Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay |
Akhirnya sampai juga pada tahap meracik bumbu, menumis kangkung dan goreng tempe, hingga ku melahap semua itu dengan nasi tertumpuk begitu manis dalam sebuah benda yang seperti cendawan yang terbuat dari keramik. Iya, manusia menyebutnya dengan piring, begitulah akhir bahagia pada puasa hari ini, berbuka dengan masakan sendiri, hahhaha...girang betul ya.
Quote of the day :
Cooking is like love. It should be entered into with abandon or not at all.— Harriet Van Horne
Asal kalian tahu saja, bagaimana prosesnya sampai pada tahap ini, bagaimana masih tertarikkah kalian dengan prosesnya? kalau masih yuk mari ku ceritakan dari proses awal ya!
Simak dengan penuh khikmad ya kawan!!
Bangun tidur siang kurang lebih jam 3 sore, begitu membuka mata menuju kamar mandi untuk menyalakan kran untuk mengisi bak mandi untukku. Sembari menunggu bak mandi penuh, aku mencoba merencanakan sesuatu, mau ngapain sehabis mandi y? mau berbuka dengan apa ya? emm..berfikir dan terus memutar otak. Kebanyakan tidur siang nih jadi buntu akibat #dirumahaja selama hampir sebulan, eh ternyata efeknya gini amat yakk.
Ku susun rencana hari ini sesuai intuisiku, hmm...masak sajalah untuk menu buka puasa. Terbayang dalam imajiku masak sayur seger-seger tapi tak perlu ribet dengan lauk saja. Pertama gas habis, ya sudah ambil gas dan pergi untuk beli gas isi ulang. Kemudian ke pasar beli bahan untuk menu makan nanti sore. Wah, seru kalau anjak andios ah...sembari refreshing, ya maklumlah anak karantina wilayah jarang keluar. Itung-itung ngabuburit dong.Sambil melayang entah kemana imanjiku, waktu pun berlalu begitu saja tanpa kusadari sudah penuh bak mandi.
Setelah beberapa saat kemudian kurang lebih setengah jam lah upss...hahhha...kebiasaan melakukan self motivasi ini nih jadinya, buang waktu dengan mudahnya..hmmm. Itu merupakan sebuah imajinasi untuk melatih intuisiku, bagaimana membayangkan skenario dalam pemikiranku untuk hari-hari yang ku lalui. Eh, jangan pernah melihat atau menilai sesuatu dari apa yang tersurat loh, anda perlu lebih mengenal dulu imajinasimu dulu, tanyakan pada dirimu sendiri mau apa kau hari ini? itu jika kalian lakukan dalam kontinuitas berkelanjutan serta konsisten, cobadeh nanti rasakan pada pemikiran serta hati lu. i'm still counting for my practice, so lets do it together!
Udahlah, malah tak jadi ku mandi-mandi lagi, mandi dulu ya. Air sudah tumpah-tumpah tuh dari bak karena keterlaluan lamanya berintuisi dengan imaji. Ku gayungkan air ke badan dari kepala pelan tapi penuh dengan kemantaban. Guyuran air sungguh menyegarkan sekali, entah seperti tidak mandi untuk beberapa hari saja. Akhirnya kurasakan juga kesegaran untuk hari ini, busa sabun serta sampo tak lupa ku ajak sekalian untuk menikmatinya, cukup adilkan? hehhe..
Sehabis mandi kemudian ku beranikan diri untuk memberikan parfum keharuman jika ibarat penyakit stadium 4, wow dasyat bukan tingkat kekejaman parfumnya? Okey rencananya begini, habis mandi, bergegas untuk membeli gas LPG karena habis, kalau tidak beli nanti malam sahur bisa berabe tuh.
