Thank you balateri by bundazi |
Setiap perjalanan hidup merupakan sebuah proses panjang yg musti dilalui dengan peluh, dan air mata. Arti sebuah perjalanan nan penuh perjuangan semoga memberi bekal kita melangkah lebih maju dan lebih bijak dalam bersikap. Doa dan harapan kalian semua (orang tua, sodara dan sahabat) semoga menjadi semangat buat kalian dan juga diri saya sendiri untuk tetap melangkah dengan langkah lebih tegap.
Makin tua saja aku ini, manusia pada dasarnya tak bisa memungkiri yang namanya menua. Waktu bergerak maju, bukannya mundur bukan brad? Wajah yang dulunya mulus sekarang mulai ada keratan di dahi, seperti garis memanjang sepanjang dahi bukan hanya satu tapi beberapa garis tentunya.
Jalanlah masih panjang untuk berjuang tetapkan tujuan hidup mulai dari sekarang untuk ku demi masa depan keluarga. Percaya akan harapan, pasti ada jalan menuju titik itu, yakin aku pasti bisa berjuang untuk meraih hal tersebut.
Kini, tahun berganti ditengah pandemi penuh keterbatasan melanda pelosok negeri hingga dunia berduka. Semoga badai ini kan lekas berkayuh menuju lautan yang tenang dengan cahaya mentari penuh warna kehangatan. Penuh pengharapan di penambahan umurku yang makin menua ini, alangkah baiknya ku berhenti sejenak untuk kembali mengingat apa pencapaian dalam hidup yang sudah ku gapai sepanjang umurku hingga kini.
Mulai saja dari masa ku keluar dari pendidikanku yang terakhir, masa penuh perjuangan telah ku alami sedari dulu hingga kini. Perjuangan dalam pendidikan sudah selesai, akan ku banggakan untuk orang tersayangku, baik itu kedua orang tua terutama simbok, lalu istriku tercinta. Walau kelulusanku tak memiliki nilai yang memuaskan namun itu sebuah pencapaian luar biasa yang bisa ku banggakan untuk simbok. Untuk itu sempat ku menjanjikan kepada simbok untuk merayakan bersama dengan beliau di jogja.
Begitu juga dengan sang istri dan juga buah hatiku balateri, aku akan merayakan kelulusanku bersama mereka juga.
Alangkah cilaka, masih dalam kegembiraan akan kelulusanku tersebut, simbok sudah dulu kembali dalam kedamaiannya. Berpulang ke hadirat allah SWT, iya itulah kenyataan yang harus kuterima.
Sudahlah semua itu sudah suratan takdir yang telah digariskan oleh yang maha kuasa. Aku sebagai manusia, hanya bisa menerima dan melepaskan dengan keikhlasan hati. Doa terbaik untuk simbok, terima kasih untuk doa sepanjang malammu untuk anakmu ini mbok. Anakmu ini hanya bisa memberi doa untukmu hingga akhir hayatku.
Namun, dibalik itu semua aku mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, terima kasih berkat doa simbok pula ini bisa ku dapatkan.
Sekarang sudah ku mulai perjuanganku kembali, menjadi seorang bapak untuk balateriku. Kelak kukan lebih berjuang untuk menunjukkan dunia kepadanya, hingga kelak menjadi apa yang ingin dicapainya. Bekal budi pekerti, bekal untuk mendampinginya mengarungi lautan tanpa batas.
Kan kuhabiskan masa tua nanti untuk bersama bundazi, menikmati hari demi hari bersama, melihat balateri merengkuh bahagia bersama keluarga barunya kelak.
Hidup dalam kesederhanaan menikmati alam berdua bersama istri tercinta. Karena awal hidup baru ku beranikan untuk memilihmu untuk menjadi bagian dari ceritaku, untukku, kamu dan kita sekarang dan selamanya hingga akhir hayat.
Terima kasih semua
Comments
Post a Comment