Gambar oleh ElisaRiva dari Pixabay |
Minggu akhir pekan kali ini tak banyak yang bisa disharing dalam bentuk sesuatu dalam bentuk cerita. Namun akan coba ku ambil dari sisi positif untuk menjadi santapan diri lebih baik.
Tampaknya hari ini memang tak banyak yang bisa kukerjakan karena malam minggu sudah banyak kuhabiskan waktu untuk menyelesaikan tulisan yang masih belum sempat selesai hingga tulisan ini ku publikasikan. Proses penulisan yang masih panjang kali lebar ya brad...hehhe..
Pagi hari sampai siang hari kuhabiskan waktu untuk membaca beberapa artikel tentang penulis artikel dalam menyampaikan pemikirannya ke dalam sebuah tulisan. Random artikel ku baca, baik itu dari berita, blog lain hingga media sosial. Namun sewaktu ku membaca sebuah artikel mengenai corat-coret itu baik atau tidak sih brad? bagaimana menurut mu brad?
Dalam sebuah video berdurasi kurang lebih 5 menit oleh sunni brown di Tedx, judulnya "Tukang corat-coret bersatu". Keren sekali si sunni brown ini, seorang wanita sudah membuahkan buku tentang corat-coret ini, untuk judul bukunya "The doodle revolution" kalau berdasarkan artikel yang saya baca dalam http://ayuliacamanda.wixsite.com, yang ngebahas dari review bukunya si sunni brown. Berdasarkan apa yang tersampaikan dalam blog tersebut ternyata corat-coret merupakan hal yang dilakukan untuk menginterpretasi diri terhadap informasi atau pemikiran ke dalam bentuk coretan dalam media gambar baik itu kertas, pasir di pantai dan lain-lain. Kalau dalam diskripsi di video TedX begini "Penelitian menunjukkan bahwa membuat sketsa atau corat-coret meningkatkan pemahaman -- dan proses berpikir kreatif kita. Jadi kenapa kita harus malu saat ketahuan sedang corat-coret di sebuah rapat? Sunni Brown berkata: Tukang corat-coret, bersatu! Dia menunjukkan bahwa kita bisa membuka otak kita lewat kertas dan pena"
Dalam artikel tersebut juga memberikan pemahaman bahwasanya corat-coret merupakan bagian dari literasi. Pada dasarnya sebuah karya literasi yang kita pelajari tak melulu sastra, novel, puisi dan lainnya. Literasi merupakan sebuah identifikasi, pemahaman, interpretasi, mencipta dari informasi yang kita dapat dan menyampaikannya melalui media cetak, visual dan tertulis. Dari pengertian tersebut maka Doodle dapat dikatakan sebagai seni visual merupakan bagian dari literasi.
Sekarang seorang arsitek misalnya, dia mendapatkan ide dia corat-coret saja di kertas. Kemudian dari ide itu bisa dieksekusi menjadi sebuah bangunan yang memiliki nilai seni bangunan keren. Sebuah konsep pemeriksaan masal yang akan diselenggarakan oleh pemerintah jawa barat atas kepemimpinan pak gubernur jawa barat saat ini, Pak Ridwan Kamil beliau membuat corat-coret di kertas simulasi teknis proses tes masal corona virus di provinsi Jawa Barat.
Coretan Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat by Instagram |
Sebenarnya ini bisa kutemukan karena dari pengalamanku sendiri, setiap kali mendapatkan pulpen dan kertas kosong inginnya kok mengisi kekosongan kertas tersebut. Ya, seperti melihat ada hati yang kosong gitu pengennya dapat mengisi kekosongan itu...hehhe yeekaan brad?
Dari aktifitas itu bisa kurasakan sebuah ketenangan berfikir tanpa adanya intervensi dari siapapun. itu murni informasi dari dalam diri ku keluarkan untuk disalurkan ke dalam sebuah aksi. Walau hasilnya tak seperti harapan sih brad...hehhe..
Buat kalian yang suka dengan corat-coret, lanjutkan brad jangan kasih kendor brad...siapa tau anda...anda dan anda semua bisa mendapatkan sisi positif dari hasil corat-coret tersebut.
Selain artikel tersebut, ada juga tentang corat-coret masih dari Tedx, dia adalah Tim Brown dalam presentasinya yang berjudul "Tale of Creativity and Play". Dalam video berdurasi kurang lebih 27 menit tersebut menyampaikan bahwa kita sebagai manusia dewasa yang sudah berevolusi menjadi orang yang kaku, penuh pertimbangan dengan segala bentuk pengalaman hidup, sudah melupakan apa itu bermain.
Di video tersebut penonton diajak untuk bermain, permainannya ini masih nyambung dengan apa yang disampaikan oleh Sunni Brown. Penonton diajak untuk bercorat-coret, menggambar teman sebelahnya dalam sebuah kertas. Waktu yang diberikan hanya 30 detik, hal ini banyak yang tertawa dan minta maaf sama orang yang dia gambar hahaha...kebayangkan brad, bagaimana hasil sketsanya?
Poin yang ingin disampaikan oleh Tim Brown adalah kita jangan pernah malu untuk menyampaikan apa yang kita ingin keluarkan, namun kenyataannya mereka yang sudah dewasa kebanyakan malu untuk hal seperti itu. Sekarang kebalikannya kita semasa waktu kecil kita sangat pede dan senang akan apa yang kita corat-coret dikertas. Mau gambar mobil rencanannya, eksekusinya coretannya berbentuk mobil kah brad? Tentu saja tidak...tetepi anak tersebut dengan bangganya menyebut itu gambar mobilkan? yeeekann? Nah poin pentingnya adalah sampaikan ekpresimu seperti kita semasa kecil yang tak malu untuk berekspresi.
Quote of the day :
"Saya tahu corat-coret punya dampak yang dalam
pada cara kita memproses informasi dan cara kita menyelesaikan masalah."
--Sunni Brown @TED-X
Corat-coret merupakan sebuah proses kreatif, dimana coretan terkandung ide, pemikiran serta makna untuk sebuah karya tanpa kita sadari hal ini akan berdampak pada pola pemikiran kita lebih positif.
Begitulah brad kegiatan positif yang bisa dishare....jika ada yang kurang sependapat bisa posting dalam komentar yak...
salam...
Comments
Post a Comment