Gambar oleh Peggy und Marco Lachmann-Anke dari Pixabay |
Berbagi dalam kebaikan itu merupakan sebuah kegiatan yang disarankan dalam kitab suci, yuk kita berbagi dengan sesama yang membutuhkan!
Quote of the day :
Berbuat kebaikan tidak perlu mengharapkan balasan atau penghargaan dari orang lain, tapi minimal kita sudah menabung kebahagiaan untuk diri kita sendiri
--Johnnie Sugiarto--
Hahhaha....hari ini ku berbahagia karena bisa membantu dalam kebaikan, emm poinnya apakah itu sebuah aksi arogansi dalam riya? Sebetulnya apapun yang kita lakukan jika dari kebersihan hati merupakan sebuah tindakan positif. Perilaku ini sebaiknya kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari supaya kita tetap dalam lingkungan kebaikan dan menerima pahala dari tuhan YME.
Bulan penuh berkah di dalam pandemi yang sedang berlangsung membuat kita menjadi tak ada gairah dalam keseharian kita. Kita tak bisa beribadah layaknya bulan ramadan seperti biasa. Akankah ini membuat kita menjadi pesimis akan berkah ramadan? Hoiii...kalian itu takut pada perbuatan baik? Ayolah kalian ini manusia yang diberikan akal dan pikiran untuk bertindak dalam kebaikan kenapa kalian malas untuk berfikir?
Mungkin saja kita dalam keadaan yang sungguh menyebalkan dan membosankan, tapi akankah tak ada solusi untuk hal ini? Cobalah untuk kita sedikit menenangkan diri dan berfikir barang sejenak, jangan hanya menunggu datangnya keajaiban saja. Kebaikan tidak harus menunggu semua tertata dengan baik, bisa saja dengan segala keterbatasan kita melakukan sebuah kebaikan walau hanya sekecil dan sederhana yang kita bisa.
Berbagi kebaikan itu bisa saja dengan berbagi buka puasa dengan teman kita, atau memberikan selamat berbuka kepada teman itu sudah termasuk kebaikan, betul tidak?
Ini sepertinya sederhana namun ini bekerja dengan baik bahkan memberikan efek positif kepada diri kita lebih bijak dalam menjalankan ibadah puasa. Walaupun kita tak bisa melaksanakan tarawih di masjid seperti biasanya, namun kita memiliki alternatif bisa kita kerjakan dirumah. Untuk melengkapinya bisa dengan berbuat kebaikan diluar ibadah.
Kita tak bisa bekerja karena sekarang sedang kondisi pandemi, itulah waktu yang bisa kita manfaatkan untuk berbuat kebaikan kepada orang lain sebagai ladang pahala buat kita umat muslim pada umumnya. Orang yang sangat berdampak dari pandemi ini bisa kita bantu dengan kemampuan kita, banyak ragam bantuan yang bisa buat untuk mereka. Hal paling kecil adalah dengan mendoakan mereka serta memberikan semangat kepada rekan kita yang berdampak dari pada pandemi ini.
Jangan berharap imbalan karena hal ini akan menyiksa kita nantinya jika itu harapannya. Hla, emang iya apa coba imbalannya yang ditolong juga susah masih mau diambil apanya coba? Setidaknya kita berbuat baik anggap saja sebagai sedekah kita supaya lebih bersih harta serta meningkat derajat keimanan kita, betul tidak?
Ukuran berbagi itu hanya allah saja yang tahu ganjaran untuk mereka dalam berbagi kebaikan, tingkat keikhlasan seseorang itu pula hanya diri kita sendiri dengan allah yang mengetahuinya. Jadi tak ada hubugannya besar serta kecil kebaikan yang kita lakukan. Jadi jangan pernah meragukan kebaikan walau hanya kecil saja apa yang kita lakukan.
Sebuah niat baik saja sudah dihitung oleh allah loh, bagi kita sebuah tindakan kecil mungkin saja tak berarti apa-apa, namun bagi yang menerima kebaikan tidak begitu, tergantung dari mereka efeknya.
Sempurnakan ibadah kita dengan perilaku yang baik pula, hingga hidup kita menjadi tentram tak perlu mengawatirkan hal yang diluar kendali kita. Serahkan semua kekesalan, perasaan tak enak, semua kepada sang maha pemberi insyaallah kita selalu dalam lindungannya.
Hidup tak melulu menggapai kejayaan, kita perlu memberikan sedikit sela untuk mendapatkan kebaikan dari apa yang sudah kita raih, itu merupakan sebuah wujud syukur kita kepada sang maha pemberi segalanya. Manusia itu tak akan pernah puas dengan apa yang sudah mereka miliki, hanya orang yang pandai bersyukurlah merasakan ketentraman hidup.
Di masa penuh ketidak beruntungan kita sebagai manusia itu pada dasarnya ada pada diri mereka sendiri, bukan orang lain. Semua sudah menjadi suratan takdir apa tujuan kita dalam hidup di dunia ini. Apakah fungsi kita sebagai mahluk ciptaan tuhan selain berbuat kebaikan pada diri dan orang lain, menciptakan kehidupan penuh kebaikan untuk diri, orang lain dan mahluk ciptaan tuhan lainnya. Hukum alam sudah tergariskan begitu dunia ini diciptakan oleh sang maha berencana, kita sebagai manusia hanya bisa melaksanakan apa yang boleh dan tidak sesuai dengan ajaran agama, berdasarkan al-qur'an dan al-hadist.
Semua sudah dicontohkan oleh nabi agung muhammad SAW, selama masa hidupnya. Beliau merupakan suri tauladan bagi umatnya sampai waktu itu tiba, entah kapan semua merupakan rahasia sang pencipta.
Marilah kita tetap melakukan kebaikan dengan berbagi serta mentauladani kebaikan yang sudah dilakukan oleh baginda nabi muhammad SAW, serta para sahabat hingga orang tua dan orang lain yang sesuai dengan agama.
Ramadan kali ini berbeda, namun esensinya tetaplah sama menjadikan kita manusia yang saling berlomba dalam kebaikan. Nikmatilah semua proses dengan berbagi kebahagiaan kepada mereka baik orang tua maupun saudara kita semua.
Jangan pernah merasa terpenjara dalam situasi seperti sekarang, fisik boleh terbatas namun pikiran dan imajinasi kita takkan pernah terpenjara oleh situasi ini. Biarkan pikiran dan imaji kita melakukan sesuatu sampai tak terbatas. Biarkan bebas tanpa bisa memenjarakannya kecuali diri kita menghendaki.
Demikian curahan hati perantau, walau terbatas secara fisik #dirumahaja namun pikiran kita biarkan bebas bergerak sebebas-bebasnya.
salam,
Comments
Post a Comment