Skip to main content

#ceritababazi #71 Ku terima hari ini

It's time to relax
Gambar oleh Adina Voicu dari Pixabay 

Oke, hari ini memang tak sesuai dengan rencana. Aku memang kecewa akan hal tersebut, serius ini kurasakan penuh ketidak terimaan akan hasil hari ini.

Semua sudah berjalan begitu saja tanpa bisa ku lawan, iya hanya bisa menerima saja. Sedari pagi sudah merasakan hati kurang nyaman dan itu ternyata terbawa sampai siang dan hingga sore. Tau deh, sampai perut tanpa isipun terasa penuh sesak untuk bernafas. Terkadang memang perkara pikiran itu bisa merambah kemana-mana. Mungkin ada yang pernah merasakan posisiku sekarang?

Sebuah pergelutan hati ini semakin meruncing dan galak sekali, berawal dari sebuah ketidaknyamanan yang kurasakan semenjak pandemi. Banyak terjadi pada hati ini, sehingga menggoda untuk keluar dengan begitu saja dari kondisi ini. Kompromi besar yang kulakukan untuk menahan itu semua, demi untuk sebuah kelangsungan kemaslahatan keluarga tersayang.

Sampai kapan hal ini akan bisa ku tahan? 

Ini tak bisa ku biarkan berlarut-larut, harus ku kembalikan pada tingkat kenyamanan hatiku terdalam. Namun, aku harus melakukan apa? Apakah harus menuruti nafsu?

Jika ini benar sebuah nafsu, lantas apakah yang akan datang besok dimasa depan? Tubuh dan pikiran ini menggunjingkan semua ini berbulan dan bahkan hampir beberapa tahun belakangan ini. Sanggupkah ini ku tahan untuk kesekian tahun?

Apakah ini sebuah proses yang harus kulalui?

Ku harapkan ini merupakan sebuah proses yang harus ku lalui untuk menemukan sejatinya diri ini. Walau terkadang perasaan ini tak mampu ku tangguhkan jika aku sedih dan kecewa dengan segala yang sedang kujalani ini. Barangkali diri ini perlu untuk keluar dari kondisi ini, mungkin sesaat untuk melepaskan penat sehingga setelah semua kembali dingin akan kembali membaik. Namun, jika ini tak kunjung membaik juga perlukah untuk lepaskan apa yang sudah kujalani sekarang demi kebaikan dari jiwa ini?

Hari ini memang tidak menyenangkan dan aku menerimanya dengan sadar. Sudah ku berikan hal terbaik dari diri ini untuk menemukan sisi positif dari kegiatan hari ini. Salah satunya adalah aku menemukan diri dengan menuliskan ini. Ternyata perasaan kesal yang kurasakan ini bisa mereda saat ku curahkan dalam sebuah tulisan. Terima kasih untuk hari ini, karena aku bisa melewatinya dengan langkah dari kakiku. kau sungguh kuat kaki, terima kasih ya.

Hak diri ini untuk relaksasi, hak dari diri ini pula untuk beristirahat demi meredakan ketegangan dari urat-urat di kepala yang sudah makin mengeras. Kendorkan urat dengan menikmati tulis-menulis, ini sungguh merupakan perbincangan diri dengan diri sendiri.

ya, tuhan jika diri ini masih kuat kompromi dengan situasi ini tolong kasih kepercayaan diri untuk tegak melanjutkan perjuangan ini ya allah. Jika memang ini bukan jalan terbaik dari diri ini, hamba ingin dengan berani dan mantab mengakhiri ini semua. Beranikan langkah ini untuk maju tanpa melihat spion yang selalu mengiming-ngimingi diri ini akan masa lalu. Mantabkan mata dari diri ini untuk menatap kedepan lebih berani.

Hari ini penuh dengan deg-degan, selalu saja dada ini terus berdegup penuh ketegangan. Untuk itu berikan degup jantung ini sebuah jawaban demi meredakan degup yang mengencang ini.

Tenang diri, esok hari masih akan ada lagi, untuk sekarang bisa ku terima dengan penuh kesadaran bahwa diri ini kecewa. Yakinlah besok akan lebih baik lagi, jangan pernah takut untuk mencoba lagi dan lagi.

Nah, sekarang sisi positif dari hari ini ya.

Apakah hari ini ada yang membuat diri menjadi positif? tentu saja ada dong.

Jadi begini ceritanya, yang dipertuan agung memberikan link untuk diri ini tentang sebuah kesempatan dan harapan untuk masa depan. Akhirnya ku cobalah untuk menerima link tersebut kumanfaatkan sebaiknya. Walau ini merupakan sebuah keisengan namun tidak ada salahnya untuk dicoba. Sedari siang sudah mulai coba buka link tersebut. ternyata ada form yang harus ku isi dengan baik, semua itu berkaitan dengan daftar riwayat hidupku dan data diriku.

