Lihat dirimu Gambar oleh Pexels dari Pixabay |
Mulai lagi deh perdebatan diri sendiri dengan jiwa yang berselisih.
Mangkin dari pengejaran mimpi kembali terjadi, apalah mengejar mimpi wong kita sebagai manusia itu hanya bisa berencana kok!
Lingkaran lingkunganku sekarang kok semakin toxic apa ini sebuah pertanda harus ada tindakan dalam diri untuk bergegas dalam mengubah haluan?
Tak pernah kusangka hal ini akan menjadi sebuah kenyataan yang harus ku hadapi dan terima dengan penuh kesadaran. Teringat oleh diri bahwa ini pernah terjadi pada masa lalu dan ini menjadikan hidup enggan untuk bergerak dinamis lagi. Naik turun mood sering terjadi akibat perkembangan lingkaran hidupku ini.
Hari tak kunjung beranjak menjadi normal semenjak setahun terakhir akibat pandemi yang melanda. Akankah hal ini merupakan sebuah konsekuensi dari proses dalam hidup yang harus ku lalui?
Perubahan jaman baru sudah dimulai dari setahun lalu, harusnya diri ini bisa menciptakan sesuatu yang baru dengan menjadi manusia baru dengan visi baru. Tak khayal ini merupakan sebuah tantangan dalam menatap masa depan lebih baik lagi. Entah bagaimana caranya diri ini musti melakukan sesuatu lebih semangat guna mengubah diri ini menjadi lebih baik.
Peruntungan di tahun baru ini kita kencangkan ikat pinggang guna menyelaraskan tujuan dengan kemauan untuk konsisten menggapai segala harapan diri.
Hal sedang diri ini rasakan pada dasarnya sebuah ketakutan akan hal yang belum terjadi, akankah ini menghalangi perjalanan hidupku di masa yang akan datang? Ku rasa iya ini akan berakibat pada perjalanan proses yang sedang ku jalani. Diri ini terlalu takut akan tantangan yang sedang menggelayuti diri. Biarkan proses itu kita jalani dengan tetap fokus pada tujuan yang akan kita capai pada tahun ini. Mungkin saja dari sekian tujuan yang ingin di capai tak semua akan berjalan sesuai dengan harapan namun hal ini juga sebuah kemajuan diri yang tak akan bisa kita elakkan.
Lihatlah pada diri ini sampai saat ini sudah sampai dimana?
Perjalanan panjang seumur hidup kita sampai detik ini merupakan sebuah keberhasilan kita dalam menaklukkan tantangan-tantangan dalam menjalani proses hidup yang layak untuk kita apresiasi. Mungkin bagi orang lain ini merupakan hal kecil yang tak berguna, namun yakinkan diri ini kita sebagai individu merupakan insan yang dilahirkan secara satu dengan lain berbeda.
Pergolakan diri dengan apa yang dirasakan memang terkadang mengalami dilema tersendiri. Percayakan pada diri ini untuk terus berkembang menjalani pengalaman yang tak semua orang bisa menghadapinya. Diri, kamu bisa melakukan sampai detik ini merupakan sebuah hasil yang pantas untuk kau apresiasi. Hadirnya diri dalam dunia ini memiliki sebuah peran yang tidak setiap orang bisa melakukannya, untuk hal ini patutlah diri ini berbangga denganmu.
Penghargaan terhadap diri seringkali terlupakan malahan titik beratnya hanya pada kegagalan semata. Seperti kata bijak, "Panas setahun dibalas dengan hujan sehari". Artinya kita hanya fokus pada kesalahan kecil tanpa melihat perjuangan menjalani proses yang sudah kita lewati.
Semakin bertambah umur kita, sebaiknya kita lebih banyak mendapatkan pelajaran berharga dari perjalanan hidup kita. Bisa jadi kita belajar dari pengalaman orang lain sebagai sudut pandang diri terhadap permasalahan hidup itu beragam dengan cara beragam pula cara untuk menjalani proses tersebut.
