. ...