Lucunya Balateri by bundazi |
Balateri centil sekali kau nak, hahhaha...orang yang melihat ini pastinya akan menjadi bahagia tanpa terbantahkan. Gemas iya, tapi jangan lupa tanpa main tangan ya, pipinya itu salah satu faktor penarik orang yang bisa melupakan tangannya untuk bergerak karena menggemaskannya dia. hahahhha...belum lagi tingkah lakunya memakai kaca mata bolong punya babazi, makin menggemaskan bukan?
I love her so much, balateri selalu memberikan kekuatan optimisme untukku dengan harapan-harapan selalu menguatkanku. Begitu vitalya balateri untuk menjadi motor dalam kehidupanku bisa sampai disini. Perjuangan tiada akhir akan selalu berjalan, dengan memberikan harapan untuk terus melangkah maju dan terus memulai langkah demi langkah maju.
Hidup ini bagaikan kita menyetir mobil, kita diberikan bukaan kaca yang lebar untuk melihat jauh kedepan. Kaca spion tengah kecil, samping kiri dan kanan kecil untuk sesekali melihat ke masa lalu untuk mengambil sisi positif dari setiap langkah kita memenangi tantangan yang sudah kita lalui, ingat bahwa masa depan itu banyak pilihan untuk terus diperjuangkan karena masa depan itu ada banyak harapan untuk kita terus berjalan menjalani setiap langkah kita menuju sebuah harapan.
Setiap hari balateri selalu memberikan keceriaan dalam keluarga, selalu melakukan hal yang baru dengan segala keunikannya. Itu memberikan sebuah hiburan tersendiri bagi kami sekeluarga, sampai seharian terkadang kita menghabiskan waktu untuknya disaat libur. Terkadang balateri melakukan sebuah kegiatan yang membuat kita jengkel dengan ulahnya, misalnya ingin membantu bundanya dalam memasak, dia buat bahan masakan atau kompor yang dia buat mainan besar kecilkan apinya saat bundanya lagi sibuk mencuci atau mengambil sesuatu. Namun, hal ini menyenangkan buat diceritakan walau jengkel karena ulahnya, kita menjadi tertawa gemes karena tak bisa memarahinya hahhha..itu sebuah keunikan sih.
Berkegiatan selalu ingin mendapatkan porsi untuk bermain dengan segala apa yang orang dewasa lakukan, dia ingin terlibat dengan imajinasinya yang bebas dia lakukan serta kepolosannya tersebut. Kalau dia sudah kecapean, bawaanya kan rewel, nah itu juga yang perlu diwaspadai, karena kerewelannya itu juga memicu orang tua menjadi emosi pula.
Tingkah lakunya yang menggemaskan itu ingin selalu kami abadikan sebagai dokumentasi keluarga dimasa depan. Sebagai babanya saya sering dikirimi foto ataupun video perkembangannya saat ku bekerja. Setiap hari selalu ada saja hal yang baru ulahnya, menggemaskan bukan?
Pernah suatu ketika kita sekeluarga ingin menghabiskan hari libur bersama dengan mengajaknya bermain di arena bermain di sebuah pusat perbelanjaan. Nah, disitu aku memakai jam tangan, memakai topi dan menenteng tas weistbag. Balateri dengan spontan pengen juga memakai jam dan tas kecil beserta topi untuk menyamai babanya...hahha...semua tertawa karena ulahnya tersebut.
Sebuah pengalaman yang pernah dia lewati, tak pernah dia lupakan, dia selalu ingat kejadian-kejadian tersebut. Bersama siapa, main kemana, apa yang dia lakukan dengan momen tersebut. Suatu waktu dia bersama keluarga pergi dari jogja ke jakarta. Naik kereta api bersama bunda dan kakung sama utinya, sampai dijakarta tinggal di tempat pakdhenya. Itu semua dia ingat dari pergi naik kereta, bersama dengan siapa dan singgah di tempat siapa, apa yang dilakukannya disana. Keren sekali ingatannya, sampai-sampai kalau ketemu dengan pakdhe nya dia selalu ditanya dan bercerita selalu dia mengulang kejadian tersebut dengan penuh antusias.
Pernah pula suatu ketika kami sekeluarga mengadakan buka bersama disebuah rumah makan dekat rumah, nah disitu kami sekeluarga makan disitu bersama keluarga tambah ponakan dan juga istri dari kakak ipar. Di situ termasuk rumah makan baru buka jadi ramai terus ditambah dengan bulan ramadan makin rame pula itu rumah makan. Fasilitas disitu ada area bermain dari ayunan, aquarium ikan hias yang banyak diminati oleh anak-anak, tanpa kecuali balateri. Kejadian itu sudah berlangsung beberapa waktu lalu dari bulan hingga berganti tahun, uniknya tiap kali lewat situ balateri selalu mengoceh menceritakan kalau pernah makan disitu dengan siapa saja disitu. hahaha...keren kan ingatannya?
Mungkin benar masa kecil itu masa yang membahagiakan buat kedua belah pihak, baik itu orang tua termasuk balateri sendiri. Orang tua senang dengan tingkah laku anaknya, sedangkan balateri senang karena bisa menemukan hal baru setiap waktu berganti dari awalnya yang hanya berkomunikasi dengan menangis hingga bisa berlari dan mengoceh dengan logatnya yang masih terus bertumbuh menjadi sempurna.
