Skip to main content

Nayu and me - chapter 3 : Pejuang yang berjuang

Teman Kecilku
by bunda

Selama mengurung dalam kamar kos untuk beberapa waktu ternyata, ku dapat sebuah semangat baru dan tekad yang kuat untuk berjuang menyelesaikan apa yang sudah ku mulai.

Semangat itu adalah keluarga yang menanti dan selalu mendoakanku sampai saat ini, dari orang tua yang selalu tak putus mendoakanku demi perjuangan menggapai apa yang ku impikan. Sang pujaan hati yaitu nayu, selalu ada untukku saat ini menungguku dengan mengharapkan keberhasilan atas perjuanganku hingga mencapai titik ini. Pekerjaan dan kuliah harus fokus satu persatu ku selesaikan apapun nanti hasilnya, namun menyerah bukanlah sebuah solusi untukku saat ini. 

Perlu skala prioritas menghadapi persoalan ini, fokus utama adalah sidang kuliah harus ku prioritaskan pertama. Bagaimana caranya ya kerjakan semampuku dengan kekuatanku yang didorong oleh teman dan keluarga. Akhirnya ku hubungi arian untuk membantu menyelesaikan tugas yang semakin berantakan ini untuk kembali dalam treknya. Ku lihat kembali list yang harus ada apa saja, kemudian ku selesaikan satu persatu dari apa yang bisa dikerjakan terlebih dahulu. Arian membantuku dari segi grafis, karena waktu itu aku tak begitu jago dengan grafis. Sabtu & minggu, arian menemaniku di kosan, ku ajak dia untuk menginap saja di kosan supaya dia tak bolak balik ke rumah yang lumayan jauh sih di cimone.

Dalam seminggu aku sudah mulai menambah progresku, list sudah semakin banyak tercoret dari data list yang ku buat. Pekerjaan rumahnya adalah untuk pembuatan maket, sekaligus print yang membutuhkan dana tak sedikit. Untuk prioritas gajian besok akan ku fokuskan ke kuliah terlebih dahulu, supaya satu masalah bisa terselesaikan kemudian baru beralih ke masalah kerjaan dan masalah melahirkan.

Untuk makan, minta bantuan ke emak rohali dahulu, sampai bisa fokus tak memikirkan soal urusan perut, bisa merusak konsentrasiku nantinya. Emak rohalipun dengan senang hati membantuku, walau beliau bilang seadanya buat beliau namun itu lebih dari cukup untukku semangat lagi berjuang melanjutkan pekerjaan rumah menuju persidangan. Tanpa harus berkutat dengan urusan perut menggelitik kefokusanku nanti. Untuk nayu sendiri, sudah ku berikan waktu setiap pagi menjelang siang dan malam hari untuk berkomunikasi tentang perkembangan si buah hati dalam kandungannya.

Pejuang yang sekarang berjuang untuk menyelesaikan misinya menggapai bintang harapannya, memberikan kebanggaan keluarga yang berada dikampung halaman. Kelak perjuanganku ini, menjadikan tonggak sejarah untukku sendiri dikemudian hari, cerita ini akan terus abadi dari anak keturunanku kelak, merasakan semangat ini untuk dipergunakan semestinya sesuai dengan situasi berbeda. Menulislah karena manusia itu pada dasarnya pelupa, pertunjukkan cerita kita dengan sebuah catatan perjalanan hidup kita untukku dan anak cucuku kenang, paling tidak, tahu sejarah.

Progres untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbing sudah siap, pak budi dharma, seorang dosen kawakan sebagai pembimbingku. Ku hubungi beliau untuk mendapatkan waktu berkonsultasi dengan beliau. "siang pak, saya sudah siapkan bahan untuk konsultasi progres Tugas Akhir, saya bisa berkonsultasi untuk hari ini pak?" itu pesan singkat yang ku tulis untuk beliau, karena kalau untuk telepon, jam waktu ajar jadi takutnya mengganggu konsentrasi beliau. Ku sampaikan ke grup whatsup, siapa tahu ada yang ikutan konsultasi sehingga efektifitas pak budi mengatur waktunya bisa sejalan dalam satu sesi pertemuan.

