Senyum candu By Me |
baikkah kau disana, lagi senang-senang kan ya?
aku disini lagi sendirian tanpa keluarga tapi aku baik saja kok, tak perlu khawatirkan aku. Sungguh serius aku baik saja, berbahagialah engkau disana hingga nanti waktunya kita kan berjumpa dalam gemerlap penuh kebahagiaan disana.
Aku sudah mulai menjadi dewasa kok, jangan pernah berpikiran yang tidak-tidak lagi ya, jangan lagi berpikir kalau aku masih seperti belasan tahun yang lalu. Waktu itu aku masih suka merepotkan dan bahkan sering buatmu jengkel. Ingat tidak sewaktu malam hari sehabis sholat isya, kita bertiga berkumpul di ruang keluarga dengan remang cahaya lampu? Iya waktu itu aku pernah meminta restu untuk melanjutkan apa yang ingin ku gapai, tetapi kau membuatku mengerti akan arti dari sebuah keluarga. Itu betul-betul hatiku sadar betapa egoisnya lelaki satu-satumu ini.
Dari kejadian tersebut alasanku hanya sepele kok, hanya ingin membuktikan bahwa aku dan adik-adikku bisa seperti orang lain. Bisa membuatmu tersenyum dengan begitu luwes, tak perlu ditahan dengan kegetiran yang selama bertahun-tahun kau rasakan.
Memang sampai pada saatnya kau pergi aku belum mampu untuk membuat kau tersenyum dengan luwes, tapi kau sudah membuat kami belajar arti dari sebuah ikatan. Kekeluargaan itu lebih berharga dari sejuta mimpi yang ku gapai sendiri. Walau ku bisa melanglang buana ke penjuru dunia sekalipun tak mampu mengobati rasa kebersamaan bersamamu.
Kita memang digariskan bukan dari sebuah keberadaan secara materi, tetapi engkau selalu membuat kami kaya akan kasih dan sayang. kemilau materi tak membuat kami menjadi tergoda, kami selalu teringat dan tertanam dalam hati kami, keluargalah utamanya. Jika keluarga merupakan arah terbaik untukku pulang dan melepas kepenatan diri.
Ajaran dari sebuah kasih terbaikmu menjadikan kami menjadi manusia yang tak lupa akan keindahan gubuk istana, kalau kata orang itu merupakan sebuah gubuk reyot namun bagi kami kok berbeda. Gubuk reyot bagi sebagian orang luar sana, itu merupakan sebuah tempat ternyaman untuk kita bercengkerama betul kan ya? Sekarang sudah lepas masa baktimu untuk aku dan kedua adikku, senangkanlah dirimu, sepantas kau mendapatkan pujian dalam perhelatan piala citra.
Engkau pantas dan layak mendapatkan piala tersebut sebagai sosok seorang penuh kasih untuk keluarga. Kau tak hanya memiliki aku dan kedua adikku, tetapi segenap orang yang mengenalmu tau sosokmu merupakan panutan bagi mereka, untuk itulah mereka selalu mengunjungimu walau harus melewati jarak melebihi batasan cakrawala.
Kau tak perlu khawatir akan lelakimu, beliau sudah aman bersama dengan adikku beserta cucu-nya. Hei, taukah kau kalau cucu-mu sudah bertambah, masing-masing satu dikali ketiga anakmu. Mereka sehat dan lucu, bisa menghibur dengan baik lelakimu. Sudah tak perlu risau, tugasmu sudah ada yang menggantikan dengan baik, walau tak selues tanganmu dalam meramu kopi kesukaan beliau.
Beliau sudah mengerti dan semakin senja makin sumeleh, aku yang akan pastikan semua baik, percaya sama aku ya? Aku selalu ingin kau dukung loh, dengan sedikit canda ku buat kau tersenyum. Itu artinya aku ingin mengalihkan bebanmu agar kau tak melulu dalam kepenatan. Aku juga melakukan itu untukku lebih kuat dalam menjalani hariku yang terkadang tak menguntungkan buatku.
Engkau pasti sudah sangat hafal tabiatku, iya aku terkadang lupa untuk makan, lelah tanpa kurasakan, itu semua karena efek dari senyuman darimu. Efeknya sungguh luar biasa berbuah semangat tanpa bisa aku hentikan, jadi maaf kalau terkadang aku harus kau tegur untuk hal ini. Oh, pernah aku melakukan hal bodoh ini tetapi tak jadi kulakukan karena ku teringat akanmu. Waktu itu aku hampir saja mengurungkan niatku untuk terus berjuang demi harapan yang mungkin tak kau siratkan kepadaku. Hampir saja aku putus asa, tetapi berkat dorongan dan do'a darimu aku bisa loh melakukannya. ternyata aku mampu loh, itu membuat air mata ini jatuh begitu saja. Untung hari itu hujan jadi aku bisa tutupi dengan segera agar kau tak khawatir.
Sekarang kau tak hanya punya satu jagoan tapi 3 jagoan, satu aku dan 2 lagi adalah penerus dari adik-adikku. wuih, mereka pinter-pinter loh...kau pasti bahagia melihatnya bukan? kalau yang srikandi ada juga tapi sekarang lagi senang-senangnya berlarian sampai tak bisa kalau diajak jalan pelan, maunya lari dan lari terus. Sampai aku kasian sama menantumu, harus berharap-harap cemas kalau sudah liat srikandi berlari, kadang jantungnya mau copot. Srikandimu menggemaskan terkadang menjengkelkan kalau sudah berlarian hati ini adanya deg-deg ser. Tetapi semua bocil sehat dan tumbuh dengan gembira.
Ku ceritakan saja ya, nanti kalau sudah baru kau lihat langsung bocil-bocil lucu menggemaskan. Kau mungkin tak kuat menggendong mereka tau sendiri kalau makan lahap semua, tak sepertiku yang kena angin pasti melayang hahha...iyakan aku begitu sewaktu masih kau gendong kesana kemari. Giginya juga bagus tidak ompong kayak aku dulu. Sudah ah...aku jadi geli sendiri kalau kuceritakan itu.
kau pasti tertawa dengan raut wajah berseri, aku tau itu pasti akan terjadi, makanya aku ceritakan. Supaya engkau senang dan selalu dalam lindungannya serta sumringah tanpa bisa terbantahkan. Layaknya aku dengan sifat konyolku yang selalu membuatmu gemas dan berdegub jantungmu saat aku melakukannya.
Sudah ya, mungkin segini saja untuk kali ini. Nanti aku ceritakan lagi sampai kau lupa untuk tidak tersenyum. Jangan lelah untuk tetap tersenyum ya, karena senyummu merupakan obat terbaik untukku dikala aku sedang tidak beruntung.
Do'a untuk rindu
Mungkin senyuman itu tak akan pernah lagi menjadi nyata
Mungkin senyuman itu tak ada lagi saatku menatap
Walau kini senyuman itu tak bisa kembali berucap untuk bercakap
Akan tetapi senyuman itu akan selalu menetap
Doa selalu terucap walau tak lagi bertatap
Al-fatihah untukmu dariku dan kelak adik-adikku serta keturunan darimu nanti akan selalu mendo'akanmu. Lelakimu akan baik-baik saja, anak-anakmu sudah pandai untuk kau percayakan melayani sepertimu.
Love you
Comments
Post a Comment