Akhirnya setelah beberapa hari tak menghidupkan si supri sekaranglah saatnya untuk melihat dunia luar supri. Tenang kau sekarang sudah bisa memanaskan badanmu, temani aku ya supri. Ku coba bangunkan andios untuk ku ajak sekalian ngabuburit ya itung-itung refreshinglah. Eh, ternyata daya gedorku tak cukup mampu untuk membangunkan andios dari masa inkubasinya. Pendek kata ku jalan aja sendiri, weittss...sepertinya aku ingat sesuatu, kalau tidak salah disebelah loundry langganan ada deh jual gas...emm...ku telpon aja deh untuk memastikan, siapa tahu ada kan tak usah kemana-mana..hehhe
Ku bersiap, pakai jaket, bawa tas untuk tetap gaya...hheehe..ceillahh...tak kulupakan topi sama masker. Ku ambil hape dari dalam tas, ku lihat kontak untuk mencari nomor mb loundry, langsung ku telpon saja.
tuuuttt....tuuuttt....kok g diangkat-angkat ya...hmm..baru beberapa detik kemudian dijawab.
"hallo, pripun mas?"
"hallo, mb sori ganggu lagi sibuk ya mb?"
"oh rapopo mas, enten nopo mas?"
"Mb, ngapunten, warung sebelah loundry-ne njenengan ono gas 3 kg ngga mb?"
"sik, mas tak tilikane mas...arep masak po mas?" dengan nada sedikit becanda
Dengan strategi, kalau sudah berkeliling belum dapat juga
"hehhe...ho'oh mba, pripun mb? aku wis muter-muter kok rung entuk iki mb"
"ouw, ono mas....sik gas melon to mas?"
"okey, bener mb, iki langsung tak mrono mb, nuwun sakdurunge"
Langsung deh, ku ajak si supri meluncur ke warung yang dimaksud tanpa pikir panjang. Dalam rentang waktu 5 menit sudah sampai ke warung yang dimaksud, ku langsung parkir dan menyapa mb loundry yang sedang bekerja memisahkan pakaian para pelanggannya.
"Hallo, mb hehhhe...lagi ajar masak iki mb, tapi kentekkan gas"
"haiyo mas, mending masak luwih irit to mas"
"hehhe...iyo mb, tak langsung neng mb warung yo mb"
"oh, ya mas"
Dengan sedikit berjalan sudah sampai di warung, mb warungnya juga ternyata sudah tahu maksud kedatanganku. Ku serahkan tabung kosong yang ku bawa dan mengambil tabung gas yang sudah disodorkan oleh mb warung. Setelah selesai urusan administrasi langsung ku bergegas untuk pulang ke kosan kembali.
Sambil menenteng gas,
"mb, makasih ya untuk informasinya"
"oh ya mas podo-podo mas, arep masak opo to mas? mb loundry kepo
"Masak nasi mb, hahhha" sambil ku nyalakan stater motor dan berpamitan
Begitu sampai di kosan, langsung ku parkirkan si supri kemudian membawa gas tadi ke dapur untuk ku pasang sekalian. Setelah beberapa menit akhirnya kepasang juga, dan langsung ku coba taraaaa...nyala dong. Setelah itu ku gedor lagi pintu kamar andios untuk kembali mencoba mengajaknya ngabuburit, eh masih sama saja hibernasinya luar biasa tak mengindahkan gedoranku.
Hmm...ya sudahlah mendingan ngabuburit sendiri ajalah, ku nyalakan lagi si supri dengan sabar ku mundurkan dan ku tarik tuas gas melaju dengan santai menuju ke pasar untuk beli sayur dan bumbu yang dibutuhkan untuk buka puasa nanti. Jalan ternyata tak sepi seperti yang ku bayangkan, ini asumsi karena efek kebijakan dari pemerintah seharusnya sepi dong ya, tapi kok kenyataannya tidak. Ya, sudahlah.
Sebelum ke pasar untuk beli bahan makanan yang dibutuhkan, ku masuk dulu ke mini market dekat pasar untuk mengambil uang cash dulu. Maklumlah sudah beberapa hari tak keluar dari kandang jadi uang cash habis sudah.
Setelah dapat cuan, kemudian ku keluar dari mini market tersebut dan berpesan kepada tukang parkir untuk sementara titip dahulu. Setelah ku berpesan, langsung menuju pasar untuk membeli sayuran beserta bumbu-bumbu untuk keperluan masak nanti.