Sambil menunggu jawaban dari pak dosen, di grup WA banyak yang ingin bareng untuk berkonsultasi dengan beliau. Akhirnya ku pastikan lagi ke pak budi kembali, bila teman yang lain juga menginginkan hal sama denganku. Ku tulis lagi pesan singkat ke pak budi walau pesan pertama yang ku sampaikan belum ada tanggapan, "maaf pak, ini teman yang satu bimbingan dengan bapak juga ingin berkosultasi sekalian, terima kasih". Dalam hitungan waktu yang terus berjalan, belum juga ku dapatkan balasan dari pak dosen. Sampai akhirnya di kesorean harinya beliau sampaikan balasan pesan singkatku, "sore, besok jam 10 pagi, diruangan saya" jawaban singkat padat yang berarti buatku dan teman sepembimbingan. Ku sampaikan kepada teman-teman jawaban beliau.

Kesempatan keesokan harinya tak ku sia-siakan, bersama teman yang lain bersiap untuk konsultasi dengan pak budi. Waktu itu berempat, ada si kucing, wahyu dan adrian, kami bersepakat untuk bertemu dengan beliau. Kami berkumpul di warung emak dahulu, sambil menyiapkan berkas untuk dibahas dalam konsultasi nanti. Jam baru menunjukkan 9 pagi, masih ada waktu jeda selama 1 jam, bisa kami manfaatkan untuk menyusun materi konsultasi, jika ada yang sama bisa sekalian satu sesi, supaya waktu efisien. Tentu saja pak dosen memiliki jadwal mengajar, jadi menghemat waktu beliau juga.

Persiapan ada yang ngeprint, ada yang sambil mengerjakan lainnya, sambil menikmati sarapan di warung emak, disamping kampus. Waktu sudah menunjukkan kita harus sudah bergegas menuju ruangan beliau, "mak, sudah, tadi kopi, makan pake telur dadar, sayur asem sama gorengan, berapa?", sambil merogok uang dalam kantung celanaku. "Kopi 3rb, makan pake telur, sayur asem ya, emm...totalnya 15 rb tong", emak seorang betawi khas dengan logatnya menjawab. Ku berikan uang 20 rb-an, emak buka lacinya, ambil uang 5 ribuan sebagai kembalian. Kucing, wahyu serta adrian menyusul, mereka menyebutkan makanan serta minumannya. Setelah selesai kami berpamitan dengan emak, berbarengan, "Mak, masuk dulu ya, doakan lancar", kami menenteng tas serta berkas yang sudah kami persiapkan.

Kami berempat berjalan beriringan sambil berbincang, jika dilihat dari belakang terlihat punggung penuh tas layaknya orang yang mau mudik. Bagaiman tidak, isi tas berat dengan isi laptop, berkas hasil review konsultasi sebelumnya. Pejuang yang berjuang demi selembar kertas, pantaskah kami perjuangkan? Iyakan, banyak para alumni yang bertanya seperti itu. Pada dasarnya mereka hanya menyampaikan dalam bentuk guyonan sih, namun kok serasa itu sebuah fenomena ya.

Okelah apapun alasan tiap individu tentu berbeda, untuk sekarang kerjakan saja apa yang sudah ada didepan mata. Kami sampai didepan ruangan pak budi sang dosen pembimbing. Ku ketuk pintu ruangan, kemudian muncul sosok laki-laki tinggi mejulang, kalem dengan rambut sudah ditumbuhi uban. "ouw, silakan, tunggu dulu ya saya selesaikan kerjaan saya sebentar", kemudian ke mejanya menyelesaikan bahan ajarnya. Kami menunggu diruang tamu sembari menyiapkan berkas bahan konsultasi kami.

