Skip to main content

Posts

#ceritababazi #23 Puasa pertama

Gambar oleh  Darwis Alwan  dari  Pixabay   Selamat datang hari pertamaku puasa, memang hari ini berbeda dari puasa sebelumnya. Sungguh terasa sekali apa yang kurasakan untuk kali ini, bagaimana tidak? Hari pertama ditengah pandemi covid-19, tak seperti puasa normal pada umumnya. Untuk sahur dan juga buka puasa akan tetap ada, namun suasananya yang berbeda. Kali ini tak ada namanya sholat tarawih, tak ada ketemu orang untuk sholat subuh layaknya kita sambut bulan penuh berkah pada umumnya. Sedih sekali ku rasakan, sudah terbatas dalam mobilisasi diri, kerjaan juga mulai kerja dari rumah hmm...layak jika kali ini berbeda. Perjalanan hidup memang panjang dan berliku, tak ada yang tahu akan masa depan seperti apa. Kita sebaiknya berfokus saja menjalani dengan sebaik-baiknya dan menikmati proses ini secara suka cita. Hari ini, kuhabiskan waktu hanya untuk memanjakan diri sendiri tanpa memikirkan lainnya. Memang ini terdengar egois, tapi inilah salah satu cara untuk mengerti dan

#ceritababazi #22 Monolog Langit, aku tahu diri

Gambar oleh  Free-Photos  dari  Pixabay   Iya tau, hari ini ku emosi setingkat dengan langit, memang tak begitu tinggi jika ku mampu terbang. Mungkin saja langit tak begitu jauh, ini pikiranku. Jika langit bisa ku ukur dengan perasaan bisa saja perasaan membumbungkan jengkalnya hingga tak terhingga, bisa kan begitu? Terkadang bualan dalam anganku mengatakan, lihatlah langit dari dalam rumahmu, itu lebih bijak karena langit dari rumahku terlihat dan mampu ku raih dengan segera. Yah, khayalan ini makin tak jelas, ragu jadinya. Banyak percakapan mengintimidasi diri dalam ragaku ini berontak. Entah, percakapan kadang membuatku tegar, terkadang tak pula mampu menggerakkan tubuhku dalam perundungan maha bodoh. Tahukah kau jika alam ini terdiri dari mahluk ciptaan dari dzat tak terlihat dan tak pernah orang bisa melihat itu dengan benar. Mereka melihat dengan jasad bukan dengan nurani, mereka terlena dengan tampang bukan dengan nurani. Walahhh...walahh...bilang sajalah kalau kau t

#ceritababazi #21 Sambut ramadhan dari manusia tak sempurna

Gambar oleh  Engin Akyurt  dari  Pixabay   Hari ini merupakan hari mendekati puasa ramadhan, kebijakan pemerintah untuk para perantau sudah jelas dan fix tak boleh mudik. Pertanyaannya apakah hal ini sudah tepat? Sudah ada solusi yang tepatkah, untuk perantau yang tidak pulang? Dalam sejarah perantauan baru kali ini mungkin nanti akan merasakan tidak mudik untuk pertama kalinya. uhh....bagaimana ya rasanya kalau tidak mudik ke kampung halaman itu? Pedih, sedih ataukah semacam gado-gado? Masa menyambut bulan penuh berkah saja biasanya para perantau berbondong untuk mudik loh guna menyambut bulan penuh keberkahan ini. Bagaimana kalau hal ini akan di larang untuk mudik, mungkinkah orang akan apatis dengan kebijakan tersebut? Jawabannya akan iya, karena sebuah tradisi ini sudah mendarah daging semenjak jaman nenek moyang kita dahulu. Merubah kebiasaan yang sudah menjadi budaya memang akan banyak pertentangannya. Tantangan penuh resiko harus diambil oleh pemerintah terkait mudik

#ceritababazi #20 Kartini Jaman Now

R.A. Kartini Terus bermimpi, teruslah bermimpi! Bermimpilah selagi masih bisa bermimpi Habis gelap terbitlah terang --R.A. Kartini-- Quote dari mendiang Raden Ajeng Kartini yups, petuah dari beliau ini akan selalu hidup dalam sanubari setiap perempuan Indonesia. Sebuah perjuangan beliau pada jamannya, memberikan ilmu yang tiada pernah hilang dalam ingatan. Bahwasannya perempuan itu pada masa hidup beliau sangat tabu untuk keluar dari urusan ranjang dan dapur saja. Namun, beliau memberontak untuk menuntut haknya bahwasannya manusia itu memiliki hak yang sama dihadapan kehidupan. Kesetaraan gender digaungkannya dari daerah pantai utara jawa, tepatnya di rembang hingga ke penjuru tanah air. Wanita hebat ini merupakan sebuah karunia dalam sejarah indonesia. Lantas bagaimana peranan kartini-kartini muda jaman sekarang? masih kah menjunjung tinggi jasa-jasa beliau? Pertanyaan yang mungkin akan memberikan gambaran kepada kita para penerus bangsa, akan seperti apakah masa depa

#ceritababazi #19 Still positive thingking?

