R.A. Kartini |
Terus bermimpi, teruslah bermimpi!Quote dari mendiang Raden Ajeng Kartini yups, petuah dari beliau ini akan selalu hidup dalam sanubari setiap perempuan Indonesia. Sebuah perjuangan beliau pada jamannya, memberikan ilmu yang tiada pernah hilang dalam ingatan. Bahwasannya perempuan itu pada masa hidup beliau sangat tabu untuk keluar dari urusan ranjang dan dapur saja.
Bermimpilah selagi masih bisa bermimpi
Habis gelap terbitlah terang
--R.A. Kartini--
Namun, beliau memberontak untuk menuntut haknya bahwasannya manusia itu memiliki hak yang sama dihadapan kehidupan. Kesetaraan gender digaungkannya dari daerah pantai utara jawa, tepatnya di rembang hingga ke penjuru tanah air. Wanita hebat ini merupakan sebuah karunia dalam sejarah indonesia.
Lantas bagaimana peranan kartini-kartini muda jaman sekarang? masih kah menjunjung tinggi jasa-jasa beliau?
Pertanyaan yang mungkin akan memberikan gambaran kepada kita para penerus bangsa, akan seperti apakah masa depan para kartini muda mengembangkan apa yang sudah dimulai oleh R.A. Kartini pada masa lalu.
Emansipasi wanita sekarang sudah semakin berkembang dari masa ke masa, contohnya pada masa sekarang sudah abad 21, banyak para kartini yang menjadi pemimpin, tak lagi hanya menjadi hiasan di ranjang maupun di dapur saja. Mereka sekarang memiliki karir sama seperti para lelaki.
Kesetaraan gender makin menjadi rahasia umum sudah bukan lagi tabu. Berkat perjuangan R.A. Kartini, kini martabat para kartini muda menjadi lebih terang, seperti yang diinginkan oleh sang pahlawan dari rembang ini. "Habis gelap terbitlah terang", kini menjadi sebuah kenyataan yang melampaui jaman, R.A. Kartini menjadi seorang visioner atas pemikirannya kala itu, kini banyak yang mendapatkan manfaat dari apa yang sudah dilakukannya.
Para pemimpi wanita pun sekarang sudah banyak yang terwujud, dari presiden wanita sudah terlaksana oleh Ibu Megawati itu merupakan sebuah sejarah besar dari perjuangan kartini pada masa itu, kini sudah menjadi kenyataan. Selain itu bermunculan pemimpin-pemimpin wanita, baik dari menteri keuangan Ibu Sri Mulyani, siapa yang tidak kenal dengan beliau, sosok wanita tangguh yang mampu mengelola uang negara kita Indonesia. Ibu Tri Risma Harini seorang walikota surabaya, prestasi beliau juga keren.
Di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini, Kota Surabaya berhasil meraih tujuh kali Piala Adipura secara berturut-turut sejak tahun 2011 sampai dengan 2017 dalam kategori kota metropolitan.
Piala Adipura diberikan untuk kota-kota di Indonesia yang berhasil menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan. Pencapaian Risma dalam Piala Adipura ini memasuki puncaknya di tahun 2016 yang berhasil menyabet Adipura Paripurna. Segudang prestasi Tri Rismaharini, dari masuk dalam 10 tokoh wanita inspiratif tahun 2013, mendapat Penghargaan Innovative City of the Future di London dan lainnya. Untuk lebih jelasnya bisa dibuka link berikut https://surabaya.liputan6.com
Contoh di atas merupakan sebagian kecil saja atas apa yang diperjuangkan oleh R.A. Kartini, sungguh menginspirasi buat kawula muda terutama para wanita.
Untuk para generasi milenial apakah sosok R.A. Kartini masih ada yang kenal? Maksudnya kenal itu tahu akan perjuangannya seperti apa, tauladan apa yang bisa kita aplikasikan dalam kehidupan milenial seperti sekarang? Tentu saja hal yang positif dong ya, jangan sampai kita sebagai penerus perjuangan beliau hanya berdiam saja tanpa mengingat proses memperjuangkan apa yang dia percayai untuk masa depan para wanita seperti dirinya.