Sesi konsultasi berlangsung serentak kami berempat, dengan tenggat waktu yang tak begitu lama. Pak budi, dalam 2 sejam ke depan ada kelas jadi kami harus persingkat dengan kejelasan materi perbaikan disambung dengan progres sesuai list dari koordinator tugas akhir. Masing-masing sudah dapat pencerahan, ada pujian ada pula saran untuk diperbaiki kemudian direvisi sesuai arahan dari pak dosen. Waktu sudah selesai, kami menyodorkan selembar kertas masing-masing untuk minta catatan, sebagai bukti kepada koordinator pembimbing, jika kami sudah berkonsultasi dengan pak budi. Selesai kami pulang untuk urusan masing-masing, ada yang ke proyek, ada yang kencan, pokoknya semangat ini harus terus terjaga hingga akhir.

Jadi setiap minggu pasti ada jumpa dengan dosen pembimbing serta dosen koordinator tugas akhir, untuk mengetahui progres dari para mahasiswanya dalam menyelesaikan semester akhir ini. Bisa di hari biasa atau weekend, tergantung dengan kesepakatan dengan dosen pembimbing. Hingga akhirnya masa sidangpun mulai ditentukan oleh koordinator. Persyaratannya harus mencapai progress sesuai dengan list yang dibagikan kepada para mahasiswa sedari awal pertemuan. Jika tak sesuai dengan progress sudah lepas saja untuk kembali mengulang semester depan.

Banyak mahasiswa yang kalang kabut termasuk aku sendiri, karena keterbatasan dengan segala macam masalah, harus semasimal mungkin ku manfaatkan kesempatan kali ini. Seminggu sebelum sidang, akan diadakan pameran karya kami, karya yang ada nantinya akan dipamerkan di ruang pamer. Penilaian akan dilakukan oleh dosen-dosen jurusan, serta oleh umum. Biasanya yang datang adalah orang dari biro arsitektur bahkan dari orang umum. Nantinya bisa jadi orang biro datang untuk menawarkan kerjaan untuk desain yang dinilainya sesuai dengan penilaiannya. Walau pada dasarnya penilain desain itu lebih ke subjektif.

Sebelum pameran dilaksanakan persiapan yang harus dilakukan adalah menyiapkan bahan untuk pameran. Kesiapan dari mahasiswa biasanya diperiksa oleh koordinator Tugas akhir. Pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan list yang sudah ada. Biasanya satu minggu sebelum pelaksanaan pameran dilakukan, sehingga masih ada kesempatan untuk mahasiswa melengkapi kekurangannya.

Akhirnya masa pemeriksaan itu tiba, kami diharapkan memeriksakan hasil dari tugas kami ke koordinator sesuai tempat dan jam yang sudah ditentukan sebelumnya. Waktu itu bertempat di depan ruang tata usaha fakultas teknik, jam 3 sore. Kamipun masing-masing sibuk menyiapkan berkas yang diperlukan untuk penilaian itu. Para mahasiswa reguler sudah mulai berdatangan dan siap untuk diperiksa, sedangkan untuk mahasiswa non regular/karyawan masih berjibaku menyelesaikan list tersebut, termasuk aku berjibaku.

Untungnya tak begitu mayor, masih ada waktu satu minggu untuk melengkapi apa yang masih kurang. Ku bergegas mempersiapkan apa kekuranganku dalam waktu satu minggu. Maket yang masih dalam masa karantina di workshop kepala suku jurusan, dalam pengerjaan serta dalam antrian. Hingga detik terakhir akhirnya bisa ikutan pameran, walau dalam pelaksanaan masih banyak kurang sana sini tapi aku sudah berjuang dengan maksimal, untuk hasil saya serahkan kepada tuhan sebagai penolongku.

