Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay |
Orang mendadak menjadi marketing produk-produk kebutuhan dari makanan, elektronik maupun fashion. Ini merupakan efek yang terlihat mencolok dari akibat pandemi ini. Market place mendadak menjadi ramai para pendatang baru, ini indikasi akan mengarah kemana perubahan ini? Akankah jualan secara online akan menggantikan usaha yang awalnya tak menggunakan jasa jualan online kini beralih ke online semua. Hal ini juga diperkuat dengan berkembangnya teknoligi semakin maju seperti sekarang ini.
Ternyata hal ini berpengaruh dengan kebiasaan kaum milineal yang gemar dengan dunia maya, sosial media dipenuhi postingan tentang pandemi, media berita pula begitu. Hal ini membuat orang semakin bosan dengan keseharian mereka, hingga membuat pemikiran baru lebih kreatif untuk melepas kepenatan diri terkurung #dirumahaja. Jaman seperti sekarang ini bukan hal yang tidak mungkin kebutuhan harian kita adalah internet, iya kebutuhan akan internet menjadi sesuatu yang primer untuk kaum milenial. Bukan tanpa sebab sih hal ini terjadi, dari sekolah saja sekarang harus belajar dari rumah menggunakan sistem online bukankah kehidupan sudah mulai bergeser dari sebelumnya?
Wali murid yang biasanya tak begitu perhatian akan apa yang dipelajari oleh anaknya, sekarang mereka harus bersedia mendampingi anaknya untuk belajar online setiap hari dijam sekolah, bahkan sampai seharian karena belajar dirumah malah makin banyak pekerjaan rumah yang musti kelar. Mau tak mau orang tua akan ikut berpartisipasi atas kegiatan belajar mengajar anaknya. Ini juga merubah kebiasaan orang tua menjadi orang tua yang sigap menemani anaknya dalam kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan bekerja orang tua juga sekarang berbeda dengan sebelumnya, dari awal kebijakan dari pemerintah untuk bekerja dari rumah. Orang tua menjadi orang yang sadar akan teknologi, mereka kembali harus belajar mau tidak mau, karena ini berkaitan dengan pekerjaannya yang mengharuskan mereka harus menggunakan teknologi bukan? Kebiasaan menjadi berubah pelan tapi pasti, akankah hal ini akan berkelanjutan setelah pandemi ini berakhir?
Waktu untuk bersama dengan keluarga menjadi lebih banyak porsinya, dulunya mereka bertemu atau berkumpul dengan orang tersayang hanya terbatas malam hari dan weekend sekarang kembali menjadi setiap hari. Bukankah hal ini menjadikan kita manusia yang beruntung, bisa berkumpul bersama keluarga setiap hari selama 24 jam 7 hari dalam satu minggu. Bersyukurlah kita mendapatkan porsi yang lebih untuk bersama keluarga setiap hari penuh rasa senang bisa berkumpul bersama keluarga.
Berbeda dengan orang yang menjadi perantau, mereka rela mengorbankan kebersamaan bersama keluarga hanya untuk mendapatkan mata pencaharian nantinya untuk keluarga pula. Mereka di tanah rantau harus berjuang sendirian untuk menghidupi diri dan keluarga di kampung halaman tentunya. Mereka dengan adanya pandemi ini, tak bisa pulang kampung dan harus tetap berada di kosan atau apartemen di kota mereka rantau. Tak bisa bertemu dengan keluarga sampai waktu yang tak bisa ditentukan, bagaimana perasaan mereka? Bukankah hal ini menjadikan kita yang tinggal bersama keluarga harusnya lebih bersyukur?
Naif kalau bersama keluarga tidaklah menyenangkan, jika itu terjadi berarti anda bermasalah. Sekarang bukan saatnya untuk mengumbar permasalahan dari diri atau kelompok apalah. Tetapi kita sebaiknya mencari solusi terbaik untuk masalah yang kita hadapi sekarang, tempatkan skala prioritas dalam pencarian solusi terbaik menghadapi situasi yang kalian hadapi. Untuk masalah terpenting adalah bagaimana tetap sehat dan kita berperan aktif dalam mengupayakan terhentinya rantai penyebaran pandemi ini. Yups, peran serta kita semua merupakan sebuah solusi terbaik untuk menghambat penyebaran virus ini. Jangan pernah berfikir jika kita itu hidup serba berkecukupan sehingga kita menjadi apatis terhadap orang lain dan lingkungan sekitar yang tidak seberuntung kita. Kita harus saling membantu apapun itu, jika kita bisa berkontribusi dengan uang kita bantulah tetangga kita yang membutuhkan, jika kita punya tenaga ya sudah bantu berjaga di pintu gerbang masuk komplek atau kampung untuk memberikan pengarahan bagi warga lain yang mau masuk ke dalam komplek kita supaya tetap sehat dan baik untuk semua.
Hargailah setiap individu dalam berupaya memberikan semangat atau solusi guna mendapatkan sebuah nilai positif bagi kita semua. Harapan selalu ada jika kita selalu berfikir positif, jangan menyerah semua pasti akan terbayar nantinya. Ujian hidup ini merupakan sebuah proses untuk membuat dunia ini lebih baik lagi, lihat saja sekarang kota dengan jalanan tersibuk dan termacet yang menyumbangkan gas buang terbanyak hingga membuat pencemaran udara makin tak karuan, namun akibat dari pandemi seperti sekarang kota yang dulunya penuh dengan udara penuh gas buang sekarang menjadi lebih bersih, udara menjadi lebih baik sehingga langitpun menjadi lebih biru, keren bukan?
Efek negatif perlu disikapi dengan sebuah sikap positif untuk lebih kreatif, misalkan saja dari sektor ekonomi, akibat pandemi ini tak sedikit yang mengalami pemutusan hubungan kerja, nah untuk itu kita bisa mencoba usaha baru ya bisa dengan usaha jualan online misalnya itu akan lebih baik sih, dan bagi yang memiliki kelebihan harta bisa memberikan sebuah bantuan sekedarnya walau hanya sembako. Itu akan membuat beban mereka sedikit terobati, selanjutnya berikan semangat untuk mereka dengan membeli barang dagangannya.
Apapun perubahan anda sekalian, semoga perubahan itu lebih positif dari sebelumnya. Kita pasti akan menjadi manusia lebih baik lagi dalam kondisi baru dengan segala perubahannya. Waktu terus beranjak maju tak ada waktu itu menanti sejenak, kitalah yang harus belajar untuk mengatur waktu demi perubahan lebih positif dari sebelumnya.
Quote of the day :Semua pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban, untuk keduanya bertemu yang dibutuhkan hanya waktu.
Comments
Post a Comment