Skip to main content

#ceritababazi #30 Benang kusut dan tumpukan jerami

Gambar oleh Engin Akyurt dari Pixabay 

Ini tak bisa, tak bisa terus begini! Harus ada perubahan dalam sisi hidupku, entah apa yang salah dengan keseharian hidupku ini, tak bisa membuatku merasa nyaman. Selalu dalam ketegangan yang tak tau apakah itu.

Perjalanan hidup yang semakin lama membuatku terjebak dalam ketidak pastian dalam hidupku. Entah apa ini merupakan jalan yang benar atau bukan, namun pada kenyataannya ini seperti ada yang salah dengan hidupku.

Setiap hari ku lakukan hanyalah berdiam dalam kemurungan tanpa batas yang jelas. Kesepakatan diri dengan intuisi tak berjalan dengan baik. Walau sudah beberapa kali berdamai dengan keadaan ini, tetapi hasilnya tak juga mengubah situasi. Perjuangan terus berjalan kawan, diri ini tak bisa hidup dalam keabu-abuan ini terus.

Aku mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi, hidupku tetap saja tak berubah dari dalam hati ini merasa ini bukan hidup yang ku inginkan. Berlomba dalam kemalasan, ke tidak produktifan, hanya berdiam saja tak melakukan sesuatu yang cerdas. Hidup apakah ini? haruskah ku berjalan dalam pola hidup yang serba tak pasti ini?

Moralitas dari apa tindakanku ini tak berdasar, mimpi hanyalah sebuah bualan tanpa titik, selalu ada tanya tak mampu kutemukan jawaban dari segala pertanyaan kepalaku ini. Rindu akan sesuatu kebebasan membuatku haus akan sebuah kehidupan itu, tetapi seperti apakah kehidupan sejati yang ku inginkan?

Kemalasan semakin menggebu untuk tetap dalam pola hidup yang seakan tak gentar untuk ku tinggalkan. Mereka selalu merongrongku untuk tetap berada disampingnya serta menemaniku lebih dalam ketidakpastian. Lingkungan ini memberatkan pola intuisiku untuk bergerak dalam imajinasi, otakku menjadi kerdil akan kemalasanku sendiri.

Bagaimanakah harus ku tawar kemalasan ini menjadi sebuah konsistensi dalam pemenuhan kebutuhan bebas berkehidupan, menjalani perjuangan penuh harapan? Parner ku sekarang tak bisa ku pastikan untuk hasir dalam setiap keseharianku, karena banyak dinding-dinding penghalang sulit untuk ku tembus. Milenial apalagi harus ku tanya, berdiam tak tentu menawarkan solusi untuk mencapai imajiku untuk hidup.

Apakah harus ku keluar dari kenikmatan yang sedang ku genggam? Tidak, ini merupakan kenikmatan semu semata dalam sudut pandang kerdilku. Kenikmatan sejati tak akan membuatku frustasi akan kehidupan tentang apa saat ini ku jalani. Mungkin juga kemalasan sudah menutup pintu ruang kreatifku untuk tak berimajinasi.

Sudah terlambatkah untuk ku berubah ke dalam keadaan yang ku inginkan? Rasa itu selalu memanggilku didalam mimpi setiap ku tidur. Tak tau malu mimpi itu mengganggu imajinasiku, tau tidak mimpi itu selalu datang tak kenal waktu.

Situasi ketidak nyamanan ini berlaku untukku saja ataukah untuk lingkunganku juga? ya, mungkin saja ini penyebabnya diriku karena pengaruh ketidak nyamanan itu sendiri. Lalu mau bilang apa? jawabannya ada dalam diriku sendiri lah yang tau.

Kejujuran itu memang sudah apalagi jujur pada tingkatan paling tinggi, apa itu? iya jujur sama diriku sendiri. Lantas apakah aku hanya bisa berdiam diri saja melihat kekonyolan kehidupanku ini?

Langkah demi langkah sudah ku lakukan sesuai instruksi buku psikologi, namun nyatanya kehidupanku tetap saja amburadul begini. Keluarga yang sudah menantikan kebangkitanku saja sekarang jauh dalam jangkauanku, bagaimana bisa ku melakukan tanpa mereka.

Bisa sih ini berjalan dengan semua yang ku miliki saat ini, bagaimana kalau aku berjuang demi diriku sendiri terlebih dahulu sebelum aku berjuang untuk mereka yang ku sayangi. Sungguh ironis sekali pemikiran buntuku ini merasakan kejadian yang ada sekarang ini. Pikiran bodohku membayangiku dalam ketidak seimbangan diri dalam membuat suatu terobosan.