Bijaksana dan legowo menerima kenyataan hidup yang mungkin ini merupakan sebuah pengalaman pahit. Kita bisa belajar dengan menerima dengan legowo dengan mengambil secara bijak hikmah dalam sebuah perjalanan hidup walaupun dari sebuah kegagalan sekalipun.
Semangat diri kau sudah berhasil dalam menjalani kehidupan penuh lika-liku sampai di persimpangan jalan ini. Mungkin nanti jika kita bisa mengambil keputusan jalan mana yang akan kita tempuh, namun tidak menutup kemungkinan pada masa yang akan datang akan ada lagi sebuah persimpangan dan kita harus memilih kembali. Yakin saja diri kita bisa melakukan bersama dengan segala proses perjuangan yang kita lakukan sepanjang perjalanan hidup yang kita jalani hingga kini.
Apresiasi diri ini akan menjadi sebuah pemompa semangat diri dan rasa kita, betul tidak diri?
Walaupun perjalanan hidup kita layaknya rock & roll, tapi itu akan seru untuk kita kenang sepanjang sisa hidup kita bersama anak cucu kelak.
More than words, yes pengalaman kita sepanjang karir hidup kita merupakan sebuah cerita bukan sebuah kata saja. Pengalaman itu akan sangat berharga jika ini bisa kita ceritakan ke anak cucu kita sebagai bekal pengalaman mereka kelak menjalani kehidupan mereka. Walaupun nantinya dengan bergantinya zaman namun nilai kehidupan tak akan pernah berubah, pasti ada korelasinya.
Jadi berbanggalah diri kepada apa kata hatimu sendiri, karena dengan hati yang bersih akan keluar sebuah sabda adri tuhan untukmu. Intuisimu itu perkuatlah jangan kau lemahkan dengan logika konyol yang terkadang menepikan intuisimu. Dirimu itu merupakan gambaran dari perdebatan diri dengan logika, jika hati sudah bicara logika jangan kau gunakan terlalu banyak karena semakin banyak maka suara intuisimu itu lama kelamaan akan terkikis dan tak terdengar lagi. Sayang bukan?
Jika suara hatimu saja kau abaikan, nantinya laogikamu juga akan kabur oleh pendapat orang lain yang menggiurkan namun tak pas untuk masalah yang kau hadapi kelak. Jadi bolehlah menjadi pendengar yang baik tetapi ambillah sesuai dengan apa yang relate dengan diri jangan kau paksakan hal diluar kendalimu.
Fokuslah pada pengembangan diri dan lepaskan hal yang berada di luar kendalimu.
Tanyakan pada diri sendiri apa yang ingin kau lakukan dalam pengembangan dirimu, apa visimu, mau kemana kau akan melangkah, dengan siapa kau bisa berbagi penat, kapan kau akan melakukan hal yang menurutmu itu berguna untuk mencapai keunggulan diri dan bagaimana cara untuk mencapai hal tersebut.
Hidari apa saja yang berada di luar kendalimu, seperti omongan orang lain, keberuntungan orang lain, membandingkan diri dengan orang lain. Hal seperti itu akan membuat diri ini menjadi membuang energi sekaligus menjadikan diri menjadi negative thingking. Ubahlah fokusmu untuk tak mengurusi hal yang di luar kendalimu untuk fokus ke dalam lingkaran yang bisa kau kendalikan.
Mengenal diri lebih dalam
Pertanyaan yang sering terlontar oleh diri, "Sudahkah menjadi diri sendiri?" Sebuah pertanyaan yang kadang menohok diri ini untuk menjawab dengan lantang. Jebakan demi jebakan diri yang mengindikasikan diri ini sudah mengenal dengan benar terus berlanjut. Dari menyadari diri ini berbakat dalam menjadi orang lain yang sebenarnya itu merupakan pengenal palsu. Buaian dari orang lain dengan lingkungan terkadang membenarkan untuk hal tersebut. ya, itu merupakan sebuah fatamorgana perjalanan proses mengenal diri, tapi sampai kapan hal itu akan terus kau biarkan?