Karena sedari pagi di kantor jadi kurang bijak jika itu kugunakan untuk membuka link tersebut. Jam sudah menampakkan jarum pada angka 5 sore, waktunya untuk pulang. yass, tanpa berlama-lama, ku bereskan meja kerja dan langsung kabur.

Setiba dirumah langsung berselancar dengan link yang sudah dikirim yang dipertuan agung. Akhirnya bisa terisi dengan baik dan langsung aply.

Terima kasih untuk hal positif yang meramaikan hari ini untukku, semoga selalu bisa bersyukur atas nikmat dari hari ini.

Pada intinya, hari ini walaupun suasana hati sedang tidak menentu, namun diri ini masih bisa mensyukuri apa yang sudah didapatkan dari perjalanan hari ini. Waktu akan menjawab semua pertanyaan yang hadir setiap harinya. Jangan pernah bosan untuk bertanya jawab dengan diri sendiri. Hargai diri kita sepenuhnya, kita harus bangga menjadi diri kita secara utuh.

Oke, selamat menikmati rasa syukur untuk hari ini ya diri, dan jangan lupa untuk beristirahat. 

Comments

Popular posts from this blog

Heboh Masker COVID-19/Corona Virus

Ilustrasi Corona virus by Me Heboh, borong masker, borong bahan makanan instan seperti mie instan, sarden, vitamin dan barang yang berguna untuk segala kondisi terkait dengan COVID-19 atau orang lebih kenal dengan virus corona. Virus corona yang pertama ditemukan di Wuhan, cina, pada desember 2019 telah menyebar ke seantero cina dan beberapa negara di dunia. Untuk update terbaru bisa buka link dibawah ini yang di update per 3 maret 2020. https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/03/091500465/update-virus-corona-di-seluruh-dunia-tembus-73-negara-48002-sembuh-3117 Untuk di indonesia sendiri mulai heboh setelah presiden jokowi memberikan pernyataan terkait warga negara indonesia terjangkit virus ini. 2 orang warga negara yang tertular dan dinyatakan positif terpapar virus corona diumumkan oleh pak jokowi per 2 maret 2020 kemaren. Hal inilah yang memicu kehebohan di indonesia hingga memborong masker dan bahan makanan sebagai tindakan siaga terkait virus COVID-19 ini.

#ceritababazi #56 Sumeleh

Nalika awake dewe lagi diwenehi pacoban urip, awake dewe kudu kepiye supaya bisa tetep kuat lan semangat ngelakoni? Nah, iki sik bakal dadi pembahasan neng tulisan sik arep tak tulis kanthi sak pangertenku bab pacoban urip kuwi mau.  Sik mesti bakalan marakke penasaran dening kabeh sik mampir neng omah wewacanku iki. Sopo coba sik ora tau diwenehi pacoban urip, mesti kabeh menungso wis tau to ya? yo pora rek? Ngerti pora rek, iki nembe sepisan aku nulis nganggo boso daerah yoiku boso jowo. Dadi nek rodo ora kepenak diwoco yo nyuwun pangapunten loh ya... Kadang kolo awake dewe kui ono munggah mudune nglakoni urip sik saiki awake dewe lakoni, yo sepisan nek awake dewe lagi ono ning ngisor mesti pikirane awake dewe kui dadi mumet lan cuntel. Tapi kadang kolo yo ono neng duwur sik marake awake dewe gumedhe ndase, lali marang gusti sik gawe urip. Jenenge wae urip kui kabeh menungso mesti ono wolak walik ing jaman, nah mangkane kui awak e dewe sik sadar lan tumprap eling marang opo sik diara

Jakarta aku padamu

Akhirnya saat yang dinanti tiba...yg dipertuan agung beserta balateri sudah datang pokoknya jakarta aku padamu... Kala pertama ku jumpa wow...balateri langsung sumringah menyambutku "baba...baba" itu kata yang keluar dari bibir mungilnya..dan sambutan peluk hangat kutangkap dalam-dalam..badan mungilnya waktu berjumpa sudahh larut , ternyata seharian balateri sudah tak sabar menanti kedatanganku. Sehabis berpelukan layaknya teletabis ku bergegas berganti kostum buat tidur...sembari menemani balateriku... balateri sudah dengan ocehannya, "bunda, cucuu!" Ya sudahh bundanya langsung bergegas ke dapur dan buatin susu untuk balateri toh waktunya untuk bobok Setelah mengenyut botol susunya terlelap juga balateriku HARI PERTAMA pagi hari terbangun dan disambut tawa ceria balateri membuatku semakin semangat untuk bangun pagi dihari libur. rencana mau menjajal moda transportasi yang lagi heboh dikalangan masyarakat jakarta pada umumnya..apa itu? Mass rapi