Let's go baba by bundazi |
Hal ini semua tergantung dari individu masing-masing, setiap orang berhak untuk menanggapi ungkapan dari sang buah hati kita, semua sah-sah saja kok. Kalau pendapat ku pribadi bangga dan mengapresiasi buah hati kita serta tak lupa bundanya yang selalu menemaninya setiap waktu. Itu semua tentu peran dari bundanya yang senantiasa menemani untuk memberikan pengetahuan bagi sang buah hati besar. Perlu kita berikan apresiasi atas apa yang sudah diajarkan kepada sang buah hati.
Nah, perlu diperhatikan pula lingkungan sekitar atau lingkaran sosial di area si kecil dan bundanya itu kita ciptakan atau kita jaga untuk tetap dalam kondisi positif. Sebisa mungkin kita anggap si buah hati adalah teman kita bermain, loh kenapa? ya karena sebagian besar waktunya si kecil itu untuk bermain makanya kita sebagai teman bermain ya anggap kita sepantaran dia. Itu akan lebih menyenangkan buat si kecil berkembang dalam terus bertumbuh menjadi orang yang sesuai dengan prosesnya.
Si kecil juga akan lebih percaya diri dalam menjalani hari-harinya, biarkan dia berkembang seperti semestinya sesuai dengan usianya. Kita yang menyesuaikan diri untuk mendukung perkembangannya sekaligus menjaga lingkungan tetap dalam kondisi terbaik untuk perkembangannya.
Peran bunda itu sangatlah besar untuk perkembangan sang anak, karena sebagian besar waktu anak akan dihabiskan dengannya. Catatannya ini berlaku pada bunda yang tak bekerja, kalau wanita karir tentunya waktunya terbatas. Ini untuk bunda dengan profesi ibu rumah tangga yang tak memiliki kesibukan diluar lebih banyak dibanding mengurus rumah.
Mungkin saja untuk yang wanita karir akan berbeda pula pola asuh anaknya, dia harus pintar-pintar dalam mengatur waktu antara kerjaan dengan keluarga. Kita fokuskan saja pada ibu rumah tangga saja, ini sesuai dengan pengalaman saya dengan keluarga pribadi.
Tumbuh kembang anak pada dasarnya tanggung jawab kedua orang tua, bukan hanya kita bebankan kepada bundanya saja. Hla wong anak itu merupakan buah cinta antara bapak dan bunda kok, masak urusan besarin anak jadi dibebankan ke satu pihak kan tidak adil dong.
Suami maupun istri itu punya porsi masing-masing yang tak bisa tergantikan, karena urusan mendidik anak itu diperlukan kerjasama antar keduanya. Porsinya sama tingginya, tak perlu diperdebatkan lagi untuk itu karena akan menimbulkan polemik kalau menurut saya. Bagaimana anak kita nantinya ya sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai orangtuanya.
Kita dibesarkan dari keluarga yang berbeda, tentunya cara mendidik anak juga akan berbeda pula. Namun kami percaya kami harus bisa bekerja sama untuk berada pada kesepakatan kita bahwa keluarga kita ya tentunya cara kita dengan memadukan keduanya dalam hal yang baik kita terapkan sisanya ya sesuai pengetahuan tambahan dari apa yang kita lihat atau kita pelajari dari orang lain tentunya disesuaikan dengan prinsip kita dalam mendidik anak.
Semua keluarga tentu saja semua memiliki keinginan atau harapan yang baik untuk keluarga kita sendiri bukan? Sistem atau cara kita mengatur dalam mengkondisikan keluarga kita sesuai apa yang kita inginkan itu berbeda satu dengan lainnya itu berbeda. Karena sebuah keluarga baru itu merupakan percampuran dualisme cara dari kedua keluarga baik itu dari sisi suami ataupun istri.
Periode sulit adalah ketika awal memulai menjadi keluarga, itu merupakan sebuah fase adaptasi keduanya dalam mencari solusi terbaik untuk kedepannya. Perdebatan dalam perbedaan merupakan negosiasi untuk win-win solution. Waktupun menjawabnya dengan kesepakatan antar keduanya untuk memilih jalan tengah atau menetralkan semua perbedaan tersebut. Baik itu saling respek, saling menerima satu sama lainnya untuk mencapai harapan satu untuk bersama.
Peranan suami dan istri itu sama-sama memiliki porsi yang sama, karena pada dasarnya kita manusia itu diciptakan sama untuk mengabdi pada tuhan yang maha esa. Untuk itu kita sebagai orang tua pula memiliki peranan yang sama pula bukan? Jangan beranggapan kebutuhan anak dari segi perhatian serta tumbuh kembang anak itu hanya satu sisi bundanya saja, suami sebagai bapak pula penting untuk membentuk karakter anak yang sesuai dengan harapan dimasa depan.
Kerjasama yang baik antara suami dan istri itu menjadikan keluarga menjadi nomor satu, kasih sayang yang sesuai dengan kebutuhan anak akan terpenuhi. Kehidupan berkeluarga itu perlu menitik beratkan pada kepentingan harapan terbaik di masa depan tanpa meremehkan satu sama lain, saling mendukung satu sama lain, saling melengkapi pula diperlukan untuk hidup yang lebih bahagia.
Anak bahagia, perkembangannya bagus itu kan poin yang kita harapkan dari semua yang kita lakukan untuk keluarga? Tempatkan keutuhan serta kebahagiaan keluarga pada prioritas kita. Hidup sederhana itu juga memberikan kita pandai untuk mensyukuri nikmat yang kita miliki.
Quote of the day :Sebelum masa itu hilang, nikmatilah kebersamaanmu bersama keluarga & rasakanlah bagaimana allah membahagiakanmu--NN--
Semoga kita menjadi manusia yang semestinya dalam berkeluarga demi masa depan anak dan kebahagiaan kita bersama hingga masa tua kita kembali menikmati masa terindah bersama istri melihat anak cucu kita bahagia.
salam,
Comments
Post a Comment