Pameran berjalan lancar, peserta kurang lebih 60 orang termasuk regular dan kelas karyawan, itu untuk kampus utama, sedangkan untuk kampus yang di depok terpisah dengan mempertimbangkan jarak yang jauh, baik dari kampus dan juga jarak tempuh mahasiswanya. Seminggu pameran berjalan dengan lancar, pengunjung juga lumayan antusias untuk berkunjung ke pameran tersebut. Sampai ada seorang dari biro arsitek datang untuk melihat pameran kami, sempat ada yang menarik perhatian dari orang tersebut. Ada beberapa kandidat desain favorit beliau, hingga para peserta yang mendapatkan apresiasi tersebut di panggil untuk mempresentasikan konsep desainnya. Untuk hasil pemenangnya sepertinya pengumumannya tertutup, antara tim dosen, orang biro arsitek dan juga mahasiswa terpilih. Setelah selesai pameran kami semua bongkar-bongkar kemudian pindahkan berkas semua ke lokasi sidang, kebetulan di lantai 5 wow...dari ruang pameran ke ruang sidang lumayan karena beda gedung. Setelah semua beres kamipun pulang untuk mempersiapkan presentasi untuk sidang 2 hari kemudian.

Satu kaki sudah menggapai puncak pengharapan, satu masih dalam perjuangan. Persiapan presentasi ku kebut bersama teman-teman di warung emak. Walau belum selesai paling tidak sudah sebagian besar selesai, tinggal melengkapinya bisa dirumah.

Sebelum sidang kita semua juga disibukkan oleh kostum sidang, karena pakaian sidang diwajibkan memakai setelan jas lengkap dengan dasi plus sepatu hitam vantofel. Waktu itu, kebelulan sudah ada bawa dari rumah sebelumnya sudah ku pakai untuk sidang seminar semester sebelumnya. Yang masih menjadi PR hanyalah presentasi saja.

Waktu sidang sudah dimulai, kebetulan dibagi menjadi 3 ruangan, serta 2 hari. Pas kedapatan sidang hari pertama, ya lumayan deg-degan. Kebijakan kampus juga memberikan kesempatan untuk calon peserta tugas akhir untuk dapat menyaksikan sidang. Itu juga menjadikan kami makin deg-degan, bagaimana tidak kami harus berhadapan dengan dosen penguji saja sudah kewalahan apalagi ada penontonnya, mental akan sangat terpengaruh.

Persidangan berjalan lancar dengan disaksikan satu orang saja, itu juga temanku kerja jadi bisa minta tolong untuk jadi kameramen. Pak mus, si anak bugis beliau juga termasuk salah satu korban dari kebijakan perusahaan harus dirumahkan terlebih dahulu. Sidang berjalan kurang lebih 45 menit, dengan dosen penguji pak daulay dan ibu rosmana serta tak lupa malaikat penolongku pak budi dharma. Dalam persidangan sempat dicecar oleh penguji, baik itu pak daulay maupun ibu rosmana, namun termasuk lancar tanpa sempat ku sesali.

Sudah selesai pejuang ini berjuang untuk menyelesaikan satu masalah dalam list. Untuk hasil sudah ku pasrahkan kepada tuhan sebagai penolongku, karena hasil sudah ada campur tangan tuhan. Berdoa untuk hasil terbaik dari apa yang ku perjuangkan, semoga hasil terbaik untukku. Pengumuman besok sehabis sidang sesi hari kedua selesai berlangsung. Sore hari aku dan teman-teman yang sidang di hari pertama diwajibkan datang sore hari untuk menerima hasil sidang kemaren.

Waktu pengumuman akhirnya datang juga, aku beserta peserta lain sudah berkumpul di sebuah ruangan. Disitu akan hadir panitia tugas akhir, dari koordinator serta kepala jurusanku. Hasil pengumuman akan dibagikan dengan memanggil nama masing-masing peserta untuk maju dan menerima secara langsung. Detik-detik pengumuman sudah dimulai dari sekarang, untuk acara diawali pembukaan oleh koordinator Tugas akhir, dalam sambutannya beliau mengungkapkan terima kasih untuk para mahasiswa yang sudah mengikuti rule sampai tahap ini, tak lupa juga beliau memberikan rule setelah persidangan masih ada tahapan untuk mencapai tahap graduasi, yaitu berdasarkan hasil pengumuman sidang ini, ada 4 kategori diantaranya adalah lulus langsung, lulus melengkapi, Lulus perbaikan dan tidak lulus. Mekanismenya akan disampaikan secara tertulis nanti selesai pengumuman.