Namun, pada kenyataanya banyak juga yang mengambil jalan berbeda dengan beliau, mereka tersesat ke lubang hitam. Peranan perkembangan jaman seperti sekarang ini semakin modern, perkembangan teknologi semakin tinggi, tingkat kebutuhan sekunder menjadi semakin utama, sikap konsumerisme menjadi marak. Ya, beginilah kaum milenial, jaman sudah berubah, dahulu belum ada teknologi yang secanggih sekarang, pencarian informasi menjadi semudah membalikkan telapak tangan. Inilah teknologi, informasi akan sangat mudah untuk kita akses melalui jejaring di internet.
Karena pola hidup para milenial menjadi hedonis, ya sudah apapun cara akan menerka tempuh termasuk dalam hal yang dilarang dalam norma-norma. Dari hal yang kecil menjadi kebiasaan dan itu akan membentuk life style. Cita-cita mulia sekali, hidup foya-foya, tua kaya raya dan mati masuk surga, yahh...itu dia luhur sekali bukan?
Miris sekali melihat hal tersebut jika dibandingkan dengan kartini yang harus meninggalkan kampung halaman untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW), mereka berjibaku untuk mendapatkan cuan, meski harus meninggalkan keluarga tercinta. Tak sedikit pula yang menjadi bulan-bulanan kebejatan para majikannya, hingga ada yang hanya pulang nama saja. Alangkah lucunya negeri ini, bagaimana tidak satu sisi karena kemajuan jaman, ada yang sudah mampu keluar dari zona kemiskinan namun kesadaran untuk berkembang menjadi seseorang yang lebih maju lagi harus hanyut dalam gaya hidup mereka. Sedangkan satu sisi yang lain, tak sedikit yang harus menjadi TKW, atau menjadi buruh untuk mendapatkan hidup yang lebih baik, namun itu terkadang hanya makan hati saja.
Pandemi Covid-19, ya kejadian luar biasa yang menimpa dunia termasuk indonesia didalamnya. Menjadikan momentum untuk kita saling merefleksi diri kita sendiri, apa yang sudah kita perbuat untuk diri sendiri dan orang lain sebagai generasi penerus para pahlawan terutama R.A. Kartini?
Menjadi diri sendiri memiliki integritas kuat itu sudah merupakan sebuah cara untuk kita sebagai generasi penerus bangsa yang baik. Karena jika kita menjadi diri sendiri dan memiliki integritas yang tinggi tentu saja kita tak akan hanyut dalam lingkungan yang serba cepat berubah. Kemodernan ini terkadang akan menghanyutkan kita jika kita tak memiliki pendirian, integritas untuk menjaga diri kita dalam skala besarnya citra bangsa kita akan semakin kuat.
R.A. Kartini merupakan pendekar kaumnya, pendekar bangsa yang harum namanya. Untuk itu W.R. Supratman menciptakan lagu dengan mengangkat nama beliau sebagai lagu nasional yang diperingati tiap tanggal 21 april.
Ibu Kita Kartini - Lagu Nasional Indonesia
Ciptaan: WR Supratman
W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini. Kini lagu tersebut sangat populer di kalangan masyarakat seluruh nusantara. Lagu ibu kita Kartini menggambarkan inti perjuangan wanita untuk merdeka. Kini kemerdekaan kaum wanita diwujudkan dalam konsep emansipasi wanita.
Lirik lagu Ibu Kita Kartini:
Ibu kita Kartini, putri sejati
Putri Indonesia, harum namanya
Ibu kita Kartini, pendekar bangsa
Pendekar kaumnya untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini
putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
bagi Indonésia
Ibu kita Kartini, putri sejati
Putri Indonesia, harum namanya
Ibu kita Kartini, pendekar bangsa
Pendekar kaumnya untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini
putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
bagi Indonésia
Jika masih ada yang belum tahu lagunya seperti apa bisa buka saja di internet banyak sekali. Pada intinya kita sebagai generasi penerus perjuangan ibu kita Kartini atau pahlawan yang lainnya, harus menjunjung tinggi semangat kebangsaan, tetap melestarikan budaya kita, gunakan produk hasil karya anak bangsa (lokal pride). Bangga menjadi bagian dari proses, merupakan sebuah perjuangan kita sebagai generasi penerus bangsa.
terima kasih
salam,
Comments
Post a Comment