Gabut positif Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay |
Mata merah itu pertanda apa? Bisa saja habis nangis, bangun tidur kesiangan, habis kemasukan debu bisa lain lagi.
Hari ini merupakan hari senin, mungkin ku terlena dengan 2 hari sebelumnya, liburan atau karantina sih? Jawabannya bisa keduanya benar. Sedang asik dengan kegabutan berujung malam berganti pagi berselimutkan kemalasan. hahhha...pengaruhnya ya ini, dihari mulai beraktifitas karena masa kegabutan lepas...ehh sapa bilang?
Karena asik dengan dunia literasi sampai-sampai waktu begitu lekas beranjak, dari pagi ketemu pagi kegiatan hanya terduduk depan monitor. Memang asik sih kalau sudah bersantab dengan literasi, bisa jadi ini merupakan kegiatan pengusir gabut ya brad.
Masuk kerja sendirian, yang lain masih asik dengan guling beserta selimut, mata ogah membuka karena hari tetap gelap bagi kawan kos lainnya. Hlah, aku sendiri dong yang beraktifitas seperti biasa yaitu bekerja.
Lumayan sibuk sih hari ini, penuh pemikiran akan kelangsungan kantor. Tugas ku kerjakan dengan semangat tapi hati menjerit, hlohh..kok gitu brad? Iya, soalnya hari ini tidur juga kurang, bangun kesiangan, mata merah dan lagi teman kosan pada asik menepi di peraduan, gmn tidak kesel ya.
Tapi semua berjalan dengan lancar, hari ini kerjaan bisa progres sesuai dengan instruksi dari komandan. Walau harus dapatkan semacam wejangan yang lumayan sadis sih..hehhe..Tetapi, positifnya dapat ku ambil pelajaran dari kejadian hari ini di kantor. Bahwasannya sebuah komitmen itu harusnya dipegang dan dijalankan sebagaimana mestinya, tanpa alasan yang kita buat-buat.
Komunikasi dengan keluarga jadi sedikit terganggu dengan kelakuanku sendiri, sudah jauh dari rumah, kontrol dong komunikasi dengan baik, ciptakan komunikasi yang baik bersama keluarga nun jauh disana.
"Telolett...telolet", suara melengking dari lek pon, beliau adalah petugas kebersihan kantor yang sudah bersiap untuk membersihkan kantor, pertanda jam kerja telah usai. "Wis jam pulang masyarakat to lek?" seketika ku sambar saja suara dari lek pon. Setelah ku sahut celotehan lek pon, ku amati layar monitor pojok kanan bawah, tenyata sudah menunjukkan jam 2 lebih 7 menit, ya memang sudah waktunya pulang ternyata.
Ku bergegas merapikan tumpukan kertas yang ada dimejaku, kemudian memasukkan bekal minumku ke tas slempangku yang selalu menemaniku dalam perjalanan. Ya, tas dipakai saat berangkat kemudian sepulang kantor saja, apa bukan teman dijalan saja? Komputer tak lupa ku shot down, bukan Lock down hlo ya? Wah pandemi sekarang memang mempengaruhi pembahasan seantero dunia, dari media cetak hingga elektronik sehingga mempengaruhi perilaku manusia hingga kosa katanya menjadi latah.
Setelah semua tak terlihat lagi kertas di atas meja, tetep bawah meja berantakan hehhe..lanjutkan ku slempangkan tasku, ku pakai topiku langsung cusss....pulang. Langit siang ini sedikit mendung dengan awan yang meng-abu, tarik tuas gas si supri menuju rumah tak usah mampir-mampir. Mata ini sudah tak tahan lagi untuk melepas kerinduan akan gelap dan selimut. Sesampai kosan langsung buka semua baju, ganti baju terus langsung lepaskan beban diri dalam rebahan, "lagi" hehhe.
Pas banget, momen yang ditunggu datang juga, apa itu? hujan...ya hujan turun berbarengan dengan rebahanku. Udara sendu, sedikit dingin mantab sekali untuk rebahan brad...hehhehe..
Sesekali terbangun dan berganti posisi, kamar dalam keadaan gelap terasa sudah malam nikmat sekali bisa terlelap dengan tenang. Tanpa terasa jam sudah menunjukkan waktu magrib, ku beranikan diri untuk beranjak dari tempat tidurku. Nyalakan lampu kemudian menghidupkan air kamar mandi untuk mandi sore biar seger. Lanjutkan dengan ibadah kepada yang maha kuasa, berdoa untuk keberkahan hari ini apapun itu semoga tetap bisa ambil sisi positif dari kegiatan hari ini.
Ngomong-ngomong, biasanya aku makan dulu ya siang sehabis dari kerja sekalian pulang, mampir. Kali ini beda brad, kali ini perasaan perut baik banget sih tak mengeluh akan amunisi yang belum terpenuhi. Mungkin saja karena rasa kantuk lebih prioritas kali ya hehhe..
Hujan sampai ku terbangun masih sayu ku dengar dari kamar tidur, ya mau keluar jadi males banget dah. Rencana mau makan malam keluar malah hujan ya sudah musti cari alternatif lain deh. Kira-kira apa ya makan malam kali ini? Hujan, identik dengan dingin enaknya yang berkuah sih, disajikan panas-panas wah kemepyar enak kali ya brad?...
Sepertinya air dalam bak mandi sudah penuh saatnya mandi dulu ya brad, jangan lupa sabun tetap hemat hehhe...malam-malam emang mau kemana musti wangi segala, istri juga jauh kok.
Quote of the day :
"Saat anda malas dalam kegabutan, tidur dan mimpilah dengan kemelut, tarik selimut hingga gabut tercabut, bila tak kunjung cabut, tarik lagi selimut"
--Babazi
Pada dasarnya keseruan hari ini adalah masa dimana fisik dan pikiran sudah lelah dalam berdebat, hingga mereka tidak singkron dalam melalui hari ini. Intinya adalah keseimbangan antara kegiatan pikiran dan masa libur tubuh harus seimbang. Istirahat cukup itu merupakan solusi bagi perdebatan antara pikiran dan fisik kita. Jangan sampai kita drop dalam aktifitas yang memperlakukan ketidak adilan terhadap kesehatan tubuh kita, karena itu akan berpengaruh terhadap aktifitas harian kita nantinya. Segi pemikiran juga akan ikut lelah sehingga hasil dari olahan informasi, sisi kreatifitas kita juga berkurang. Begadang boleh saja asalkan ada artinya, itu petuah dari raja dangdut Rhoma Irama.
Tetap jaga kesehatan badan sama pikiran ya brad, hidup itu harus seimbang. kesehatan mental juga perlu diperhatikan juga loh...apalagi sekarang pandemi memasung kita untuk bergerak keluar dari rumah atau kamar bagi anak kosan. Harus bisa membuat suasana tetap suka cita dengan melakukan kegiatan yang lebih positif. Bergerak-bergerak dan bergerak itu salah satu kegiatan positif karena dengan gerak bisa membuat kita berkeringat dan itu baik untuk tubuh.
Okey, segini dulu deh untuk hari ini semoga kalian tetap semangat menjalani hari ya brad...
salam
Comments
Post a Comment