Balateri anak pertamaku yang lengket sama babazi, iya dia setiap kali babanya libur dia tak ingin lepas dari babanya. Maunya menghabiskan waktu bersama dengan babazi, baik itu mandi, makan, dan bermain bersama dengan babanya. Dia selalu ingin menunjukkan kepada babanya mainannya, selalu ingin bermain denganku selaku babanya. Apakah yang orang bilang jika anak perempuan itu dekatnya kepada sang bapak? Entahlah mungkin saja itu benar adanya, tak pernah ku pikirkan sih itu apakah itu korelasinya, yang terpenting adalah aku bisa dekat dengan anakku dan menganggapnya sebagai teman kecil makanya aku selalu menyebutnya balateri (Teman kecil).
Yups, sejarah "Balateri" itu berawal dari pengalamanku menjalani hidup dalam keluarga pula apa yang kutemui dari orang lain yang merasakan jauh dengan kedua orang tua. Mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya hingga kedekatan emosi dengan anak jauh dan bahkan komunikasi dengan kedua orang tua menjadi tak begitu baik terutama dengan sosok bapak. Untuk itu aku bertekad kalau aku dengan anakku akan kuperlakukan layaknya teman hingga kedekatan secara emosi akan terjalin hingga komunikasi menjadi lebih baik lagi.
Balateri berasal dari kata bala dan teri, dalam arti bala merupakan sinonim dari teman, kawan, sahabat, sedangkan teri adalah ikan kecil. Hingga balateri berarti teman kecil bagiku pula sebagai anak yang memiliki kedekatan emosional secara hubungan orang tua ke anak itu sama dengan hubungan antar teman dan layaknya sahabat bagiku.
Quote of the day :Perlakukanlah anakmu sebagaimana kamu ingin diperlakukan--Bunda Erysha--
Itulah sejarah dari balateri yang menggemaskan, selain sebagai anak dia merupakan teman dan sebagai cahaya harapan bagi kami orang tuanya dan khususnya aku sebagai babazi.
Jadi tiap kali menghabiskan waktu bersamanya aku selalu menganggapnya sebagai teman kecil yang ingin bermain dan menghabiskan waktu bersamaku. Ini tak sekedar bahasan tentang kesehariannya saja, namun ku perlakukan sebagai teman curhat layaknya temanku. Walaupun dia belum mengerti apa yang ku katakan soal curhatanku namun itu adalah sebuah bentuk cara untuk mempererat tali emosional dengannya.
Dari apa yang kusampaikan kepadanya, kuselipkan sebuah pembelajaran yang mungkin akan berguna untuknya kedepan. Dari pengalamanku baik itu pengetahuan wawasan maupun empati. Namun untuk masanya sekarang yang ku berikan porsi lebih besar adalah sikap empatinya. Empati merupakan sebuah kecerdasan secara emosi kita dalam menghadapi orang lain dalam situasi tertentu, misalnya jika kita bertemu dan berkenalan dengan orang lain kita harus menanggapi dengan sikap senyum tercantik dan menerima perkenalannya dengan senang hati.
Sikap pembelajaran ini berimbas timbal balik, balateri juga mengajarkan kejujuran dalam menyikapi sesuatu. Apa yang dirasakannya tentu saja akan diungkapkannya tanpa ada rasa ketidak enakan terus itu juga murni dari apa yang dirasakannya. Iya, sebuah sikap jujur yang bebas tanpa interfensi itu pula perlu diterapkan dan dikembangkan terus menjadi bekal dia dalam menjalani kehidupannya hingga nanti. Bebas mengekspresikan diri itu pula mengajarkanku akan kehidupan para orang dewasa yang makin lama makin tak berani berekspresi dalam kejujuran diri.
Itulah sebuah sisi positif yang banyak kita ambil dalam kehidupan balateri sepanjang perjalanannya hingga kini. Saling bekerjasama menjalani kehidupan serta saling mendukung untuk mewujudkan impian kami masing-masing. Maksudnya begini balateri pasti nanti akan mengungkapkan impiannya sendiri dalam hidupnya, tugas orang tua adalah memberikan arahan dan juga dukungan yang penuh kepada balateri untuk terus berjalan ke depan tanpa mudah menyerah. Untukku adalah selalu memperbaharui pengetahuan sesuai dengan perkembangan jaman guna mendukung perjuangan dari balateri mewujudkan impiannya.
Simbiosis mutualisme antara anak dan orang tua, kerjasama saling mendukung itu akan berjalan dengan baik jika kita juga menjaga kedekatan emosional kita masing-masing untuk tetap dalam trek yang positif.
Begitulah apa yang bisa saya share untuk tulisan kali ini, semoga ini akan menjadikan sebuah pengingat untukku dan nantinya sebagai kenangan sejarah bagi balateri dan mungkin orang lain pula. Ini hanyalah sebuah pemikiranku saja, jika ini positif datangnya dari tuhan yang maha esa.
terima kasih balateri sudah menjadi penyemangat serta memotivasiku untuk terus menjadi manusia lebih baik lagi untukku, untukmu dan untuk kita.
salam,
Comments
Post a Comment