Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay |
Mengapa semakin hari semakin terbatas pergerakan manusia?
Banyak hal yang tidak bisa kita lakukan di tahun 2020, hal yang pertama tidak bisa kita lakukan adalah berkegiatan dalam dunia pendidikan yang tidak bisa bertatap muka. Sungguh sangat menyiksa untuk kehidupan pendidikan serta sosialisasi anak-anak dari tingkat Kindergaten hingga kuliah.
Selain anak sekolah, terjadi pula kepada para orang tua atau kaum para pekerja yang menggantungkan mata pencaharian mereka untuk bekerja dengan keluar rumah untuk mencari nafkah diri dan keluarga. Tahun 2020 memang sesuatu yang sangat berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya.
Apakah ini merupakan sebuah ulah dari beberapa orang yang menguasai kekuasaan akan harta dan kekuatan? atau memang ini merupakan fase kehidupan guna menyambut peradapan baru yang lebih modern?
Ini merupakan sebuah perjalanan hidup saya di tahun 2020 yang saya gadang-gadang merupakan tahun kebangkitan untuk menempuh perjalanan lebih baik lagi. Awal tahun sudah ku rencanakan dengan sebuah resolusi ditahun 2019 tepatnya dipenghujung tahun.
Sudah kususun dengan perencanaan untuk menambah nilai value dari apa yang sudah ku lalui pada tahun 2019. Namun kita tetap menjadi manusia biasa yang hanya bisa berencana, kuasa tuhan sang maha berencana lebih indah bagi manusia seperti halnya pandemi ini. Kita sebagai manusia tak akan pernah bisa melampaui atau menjadi manusia sempurna dengan segala rencananya. Sebagai bentuk bakti kita terhadap apa yang telah terjadi pada tahun 2020 ini adalah mensyukuri atas apa yang sudah dilalui hingga kita masih bisa menatap tahun baru 2021.
Besar harapan terpampang didepan untuk kita songsong dengan semangat baru tanpa menyerah dengan kondisi saat ini. Beradaptasi merupakan sebuah keunggulan manusia untuk menyesuaikan dengan apa yang sedang dihadapi, untuk itu belajarlah untuk terus beradaptasi sesuai dengan situasi saat ini, jangan mengeluhkan yang sudah terjadi.
Pada tahun 2020 adalah masa untuk kita berinkubasi layaknya virus yang sedang berkembang menghantui kita umat manusia sampau saat ini. Sambut tahun baru 2021 menjadi masa produktif setelah menjalani masa inkubasi tersebut. Berkembanglah menjadi manusia yang adaptif terhadap perkembangan situasi yang terjadi. Harapan yang sudah tersusun sejak 2019, kita realisasikan pada tahun baru 2021 itu akan menjadi pilihan yang bijak. Strateginya dengan menjadi manusia yang adaptif tanpa menurunkan harapan kita sepanjang tahun 2020. Kita tidak gagal, kita tidak pula memulai namun kita diberikan waktu untuk beristirahat sejenak demi melompat lebih tinggi lagi di tahun 2021.
Jika kita berhenti sejenak untuk merenungkan apa yang sudah terlewati sepanjang 2020, tentu saja banyak hikmah yang bisa kita ambil. Misalnya saja, selama kita menjalani masa inkubasi kita kembali diberikan waktu untuk berkumpul bersama keluarga, bercengkerama dengan keluarga. Kemudian kita menjadi manusia dengan hobi baru, seperti bersepeda, bercocok tanam dan makin banyak waktu yang bisa dimanfaatkan dengan masa inkubasi tersebut.
Ternyata masa pandemi sebagai masa kita untuk melakukan hal diluar kebiasan diri semasa sebelum terjadinya pandemi. Wah, itu luar biasa bukan?
Untuk itu apa yang perlu kita khawatirkan tentang pandemi jika kita selalu berpikiran positif? banyak kok hal positif yang bisa kita dapatkan dalam menjalani masa inkubasi.
Itu dalam hal kebiasan baru yang bisa kita dapatkan selama menjalani inkubasi di tahun 2020 yang sudah beranjak berganti.
Okey, kita beranjak pada pekerjaan selama tahun 2020
Tahun 2020 yang sudah berlalu diwarnai banyak kejadian diluar kuasa kita sebagai manusia. Banyak manusia yang bertumpu pada mata pencaharian harus gulung tikar karena efek pandemi. Banyak sektor dari berbagai penjuru negeri harus merasakan pil pahit lepas masa kerjanya karena efek pandemi pada tahun 2020, setahun berlalu kita pun harus lepas dari masa jaya akan pekerjaan selama bertahun-tahun berjalan. Harus berhenti begitu saja tanpa bisa terhindarkan oleh manusia yang terdampak pandemi.
Tapi apa yang bisa kita ambil sisi positif dari hal tersebut?
Tak sedikit yang menjadi adaptif setelah mengalami masa lepas bekerja, mereka menjadi pencetus manusia yang kreatif dalam berbagai macam kreatifitas masing-masing. Misalkan menjadi pengusaha dadakan, seorang interprener baru karena melihat peluang dari pandemi yang ada.
Bergabung dengan situs jualan online menjadi reseller masker, makanan, kerajinan yang bisa kita lakukan lewat handphone saja dirumah. Bisa menghasilkan cuan yang kita harapkan melalui jalan lain tanpa melangkahkan kaki keluar rumah. Menjadi seorang konten kreator dadakan akibat pandemi juga banyak.
Nah masihkah kita tidak mensyukuri apa yang sudah terjadi pada tahun lalu?
Comments
Post a Comment