Sambutan kedua adalah dari Kepala jurusan teknik arsitektur, pak Joni. Beliau memberikan selamat bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus dan memberikan apresiasi untuk perjuangan kami para mahasiswa selama menempuh kuliah hingga tahap ini. Beliau juga menyampaikan, hasil ini bukanlah hasil segalanya, yang terpenting adalah pelajaran apa yang bisa diambil dari proses perjuangan selama belajar di kampus. Setelah sambutan selesai pengumumanpun berlangsung sangat mendebarkan bagi kami. Degub jantung tak berhenti-berhenti harap cemas akan hasilnya nanti dibacakan.

Satu persatu diumumkan oleh kepala jurusan bergantian dengan koordinator tugas akhir. Di awali dengan lulusan terbaik dengan predikat lulus langsung. Mahasiswa lulusan terbaik dari mahasiswa reguler, untuk lulus langsung hanya satu orang saja. Selebihnya lulus melengkapi hingga tidak lulus, untuk angka persentase tidak lulus kurang dari 5 persen, itu karena mereka kebanyakan tidak selesai tugas akhirnya, mental di tengah jalan.

Penyampaikan hasil sidang berlangsung dengan lancar, setelah beberapa antrian dipanggilah namaku, aku mendengarkan secara seksama fokus tanpa mempedulikan kegaduhan yang ada. "Praja asmara, anda dinyatakan lulus melengkapi", itu yang ku dengar saat pak joni membacakan hasil sidangku. Langsung lega sekali, maju dengan dada membusung ke depan, bangga sekali akan perjuanganku selama ini yang dipenuhi lika-liku namun hasil terbaik ku dapatkan. Senyum tawa suka cita tak bisa ku sembunyikan dari raut mukaku.

Setelah semua dibacakan, akhirnya sidangpun ditutup, kamipun pulang dengan segala bentuk perasaan. Okey, satu masalah sudah selesai satu, setelah ini tinggal proses melengkapi dan kemudian ikuti rule dari koordinator hingga wisuda. Pemikiranku terpenting adalah lulus sidang untuk wisuda sudah pikir nanti lagi.

List berikutnya adalah proses menantikan kelahiran anakku, dalam perkiraan dokter hari perkiraan lahir adalah pertengahan september. Saat ku dinyatakan lulus adalah bulan juli akhir, masih ada waktu tersisa kurang lebih 1,5 bulan lagi. Fokusku adalah untuk menyiapkan dana untuk keperluan nayu melahirkan dan menemaninya saat-saat melahirkan.

Untuk urusan kuliah sudah dalam tahap finalisasi, print dan penyusunan dalam bentuk laporan, kemudian pengesahan oleh dosen koordinator dan kepala jurusan.

Kembali bekerja dengan penuh kegembiraan karena sudah selesai satu masalah. Status kerjaan masih belum berubah dari kebijakan sebelumnya yang bekerja dengan setengah bulan. Namun kali ini masih bertahan untuk kewajiban sebagai karyawan dan juga calon bapak dari anakku kelak sebentar lagi lahir ke dunia. Selain hal tersebut financial masih pelik juga karena masih hutang bayar kos juga ke emak rohali. Sambil berjalan sambil mencari solusi terbaik untuk masa depan kelak. Pasalnya aku nanti setelah menjadi bapak, tentu kebutuhan rumah tangga pastinya kan ikut bertambah pula.

Saat itu kembali bekerja seperti biasanya, pagi hari nayu memberikan kabar jika dia pagi subuh sepertinya ada cairan yang keluar dari kemaluannya tetapi bukan air seni. Lantas ku tanya kapan jadwal periksa? Nayu menjawab besok. Ku sarankan untuk hari ini, coba hubungi kliniknya apakah ada jadwal dokternya. Saat bekerja tak kepikiran yang aneh-aneh, bahwasannya juga masih kurang lebih 2 mingguan hari perkiraan lahirnya.

