"Jangan pernah membunuh mimpimu, karena semakin lu tekan mimpi tersebut hanya akan pingsan dan akan kembali bangkit lagi. Kejar mimpi lu, jangan sampai lu menyesali saat lu sudah tua."
Kata bijak tersebut membuka mata dan pikiran ku. Hey...mimpiku, apa kabarmu sekarang? Sudah lama sekali engkau pingsan ya?
Benar apa kata bang Pandji, mimpi itu tak pernah bisa dibunuh. Acap kali kau tinggalkan dengan menekan dia hanya tertidur.
Namun, acap kali pula mimpi itu selalu kembali menyusupi pikiran untuk melanjutkan determinasinya. Aku suka menulis, aku suka dengan literasi, aku suka sastra, hal ini selalu mengundangku untuk membangkitkan mimpi tersebut untuk kembali.
Bukan soal uang, bukan soal karya fenomenal, hanya aktualisasi diri demi melepas mimpiku tidak mengendap.
Sungguh drama, iya drama hidup dengan mimpi yg tak kunjung lepas. Hanya terpendam, terdiam, sembunyi dari ketakutan.
Menolaknya diri akan mimpi, sungguh tidak beralasan. Lanjutkan ya diri, lepaskan mimpi perlahan-lahan, tak perlu menunggu, jemput saja dengan bertahap.
Tahun baru sudah unjuk diri, pun diri jangan ketinggalan. Waktunya kejar dengan berlari, kerja keras!
Lawan rasa takut, lawan rasa malas, segera!!
Kembalikan semua jiwa penuh semangat, rasa berani, pantang menyerahmu, libas, ok!
Ingatlah! Waktu bersenang-senang, bermain tanpa ada beban. Nikmatilah hidup, semua akan baik-baik saja. Jika sekarang sudah tidak remaja lagi, toh tak ada kata terlambat untuk memulai. Sentuhanmu itu merupakan wujud dari diri, wujud dari mimpi yg selalu memenuhi isi kepala. Jangan kau hambat, jangan kau tahan dan jangan lagi kau pendam! Luapkan dan lepaskan saja seperti apa yg pengen diri lakukan.
"Aneh", itu kata mainstream sekarang, ku ganti saja dengan kata yg lebih menarik supaya lebih optimis, "unik", ya ini kata yg pas untuk sebutan dari orang lain.
Tak usah pedulikan kata orang, anggapan mereka tidak menggambarkan siapa sebenarnya diri ini. Biarkan mereka berasumsi apapun, terpenting mimpi kita ya urusan kita bukan orang lain. Cukuplah mereka hidup dengan prasangka itu merupakan buah pikiran mereka. Capek saja jika harus menyenangkan orang, sedangkan mereka belum tentu benar dalam memandang mimpinya.
Jatuh bangun diri dalam mewujudkan mimpi acap kali terjadi. Itu wajar kok, tak apa jika kita sering terjatuh, terpenting kita mampu untuk bangkit.
"Perjuangan merupakan buah pikiran yang diwujudkan dengan bertindak"
Arti dari sebuah perjuangan menurut bang Pandji.
Benar juga, jangan pernah menekan mimpi, namun wujudkan dengan tindakan. Lari dari mimpi sama saja memberikan kesempatan diri untuk menikmati penyesalan dikemudian hari.
Comments
Post a Comment