Berfikir dan kerja samalah diri untuk kita sama-sama merdeka dalam berfikir dan berkelanjutan dalam hidup disaat ini guna menyambut masa depan yang lebih indah.

Mengerti tidak kau diri, kita sekarang terjerat dalam ketidak pastian akibat dari ketidakpastian itu sendiri. Pandemi ini membuat tekanan dalam diri untuk frustasi menjalani kehidupan teramat nista ini.

Menulis merupakan sebuah ungkapan hati untuk menenangkan diriku sendiri bukan untuk sebuah citra yang anggun. Keanggunan diri ini akan secara otomatis terlihat jika aku menuangkan diri dalam sebuah tulisan-tulisan yang ku buat.

Dalam sebuah teori menyatakan bahwasannya menulis merupakan sebuah bentuk ekspresi diri untuk membuatnya tetap dalam batas kewarasan. Bisa jadi ini merupakan sebuah solusi dari kepenatan kepala akan situasi yang terjadi saat ini. Dilematis kurasakan jua tatkala dalam menulis tak tercipta keselarasan diri dengan apa yang tertuang dalam sebuah jurnal yang ku buat.

Tetapi inilah yang sedang ku perjuangkan untuk ku dan diri menggapai sebuah kenyamanan diri dalam mengapresiasikan apa yang ku rasakan bersama diri. Hidup terus berjalan seiring waktu yang menemani dalam berjuang. Ku tau ini tak mudah, tetapi keyakinanku mengatakan ini akan bekerja dengan baik hanya butuh waktu yang tepat saja untuk merilisnya.

Ungkapan demi ungkapan, baik itu sebuah umpatan ataupun sebuah uraian diri yang mengalir dalam setiap tulisan yang ku buat ini. Tulisan ini terangkai dari kata yang muncul dari diri dan intuisiku tanpa bisa ku bendung begitu kuat dia mengalir hingga tangan ini tak bisa berhenti untuk terus berjalan menyusuri pola dalam papan bertombol-tombol.

Perumpamaan jika tujuanku sudah pasti dan diriku yakin itu, untuk itu proses selanjutnya adalah berjalan menuju tujuan tersebut bukan? iya tujuan tersebut tentunya tidak dengan mudah bisa kita tuju, ada jalan panjang menantiku untuk ku temui itu, ada jalan tol yang bagus dan jalam terbaik yang ditawarkan karena bebas hambatan. Selain jalan tol ada pula jalan arteri seperti jalan protokol dengan load jalan memang untuk komoditi besar, jalan yang bisa dilalui berbagai kendaraan baik itu kecil hingga terbesar. Ada pula jalur penuh dengan air, ya itu musti ditempuh dengan sebuah kendaraan yang bisa mengapung di atas air. Perjalanan terkadang harus melalu jalan sempit dan berlubang, ini merupakan sebuah tantangan dalam menuju tujuan kita.

Proses perjalanan akan menjadi sebuah tantangan harus kita hadapi sepenuh hati tanpa mengenal kata menyerah setiap kali kita dihadapkan keterpurukan. Manusia dengan tingkat menyerah rendah akan mengakhiri perjalanan hanya untuk menghindarinya. Jika diri ini merupakan pejuang dengan pantang menyerah yang tinggi, maka lanjutkanlah dengan penuh kegembiraan dalam setiap menempuh proses tersebut.

Sekarang akupun tak tau apakah ini merupakan sebuah jalan yang semestinya, namun kepercayaan diri ini akan terus kupertahankan sambil mencari jalan terbaik dan ter-efektif menuju tujuanku. Panjang sekali waktu sudah ku lalui, mungkin setengah dari sisa hidupku ataukah malah kurang dari itu. Pertanyaannya sampai manakah perjalanan menuju tujuanku tercapai, sudahkah mencapai setengah perjalanan? Seperempat? atau sudah sampai dimanakah titik poin ku sekarang?

Tak bisa ku bayangkan, bahkan imajinasiku saja tak bisa merabanya dengan benar, hanya berdasarkan bisikan intuisi saja, jika perjalananmu kini sudah mulai mendekati tujuanku dan diri.

Teruskan perjalanan yang sudah kita mulai dengan penuh proses terlalui ini dengan penuh semangat akan harapan lebih indah didepan sana. Kumpulkan keberanian dan tekad untuk melanjutkan ini semua dengan mantab melangkah bersama diri. Tegakkan kepala dan tebarkan senyum penuh cinta setiap kita melangkah meniti jalan menuju tujuan akhir kita.

