Skip to main content

Posts

ABAH

ABAH & ANAK-NYA Sosok Abah dari cerita anakmu Sosok seorang abah bagiku masih terpendam hingga kini, hanya terendap dalam benak sanubariku tanpa pernah berani ungkap kepermukaan Sosok yang selalu ku kagumi semenjakku kecil Perjalanan hidup yang membuatku merasa kehilangan sosok itu "mengapa sosok itu terasa menjadi semakin asing olehku?" Pertanyaan yang selalu kutanyakan dalam hatiku, sulit ku ungkapkan kepadanya akan rasa ini waktuku kecil selalu ku nantikan hadirnya dalam setiap kesempatan, namanya anak kecil tidak mau adanya penolakan akan keinginannya pernah beliau selalu mendorong motor kesayangannya saat mau pergi dan menghidupkan mesinnya saat dirasa anaknya ini sudah tidak bisa mendengar suara motor abahnya karena selagi tau dan mendengar abahnya mau pergi, ku selalu ingin bersama beliau dan itu harus! tau dong artinya bagaimana sosok abah di mataku?  seiring waktu berjalan ku harus dipisahkan oleh jarak yang sedemikian terjal jika ku har

Persimpangan & Harapan

sisi lain mengaburkan dan dikaburkan oleh hal tak penting, sering kali kita dibutakan oleh ego sendiri tanpa terbantahkan oleh logika. benarkah demikian mari kita telaah bersama.. sekian lama kita memperjuangkan sebuah harapan, kadang tanpa terasa harapan yang lain itu muncul, seperti jalan lurus didepan ternyata ada lagi jalan lurus yang menentang jalan kita membentuk persimpangan titik pertemuan itu memberikan pilihan akan harapan, sehingga muncul harapan lain pilihan demi pilihan terbuka, tergantung kita akan tetap lurus atau kah belok semua memiliki harapan yang sama dimata kita namun... setiap pilihan tersebut memiliki resiko yang tentunya harapan kita sama tapi tak sama sama tapi tak sama? Harapan itu akan sama jika kita berada dalam jalur yang kita pilih, sekalipun ada persimpangan kita akan tetap pada harapan awal begitu juga jika kita lewat jalan lain toh ada juga harapan ku suka jalan yang kulalui sekarang,  sungguh suka namun secara konsistensi dan t

Stay Possitive & Fight : Badai Pasti Berlalu

Pertempuran kehidupan saat ini yang masih jauh dari kata sempurna sebagai keluarga membuatku terus belajar dan belajar untuk selalu bersyukur. Perjuangan menjadi nakoda kapal pernikahan yang masih seumur jagung ini masih saja terus ku lakukan. Entah sampai kapan kapal ini melewati lautan yang tenang. Hidup tak melulu soal badai kok, masih ada sunrise ada pula sunset yang muncul ketika mau memulai hari dan menjelang malam yang kemunculanya sebentar namun memberikan warna yang membuat lebih berarti. Sama halnya kehidupan kadang kita diterpa badai cobaan namun momen saat menghadapi badai itu akan menjadi cerita yang menjadi kenangan indah untuk diceritakan. Proses menghadapi cobaan itulah yang membuat itu menjadi kenangan yang berkesan saat kita berhasil lepas dari cobaan itu. Badai yang ada sekarang mungkin sebuah proses untuk mencapai pelangi, walaupun kemunculannya tak lama namun akan memberikan ketenangan dan ketakjuban yang takkan terlupakan seumur hidup. Kal

Proses Melahirkan Ghaziya Widyaning Shabira

Pagi dihari kerja kuterima pesan singkat dari belahan jiwaku di jogja sana. Dia sedang hamil tua yang siap untuk melahirkan any time and any where. Hmmm...begini kurang lebih pesan singkatnya, "Ba, tadi pagi kok pas habis pipis keluar agak berlendir gitu y?" Sontak membuatku terbelalak terbangun dari tempat tidurku. Kemudian kujawab dengan segala kekuatan jariku begini, "Kapan jadwal periksanya nda?" Sembari bersiap untuk mandi kutunggu jawaban dari pesan singkat itu. "Besok ba jadwal periksanya" oh ya sudah kalau begitu ku jawab, "kalau hari ini kira2 dokternya ada g ya? kalau ada coba aja buat janji untuk periksa!" Setelah itu ku tinggalkan handphone di atas tempat tidur dan kuambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk membasuh badanku dan bersiap untuk berangkat berkarya. Dapat kabar kalau hari ini bisa ketemu dengan dokter kandungan, ya syukurlah semoga tidak ada sesuatu yang tidak pada tempatnya. Setelah bersiap ku lanjutkan berangkat