Tak jauh sih, deket paling 10 meter dari mini market tersebut, berjalan dalam semenit juga sudah sampai di pasar. Rame juga nih pasar, kirain dengan adanya pembatasan pergerakan dari pemerintah akan menjadikan pasar menjadi sepi, ternyata salah besar.
Pasar sudah dipenuhi hilir mudik orang berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari, dari beras, sayuran, hingga bumbu-bumbu untuk masak. Oh, so am i? iya dong tentu saja iya begitu. Ku berkeliling untuk mencari bahan sayuran untukku masak sore ini. Lihat sana sini, tapi belum menemukan sayuran yang cocok untuk masak hari ini. Sampai pada pojok pasar dimana disitu banyak tersedia banyak pilihan sayuran yang lumayan masih segar untuk dijadikan pilihan menu masakan.
Setelah dipilih sambil membolak-balik tumbukan sayur yang ada di lapak, pilihan jatuh pada kangkung...yah..kangkung betul. Enak untuk berbuka itu kalau ditumis, sudah dalam imajiku semenjak ku lihat pilihan itu. Ku ambil setelah melihat beberapa kandidat kangkung yang menanti untuk dipilih.
Sayuran sudah dapat, selanjutnya lauk pelengkap tomis kangkung apa ya enaknya? Pilihannya ada ikan keranjang, tahu dan tempe. Sempat bingung, enakan yang mana ya kira-kira. Kalau ada andios turut serta kan lumayan bisa buat bertukar pendapat, tapi ya sudahlah sesuai dengan intuisiku sajalah.
Tempe saja kalau begitu, lumayan bisa buat sahur sekalian. Nah, sudah dapat sayuran dan lauknya selanjutnya apalagi ya kira-kira? emmm..oh iya bumbu-bumbu, okey sekarang yang diperlukan adalah bawang merah, bawang putih dan juga cabe. Kami merupakan manusia yang memiliki selera pedas untuk itu cabe merupakan sebuah bahan utama untuk bumbu sedap makan.
Bawang merah sepertinya masih ada stok banyak deh di showcase, ya sudah ku beli bawang putih dan cabe aja 10 ribu bagi dua. Sudah terkumpul semua, ku serahkan kepada ibu penjual lapak tersebut untuk dihitung dan dibungkus. Total sudah keluar sembari ku rogoh kantongku dan ku serahkan maharnya kepada pelapak. Selasai belanja, bersiap untuk pulang ke kosan.
Sampai ke kosan masih belum nampak ada pergerakan dari kamar andios. Hmm...hibernasinya memang sungguh khidmat sekali kau yos.
Jam sudah menunjukkan sudah mendekati buka puasa, mau masak sekarang tanggung sekali ya sudah nanti sajalah sekalian tunggu masa hibernasi andios kelar, biar ada temannyalah.
Beberapa menit sebelum buka puasa, andios akhirnya selesai juga hibernasinya. Dia keluar dan waktu berbukapun tiba. Kami berbuka dengan minum air putih dahulu, untuk makan nanti lah bisa santai yang terpenting adalah membatalkan puasa dahulu.
Emm, namanya bukan anak soleh kalau tidak mendapatkan rejeki. Saat kami duduk di meja bundar depan kamar, ibu kos membawa kolak untuk kami. Wah, namanya rejeki tak akan kemana dah...kami akhirnya bisa menikmati kolak juga.
Kami sedikit berbincang, renjana datang dia baru pulang dari bekerja. Kami mengobrol sampai rasa laparpun tak terelakkan. Akhirnya kami masak untuk makan malam hahhha....begitulah ceritaku hari ini. Setengah jam kemudian masakan tumis kangkung lauk tempe pun jadi, kami makan bersama. Alangkah nikmatnya puasa hari ini semua terbayar dengan makan bersama teman-teman.
Terima kasih,
salam
Comments
Post a Comment