Jam 9 pagi, nayu memberikan kabar kalau hari ini ada jadwal untuk dokter kandungannya. Nanti akan ditemani oleh ibu sri, ibu dari nayu sendiri. Sambil menunggu ke dokter, perut nayu sudah mulai mules-mules, tapi datang dan pergi sesuka hatinya. Nayu dan ibu sri berangkat naik motor berdua, walau sudah hamil tua nayu tetap masih naik motor untuk periksa ke dokter. jaraknya tak begitu jauh, namun nayu dengan usia kehamilannya yang sudah memasuki kelahiran tergolong nekad. itulah perjuangan nayu, dia tahu perjuangan sang lelakinya, hingga dia juga berusaha mandiri juga. Bayangkan saja, nayu sejak berada dijogja, kemana-mana sendiri naik motor, hal ini karena pak sastro dan bu sri masih memiliki kesibukan bekerja.

Dari membeli makan, perlengkapan bayi, dari popok, baju hingga sabun dan segala kebutuhan bayi nantinya. Jikalau aku berada dijogja, aku temani nayu untuk mencari kebutuhan menyambut datangnya sang buah hati kami. Akan tetapi porsiku menemani tak dapat dihitung, karena kesibukanku dengan permasalahanku yang berjibaku dengan pekerjaan juga kuliahku.

Siang hari menjelang, nayu menunggu antrian dokter kandungan, rasa mules makin sering namun hilang tenggelam begitu saja. Hingga jam setengah 1 siang, nayu memberikan kabar sudah dirumah, hasilnya masih belum ada bukaan. Aku sedikit lega, ku bilang ke nayu, untuk segera memberikan kabar jika ada sesuatu yang terjadi. Setelah menerima kabar tersebut ku konsultasi dengan temanku di kantor yang sudah jadi bapak.

Pak yudi, dia adalah atasanku, beliau bercerita kalau anak pertama biasanya lama proses melahirkannya. Satu cerita yang melegakanku, kemudian ku tanya ke pak encep, beliau juga memberikan pernyataan kurang lebih sama dengan pak yudi. Selang satu jam 2 jam kemudian, ku dapati telpon genggamku berdering, kulihat itu dari ibu sri. Ku angkat teleponnya, beliau mengabarkan kalau nayu sudah bukaan dua, info tersebut didapat dari ponakan nayu, dia merupakan seorang bidan yang baru pulang dari tempat kerja. Dia adalah dona, dia yang selalu menjadi tempat konsultasi gratis oleh nayu soal kehamilannya dari a sampai z. Kebetulan, dona sudah dapat info dari nayu dan juga bu sri, terkait kondisi dari nayu. Dona kebetulan juga pulang siang, dia sengaja membawa perlengkapan untuk persiapan hal yang tak terduga. Siang itu dia datang kemudian memeriksa nayu, ketahuanlah nayu sudah bukaan dua.

Namun, bu sri menenangkanku, berdasarkan keterangan bidan dona, besok pagi baru akan dikabarkan perkembangannya, jadi tidak usah pulang dulu untuk saat ini, fokus kerja dahulu. Keterangan bu sri tadi diperkuat oleh cerita dari pak yudi dan pak encep. Okey, ku menurut saja dengan perintah dari bu sri dan menunggu sampai besok pagi. Ku akhiri telepon, kemudian melanjutkan pekerjaanku.

Tepat jam setengah 4 sore, teleponku berdering kembali dari bu sri. Ku angkat teleponnya, beliau mengabarkan kalau nayu sudah bukaan 4, beliau menyarankan untukku segera pulang segera. Ku kelabakan, segera ku akhiri dan mencari tiket untuk pulang ke jogja dengan segera. Kusampaikan kepada rekan kerja, pak yudi, pak encep, bu eri dan bu efi untuk ijin pulang segera. Panik tak terelakkan olehku, pilih tiket dan langsung ke minimarket untuk membayar tiket tersebut. Alangkah makin paniknya karena di minimarket tersebut kode booking untukku bayar tak ada dalam menu pembayaran. Ku sampai beberapa kali meminta untuk mengecek ulang kepada petugas kasirnya, namun hasilnya sama saja.