Imajinasi Kalap

Imajinasi ini pernah terbersit semenjak ku melangkahkan kaki dari peraduan jogja sana. Tahukan jogja itu terkenal dengan tingkat kenyamanannya yang ruar biasa. Iya siapa yang tak mengenal jogja dengan brandingnya, "Jogja berhati Nyaman" memang ku akui daerah asalku itu merupakan tempat peraduan yang tak kuragukan akan kenyamanannya. Lihat saja berdasarkan pengalaman dari berbagai sumber dan berbagai orang yang pernah ke jogja pastinya akan berkata dengan versi masing-masing persepsinya, namun secara garis besar mereka mengiyakan tingkat kenyamanan memang menjadi branding yang tepat untuk kota jogja sana. Nah, ini mengenai per-imajinasianku saat ini dan beberapa waktu itu terulang. Sayang kalau tidak tertuang dalam sesuatu yang tersurat seperti ini. Siapa tau ada sesosok atau apalah sebutnya yang bisa membuat imajinasi kalap seorang yang tak jelas ini terwujud. Apa sih yang menjadi imajinasiku ini? apakah sebuah ketidakwarasan ataukah hanya terobsesi aja dari sebuah perja

PJKA (Pergi Jum'at Kembali Ahad)

Perjalanan mudik segera saya mulai sepulang bekerja pada hari jum'at, tiket sudah dipesan dan sudah ditangan. Pada awal minggu sudah janjian dengan teman sekantor untuk mudik bersama alias bareng. Kebetulan kita memiliki kampung halaman yang sama dan bukan sebuah settingan juga kalau keluarga kita pun tinggalnya dijogja. Awal pertama saya mengajak bareng, anom sebut saja teman saya itu, meng-iyakan dan akan memulai mudik bareng berbarengan dengan berakhirnya hari kerja diminggu ini. Malam hari sebelum hari jum'at, waktunya packing pun terasa sudah menggodaku untuk menyiapkan kepulanganku. Ternyata bukan hanya saya saja yang tergoda dan terkesan kurang sabar untuk mempercepat hari supaya lekas berganti dia adalah istriku. Istriku dijogja bersama dengan anakku selalu menantiku dengan resah dan gelisah kenapa waktu tak kunjung tiba untuk bertemu dengan sang lelakinya. Awang pun menerawang jauh sebelum terjadi, sudah berada diantara para wanitaku yaitu anak dan istriku tercint

Pengalaman Berbeda : Kerja lain dari biasanya

Waktu masih bekerja diperusahaan sebelumnya saya dihadapkan dengan masalah yang lumayan membuat bengep. Hal itu terjadi karena saya diberikan opsi sama perusahaan untuk menjadi pekerja paruh waktu, sedangkan saya sedang dalam masa menyelesaikan masa pendidikan saya di salah satu perhuruan tinggi di jakarta. Nah, lebih lagi istri saya sedang menyiapkan diri untuk melahirkan. Haruskah ku bilang Wow? tentunya hal itu sudah bisa saya lewati dengan segala macam kekuatan dan motivasi dari banyak pihak yang masih memperhatikan saya. Saya sedang menjalani proses yang pelik tadi saya pulang kampung untuk merayakan hari raya idul fitri tahun 2017. Saya bersama istri mudik ke rumah orang tua saya untuk menemui sanak sodara disana kebetulan sodara dari jauh pada datang. Temen saya sebut saja Djoyo, melalui whatsup melayangkan sapaan dan menanyakan kabar apakah saya mudik apa tidak, gayung bersambut saya jawab iya saya mudik dan saya sedang dirumah sekarang. Djoyo pun memberitahukan kalo dia m