Turut sertakan setiap sisi positif dari setiap proses yang telah terlalui, tebarkan ke semua orang, semua tempat dan setiap ruas jalan yang kita lewati, jangan pernah menebar kebencian karena itu akan melukai diri kita sendiri. Menambah musuh itu jauh lebih mudah dibandingkan menambah seorang teman.

Perbanyaklah khasanah perbendaharaan hikmah atau sesuatu yang positif dari setiap kejadian dimana kita mengalami atau kita melihatnya dari sudut pandang kita. Setiap momen seburuk apapun pastinya ada sesuatu yang positif betul tidak?

Okey akan ku akui ini semua merupakan sebuah perdebatan dari diri dan aku sendiri, tanpa jeda. Namun ini semua memberikan perspektif buat aku dan juga diri ini untuk tetap dalam keseimbangan pada porsi masing-masing.

terima kasih intuisi pula imaji
















Comments

Popular posts from this blog

#ceritababazi #75

 Hari ini Minggu di bulan Desember 2022. Pada dasarnya hati ini selalu mengidamkan untuk hari libur seperti ini. Harapan selalu menggelayuti diri untuk menemui diri sebenarnya, namun apakah sikap malesku ini merupakan sebuah bentuk ketakutan ataukah hanya sebuah drama dari diri yg merasakan burn out? Perjalan hidup sudah menjelang paruh waktu, hal ini mengacu pada junjungan kita Rasulullah Saw. Walaupun sudah banyak pengalaman hidup dilalui selama hidup, namun masih saja ada hal yg kurasa perlu dibenahi. Entah apa itu, saya pun merasa kurang dan haus terus untuk mencari hal tersebut. Hingga kini diri ini tak kunjung menunjukkan diri sebagai mana hati ingin berkehendak. Mungkin saja hal inilah yang disebut hidup itu selalu tentang belajar.  Hal yang menarik hari ini adalah? Emm...apa ya? Oh, tadi pagi nak wedok bercerita aktifitas dirinya dari bangun tidur hingga cerita ini kudapati. Kira-kira ceritanya begini, bangun tidur sekitar jam setengah 6, kemudian diajaklah sama sang k...

#ceritababazi #46 Mendadak Traveller

Traveller dadakan By uti Udah seperti traveller sejati kah? hahha.. ini perjalanan yang seru sekali udah kayak orang kebanyakan gitu, kalian percaya ngga sih kalau ini kita endorsan? Pake agen travel terpercaya bikinan anak bangsa  tentunya. Dibalik semangatnya untuk foto dengan kegagalan untuk bertahan dalam menggendong balateri ini, perjuangannya mengangkat beban 12 kg itu udah kayak fitnes gratisan gitu. Hasilnya sepulang sampai rumah otot bisep makin menggelembung, ini ku lihat dari cermin besar buat make up sang bundazi. Mengkel-mengkel gitu kayak ototnya aderai, wah pokoknya seperti itulah gambarannya. Ini kisah pertravelanku bersama keluarga ke jakarta untuk menjajal transportasi fenomenal pada jamannya. Kalian pasti tau dong MRT, iya itu dia ini foto sewaktu kami berada di stasiun lebak bulus. Perjuangan untuk mencapai stasiun ini wow sungguh kemringet gobyoss, bagaimana tidak dari naik ojol ke stasiun itu terus gendong balateri yang tak mau jalan karena teramat rindu sama ...

Heboh Masker COVID-19/Corona Virus

Ilustrasi Corona virus by Me Heboh, borong masker, borong bahan makanan instan seperti mie instan, sarden, vitamin dan barang yang berguna untuk segala kondisi terkait dengan COVID-19 atau orang lebih kenal dengan virus corona. Virus corona yang pertama ditemukan di Wuhan, cina, pada desember 2019 telah menyebar ke seantero cina dan beberapa negara di dunia. Untuk update terbaru bisa buka link dibawah ini yang di update per 3 maret 2020. https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/03/091500465/update-virus-corona-di-seluruh-dunia-tembus-73-negara-48002-sembuh-3117 Untuk di indonesia sendiri mulai heboh setelah presiden jokowi memberikan pernyataan terkait warga negara indonesia terjangkit virus ini. 2 orang warga negara yang tertular dan dinyatakan positif terpapar virus corona diumumkan oleh pak jokowi per 2 maret 2020 kemaren. Hal inilah yang memicu kehebohan di indonesia hingga memborong masker dan bahan makanan sebagai tindakan siaga terkait virus COVID-19 ini. ...