Akhirnya ku keluar dan duduk didepan minimarket, bingung mau ngapain. Tiba-tiba mas bagus menghubungiku, bagaimana sudah dapat tiket apa belum, itu yang bisa ku dengar. Ku ceritakan kronlogisnya, sampai akhirnya mas bagus menyuruhku untuk segera pulang dan bersiap menuju bandara. Untuk urusan tiket, urusan mas bagus yang penting ke bandara secepatnya. Tanpa pikir panjang, ku ambil solusi dari mas bagus untuk segera bergerak. Ku kembali ke kantor, berpamitan untuk pulang ke jogja.

Ku pulang ke kos untuk mengembalikan si supri, dan segera ku bergegas ke bandara. Tak lupa ku berpamitan dengan mak rohali. Mak rohali mendoakan untuk proses kelahiran nayu, hingga kepulanganku lancar. Jam sudah menunjukkan setengah 5 sore, ku pesan taxi online dengan segera. Ku berjalan dari kosan hingga jalan raya, sambil tergesa takutnya taxi online keburu datang. Ketika sudah sampai di titik penjemputan taxi online belum juga sampai.

Mas bagus memberikan kabar jika tiket sudah dapat, penerbangan jam setengah 8 malam. Okey kemudian ku berterima kasih ke mas bagus. Taxi online akhirnya datang, ku langsung bergegas naik bilang ke pak driver untuk lebih dipercepat sampai bandara takutnya jam pulang masyarakat macet. Di jalan kami berbincang, dari pesawat hingga jam keberangkatan, ku bilang ke pak driver kalau aku akan segera mejadi bapak. Beliau malah bercerita tentang kelahiran anak-anaknya yang tak pernah menunggui istrinya saat melahirkan.

Pas magrib, bu sri memberikan kabar itu saat aku sudah menjadi bapak. Wow, perasaan yang awalnya panik sekarang jadi lebih tenang, karena ibu dan anaknya sehat dengan proses normal. Alhamdulillah, senang tak terkira ketika melihat foto anakku yang masih merah itu hadir ke dunia untuk melengkapi kisah cintaku dan nayu. Jam 6 sore sudah tiba di bandara soekarno hatta, langsung ku cek in, kemudian menunggu di ruang tunggu. Rasa tak sabar itu kembali muncul, karena menunggu itu sebuah pekerjaan yang sungguh menyiksaku.

Akhirnya ku berangkat ke jogja, sampai jogja jam setengah 9 malam, langsung menuju ke rumah sakit queen latifa menemui nayu dan anakku. Sesampai di rumah sakit jam 9 malam, ku disambut oleh tante erma dan anaknya, sedangkan bu sri berada di ruangan nayu. Ku lepas sepatu, jaket kemudian menemui nayu, rasa haru akan kegembiraan tak bisa ku tahan. Ku kecup kening nayu, sambil berbisik nayu bilang, "mas, anakmu lahir ini sebagai kado untuk kelulusanmu".

Ku peluk dan air mata ini tak tahan lagi tumpah dari mataku. Ku lepaskan pelukan lalu menuju anakku yang sudah di balik box bayi dengan selambu. Bismillah, ku gendong kemudian ku adzan untuknya, lelaki dengan kegagahannya ini luntur akan wajah bayi merah dalam gendongannya. Ku cium dan ku letakkan kembali supaya bobok kembali.

Dalam 2 hari kamipun bisa pulang ke rumah, rasa suka cita akhirnya kembali ku rengkuh bersama nayu. Ku namakan anakku dengan nama, "Balateri", bala yang berarti teman dan teri merupakan ikan kecil. Artinya jika dirangkai menjadi teman kecil, kelak akan menjadi anak sekaligus teman kecil yang akan menungguku pulang dan bermain denganku. Teman bagi pejuang yang terus berjuang menggapai harapan demi harapan.

