Skip to main content

#ceritababazi #58 Lentera

Gambar oleh Lukas Baumert dari Pixabay 


Mulai minggu ini saya menyampaikan bahwasannya saya sekarang sudah kembali dari nol kembali. Walaupun rasa nol, tetapi wajah masih tetap serupa dalam rasa. 

Yups, sebuah keputusan yang sebenarnya merupakan sebuah paksaan dari sebuah kondisi dimana saya sendiripun tak bisa untuk menolaknya. Sebuah titah dari sang penguasapun sudah turun untuk memberikan saya interuksi sesuai dengan kondisi yang sedang terjadi.

Alih-alih bukan karena ketidak sukaan terhadap sosok saya ataupun tidak, memang hal ini musti dilakukan oleh sang penguasa untuk memberikan servis terbaik darinya untuk saya dan untuk kedua belah pihak tentunya.

Sekarang bukan menjadi sebuah masalah bagi saya untuk melakukan apa yang sudah dititahkan oleh sang penguasa. Hal ini karena saya sendiri menyadari bahwa hal ini pasti akan terjadi cepat atau lambat, sudah terprediksi sejak lama. Kegalauan sejak lama ini saya sudah sampaikan ke penguasa sebenarnya dengan berbagai persuasif, namun akhirnya waktu jua lah yang menjawab semuanya.

Perjalanan proses menuju pada titik ini membutuhkan efort yang tidak mudah, semua perlu perjuangan tanpa mengenal kata menyerah. Seringkali kata menyerah itu akan menjadi sebuah godaan yang pastinya mengendus relung ragu dalam diri. Ragu akan apa yang sudah diperjuangkan menjadi sebuah problematika yang menjadi penghalang dari diri untuk berproses.

Alangkah perjalanan ini menjadi sebuah hasil yang diharapkan ataukah menjadi sebuah titik balik untuk belajar menghadapi sebuah kenyataan pahit yang harus kuterima dengan lapang dada.

Perjalanan hidup tak serta merta berhenti saat kita gagal akan melakukan sesuatu, namun itu merupakan sebuah potensi diri akan menjajal mental kita seberapa kuat kita dalam menerima kenyataan pada akhirnya seperti itu. Terima dengan penuh kesadaran diri bahwa kita sebenarnya akan terus diuji demi perkembangan diri menjadi manusia yang lebih tangguh dan lebih matang dalam menjalani kehidupan.

Sembari menikmati masa sulit lebih bijak kalau kita berkaca untuk diri sendiri. Introspeksi diri untuk menyusun kembali rasa ingin meraih keberhasilan dalam kehidupan.

Terjebak dalam situasi yang seperti sekarang ku rasakan, yaitu perasaan dipenuhi dengan tekanan dalam dan dari luar diri yang semakin lama kok menjadikan ini seperti virus yang selalu menggerogotiku. Support sistem dalam lingkunganku juga mulai kabur menjadi abu tatkala sedang berjuang dengan segala potensi. Mau ku abaikan hal ini dan menyongsong hari demi hari dengan semangat mengejar segala yang ada dalam benak, tapi rasa itu acap kali datang.

Dalam kehidupan kita sebaiknya kembali pada pedoman hidup yaitu agama keyakinan kita, kalau dari diri mengindikasikan harus kembali pada iman dan islam yang selalu memberikan penerangan tiap kali terjebak dalam gelap gulita jalan didepan.


Comments

Popular posts from this blog

Heboh Masker COVID-19/Corona Virus

Ilustrasi Corona virus by Me Heboh, borong masker, borong bahan makanan instan seperti mie instan, sarden, vitamin dan barang yang berguna untuk segala kondisi terkait dengan COVID-19 atau orang lebih kenal dengan virus corona. Virus corona yang pertama ditemukan di Wuhan, cina, pada desember 2019 telah menyebar ke seantero cina dan beberapa negara di dunia. Untuk update terbaru bisa buka link dibawah ini yang di update per 3 maret 2020. https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/03/091500465/update-virus-corona-di-seluruh-dunia-tembus-73-negara-48002-sembuh-3117 Untuk di indonesia sendiri mulai heboh setelah presiden jokowi memberikan pernyataan terkait warga negara indonesia terjangkit virus ini. 2 orang warga negara yang tertular dan dinyatakan positif terpapar virus corona diumumkan oleh pak jokowi per 2 maret 2020 kemaren. Hal inilah yang memicu kehebohan di indonesia hingga memborong masker dan bahan makanan sebagai tindakan siaga terkait virus COVID-19 ini.

#ceritababazi #56 Sumeleh

Nalika awake dewe lagi diwenehi pacoban urip, awake dewe kudu kepiye supaya bisa tetep kuat lan semangat ngelakoni? Nah, iki sik bakal dadi pembahasan neng tulisan sik arep tak tulis kanthi sak pangertenku bab pacoban urip kuwi mau.  Sik mesti bakalan marakke penasaran dening kabeh sik mampir neng omah wewacanku iki. Sopo coba sik ora tau diwenehi pacoban urip, mesti kabeh menungso wis tau to ya? yo pora rek? Ngerti pora rek, iki nembe sepisan aku nulis nganggo boso daerah yoiku boso jowo. Dadi nek rodo ora kepenak diwoco yo nyuwun pangapunten loh ya... Kadang kolo awake dewe kui ono munggah mudune nglakoni urip sik saiki awake dewe lakoni, yo sepisan nek awake dewe lagi ono ning ngisor mesti pikirane awake dewe kui dadi mumet lan cuntel. Tapi kadang kolo yo ono neng duwur sik marake awake dewe gumedhe ndase, lali marang gusti sik gawe urip. Jenenge wae urip kui kabeh menungso mesti ono wolak walik ing jaman, nah mangkane kui awak e dewe sik sadar lan tumprap eling marang opo sik diara

Jakarta aku padamu

Akhirnya saat yang dinanti tiba...yg dipertuan agung beserta balateri sudah datang pokoknya jakarta aku padamu... Kala pertama ku jumpa wow...balateri langsung sumringah menyambutku "baba...baba" itu kata yang keluar dari bibir mungilnya..dan sambutan peluk hangat kutangkap dalam-dalam..badan mungilnya waktu berjumpa sudahh larut , ternyata seharian balateri sudah tak sabar menanti kedatanganku. Sehabis berpelukan layaknya teletabis ku bergegas berganti kostum buat tidur...sembari menemani balateriku... balateri sudah dengan ocehannya, "bunda, cucuu!" Ya sudahh bundanya langsung bergegas ke dapur dan buatin susu untuk balateri toh waktunya untuk bobok Setelah mengenyut botol susunya terlelap juga balateriku HARI PERTAMA pagi hari terbangun dan disambut tawa ceria balateri membuatku semakin semangat untuk bangun pagi dihari libur. rencana mau menjajal moda transportasi yang lagi heboh dikalangan masyarakat jakarta pada umumnya..apa itu? Mass rapi