Masalah itu akan selalu ada selama kita hidup, terkadang kita dalam menjalani sebuah masalah lebih sering fokus larut dalam masalah tersebut hingga menyerah untuk menghadapinya. Padahal dalam kehidupan kita mengenal agama yang dalam ajarannya mengatakan bahwa setiap masalah pastinya ada solusinya, penyakit pasti ada obatnya. Waktu akan menjawab atas pertanyaan atau persoalan hidup tersebut. Akan tetapi kita sebagai manusia terkadang menyerah dan larut dalam menghadapi kenyataan masalah tersebut.
Berdamailah dengan masalah, bahwasannya tuhan sedang memperhatikan diri kita dengan membarikan masalah. hanya saja tidakan kita dalam menghadapi masalah cenderung untuk jauh dari tuhan dan menyalahkan keadaan tersebut.
Sama halnya dalam pencarian diri, hal ini sering terjadi yang namanya fatamorgana diri. namun waktulah yang menjawab itu sebuah fatamorgana ataukah bukan
Percayalah pada hati nurani karena itu merupakan kepanjangan dari tuhan untuk kita. Jangan pernah meninggalkan tuhan dalam hal kehidupan karena akan menyulitkan kita lebih dalam masalah kehidupan itu sendiri.
Kunci dalam menemukan diri sendiri adalah percaya akan hati nurani dan jujurlah dalam mengungkapkan hati nurani ke dalam kehidupan kita.
Sikapi dengan bijaksana
Bagilah kehidupan ini menjadi sebuah kehidupan yang bisa kita kendalikan dengan luar kendali kita.
Sebuah kehidupan itu akan selalu berbenturan dengan manusia lainnya, makanya kita manusia disebut mahluk sosial. Kita hidup pastinya memiliki lingkungan yang beririsan dengan manusia lainnya. Kalau di indonesia yang mengadopsi adat ketimuran mungkin saja hati nurani ini akan selalu berbenturan dengan penat. Why? karena adat ketimuran itu menjunjung tinggi namanya toleransi antar manusia. Berbeda dengan bangsa barat, mereka lebih fokus pada pengembangan diri mereka. Jadi mereka cenderung individualis, tidak mau mencampuri urusan orang lain dan lebih fokus pada kehidupan dan perkembangan diri mereka. Dampak positif dari adat ketimuran adanya gotong royong saling membantu satu sama lain dan sealu ramah dengan orang lain walaupun belum kita kenal alias asing.
Berbeda dengan bangsa barat dimana di kehidupan mereka tak ada yang namanya gotong-royong, mereka memperbaiki rumah atau buat rumah saja apa-apa sendiri.
Namun dari pengembangan diri bangsa barat akan lebih cepat menemukan jati diri mereka karena mereka lebih fokus ke dalam diri bukan keluar. Untuk itu kita sebagai manusia dari bangsa timur yang penuh ketidak enakan ini juga belajar dari bangsa barat dalam hal pengembangan diri.
Kita tetap hidup dalam masyarakat yang mengedepankan adat ketimuran namun kita tidak ada salahnya untuk mempelajari dan menerapkan budaya barat yang baik untuk diri. Misalkan saja budaya dalam pengembangan diri bangsa barat yang lebih baik dari kehidupan pengembangan diri di indonesia khususnya.
Secara global kita hidup didunia itu hidup saling berdampingan jadi jangan sampai kita terkotakkan hanya karena kita tinggal dimana dan dari bangsa apa.
Kita harus memiliki banyak memandang kehidupan untuk mendapatkan makna hidup sesuai dengan diri kita sendiri. Untuk itu sikap bijaksana kita adalah banyaklah memandang dan mempelajari segala ilmu dari manapun belahan dunia hingga kita memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan diri menjadi manusia seutuhnya manusia sesuai takdir kita di dunia.
Comments
Post a Comment