Untuk pekerjaan sementara harus ku tunda dulu, ku nikmati hari suka cita ini untukmu nayu dan juga balateriku. Nanti setelah kembali ke tanah rantau, aku akan menghadap bos mengenai masa depanku diperusahaan. Suka cita ini sayang jika harus ku lewatkan, suka cita tak terkira menjadi keluarga lengkap, sebagai hadiahku lulus dalam sidang tugas akhir. Dalam dialog film kungfu panda master sifu dengan panda, sang master bilang, "Hari yang sudah berlalu merupakan sejarah, masa depan adalah misteri dan hari ini adalah hadiah".





























Comments

Popular posts from this blog

Heboh Masker COVID-19/Corona Virus

Ilustrasi Corona virus by Me Heboh, borong masker, borong bahan makanan instan seperti mie instan, sarden, vitamin dan barang yang berguna untuk segala kondisi terkait dengan COVID-19 atau orang lebih kenal dengan virus corona. Virus corona yang pertama ditemukan di Wuhan, cina, pada desember 2019 telah menyebar ke seantero cina dan beberapa negara di dunia. Untuk update terbaru bisa buka link dibawah ini yang di update per 3 maret 2020. https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/03/091500465/update-virus-corona-di-seluruh-dunia-tembus-73-negara-48002-sembuh-3117 Untuk di indonesia sendiri mulai heboh setelah presiden jokowi memberikan pernyataan terkait warga negara indonesia terjangkit virus ini. 2 orang warga negara yang tertular dan dinyatakan positif terpapar virus corona diumumkan oleh pak jokowi per 2 maret 2020 kemaren. Hal inilah yang memicu kehebohan di indonesia hingga memborong masker dan bahan makanan sebagai tindakan siaga terkait virus COVID-19 ini.

#ceritababazi #56 Sumeleh

Nalika awake dewe lagi diwenehi pacoban urip, awake dewe kudu kepiye supaya bisa tetep kuat lan semangat ngelakoni? Nah, iki sik bakal dadi pembahasan neng tulisan sik arep tak tulis kanthi sak pangertenku bab pacoban urip kuwi mau.  Sik mesti bakalan marakke penasaran dening kabeh sik mampir neng omah wewacanku iki. Sopo coba sik ora tau diwenehi pacoban urip, mesti kabeh menungso wis tau to ya? yo pora rek? Ngerti pora rek, iki nembe sepisan aku nulis nganggo boso daerah yoiku boso jowo. Dadi nek rodo ora kepenak diwoco yo nyuwun pangapunten loh ya... Kadang kolo awake dewe kui ono munggah mudune nglakoni urip sik saiki awake dewe lakoni, yo sepisan nek awake dewe lagi ono ning ngisor mesti pikirane awake dewe kui dadi mumet lan cuntel. Tapi kadang kolo yo ono neng duwur sik marake awake dewe gumedhe ndase, lali marang gusti sik gawe urip. Jenenge wae urip kui kabeh menungso mesti ono wolak walik ing jaman, nah mangkane kui awak e dewe sik sadar lan tumprap eling marang opo sik diara

September Ceria

September ceria... September ceria ... Milik kita bersama..aa Lirik yang pas untuk menggambarkan suasana bulan penuh keceriaan ini, bagaimana tidak? Bulan september merupakan bulan penuh momen spesial buat sang lelaki & keluarga. Tentu saja hal ini tidak serta merta hanya bulan september, namun lebih ke momen yang telah terjadi di bulan september pada masa yang sudah berlalu dan baik untuk dikenang. Artinya pada bulan september telah terjadi kejadian2 yang spesial bagi sang lelaki & keluarga. Momen Spesial Pertama Pada tanggal 11 september 2017 telah lahir dengan sehat dan secara normal balateriku sayang. Proses kelahirannya dari awal pembukaan hingga pembukaan lengkap sungguh momen yang tak akan pernah terlupakan. Pada awal mulai momen itu terjadi saat sang lelaki dengan yang dipertuan agung menjalani kehidupan pernikahan tak layaknya pasangan yang ideal adanya.  Mengapa bisa dikatakan dengan tidak ideal? Hal ini diawali dengan terjadi pernikahan, sang lela