Gambar oleh  Yerson Retamal  dari  Pixabay   Seminggu sudah tak berurusan dengan kursi pesakitan, serta pendingin ruangan yang membuat kepala pusing makin pusing. Mungkin sebagian orang sudah sampai sebulan kali ya, bekerja dari rumah, istilah kerennya Work From Home (WFH). Apa kabar kalian para WFH? Sudah lelahkan anda dengan pembatasan ini? ataukah anda malah merasa senang akan kondisi saat ini? Mencoba untuk menguraikan apa yang ku rasakan selama menjadi orang yang terkena dampak dari pembatasan dari kegiatan, kerja dari rumah, keluar rumah dibatasi, semua harus sesuai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan dari badan kesehatan dunia. emm..sungguh menjengkelkan rasanya hidup dalam keadaan seperti ini. Namun, kita harus mencoba untuk mengambil sisi positif dari situasi sekarang ini. Bagaimanapun juga kita manusia adalah manusia yang memiliki akal untuk menentukan apakah kita mau ambil sisi positif atau negatif, semua tergantung dari sisi kita sendiri. Pembatas

#ceritababazi #18 Manusia bermanfaat (hablum minannas)

Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay  "woiiii, jangan jadi egois begitu dong" "apaan? emang gw babu loh? ogah amat" "Bukan gitu maksud gw, kita kan sama-sama, berbagi dong lu!" "Bodo amat, ini hak pribadi gw, apa urusan lu?" Sebuah percakapan antara manusia yang tak mau mengalah, satu diantaranya masih dengan ke egosentrisannya, satu lagi mencoba memberikan masukan untuk berbagi dengan sesama.  Apakah keduanya salah? atau manakah yang paling benar? Mari kita kupas disini berdasarkan opini dan pemikiranku, ini tak ada niat untuk menyudutkan, bisa saja pendapat saya benar dan tidak menutup kemungkinan pendapat saya salah. Jika ada yang kurang sependapat mari kita sharing lewat komentar ya, semoga memberikan manfaat. Apakah keduanya salah?  Tidak ada yang salah kalau menurut pendapatku, mengapa hal itu tak ada yang salah? semua tergantung dengan kontek permasalahannya. Jika memang orang yang menolak untuk berbagi itu memil

#ceritababazi #17 Sewindu lalu merindu

Barisan dahan sialan by bundazi Di sepanjang pesisir buaian ombak hilang perlahan Angin berdesir melambat tatkala tertelan dahan sialan Berhembus bergerak dalam bidikan busur yang tertahan Dahan mulai menari berliuk-liuk menahan perlahan Hai, ombak senasib kau dengan debu Kau berdeburan sedangkan aku berhamburan Kau tergelincir dan aku terbanting Tak ada niatkah kau tuk bersanding Gemulung gelombang sepasang memandang Hanya terpandang dikala merundung lalu tergulung Bermimpi bercumbu sewindu lalu merindu Gemulung kemudian terdiam lantas membeku Cahaya bulan menyeruak dalam kegelapan malam Di saat kau terpuruk dalam murung semalam Burung hantu membuat bunyi bagaikan kalam Mencekam dalam keheningan sang malam Hidup tak sekedar memiliki hasrat kelam Terkadang menderap semakin dalam Menantang long-longan gemintang Menembus malam seketika merentang --babazi-- 

#ceritababazi #16 Melawan angin

Badminton anak komplek by google "smashhh....trusss smashh" teriakku kepada mas ari "duhh...musuhnya bukan lagi orang nih, tapi angin" , angin menerpa badan enak, tapi tak enak di raket. "wah tenaganya terkuras karena angin nih" , saut mas ari Keringat mengucur dari sekujur tubuhku dan mas ari, main badminton keringetannya bukan karena lawannya tangguh tapi karena musuh sama angin...hahhaha Bermain badminton sore-sore bareng mas ari dan kang mamad, disertai anak-anak komplek yang nimbrung gabung untuk menonton. Seru...seru banget! "udah gantian kang, aku dah capek iki, nafasku dah kayak rokok dji samsoe" "walah, ngono wis nglokro" , umpat mas ari "okey kene tak lawane mas ari, suwe ngga main iki aku" ucap kang mamad, sambil menerima raketku Main di jalan komplek, lumayan lah buat olahraga biar gerak nih badan, itung-itung olahraga, yeekann? hehhehe Dari pada gabut yeekan brad? Namanya dikomplek ya apal

#ceritababazi #15 This we are : Long last love

Thank you balateri by bundazi Setiap perjalanan hidup merupakan sebuah proses panjang yg musti dilalui dengan peluh, dan air mata. Arti sebuah perjalanan nan penuh perjuangan semoga memberi bekal kita melangkah lebih maju dan lebih bijak dalam bersikap. Doa dan harapan kalian semua (orang tua, sodara dan sahabat) semoga menjadi semangat buat kalian dan juga diri saya sendiri untuk tetap melangkah dengan langkah lebih tegap. Makin tua saja aku ini, manusia pada dasarnya tak bisa memungkiri yang namanya menua. Waktu bergerak maju, bukannya mundur bukan brad? Wajah yang dulunya mulus sekarang mulai ada keratan di dahi, seperti garis memanjang sepanjang dahi bukan hanya satu tapi beberapa garis tentunya. Jalanlah masih panjang untuk berjuang tetapkan tujuan hidup mulai dari sekarang untuk ku demi masa depan keluarga. Percaya akan harapan, pasti ada jalan menuju titik itu, yakin aku pasti bisa berjuang untuk meraih hal tersebut. Kini, tahun berganti ditengah pandemi pen

#ceritababazi #14 Monolog kesunyian malam

Gambar oleh My pictures are CC0. When doing composings: dari Pixabay  Setiap hari seperti hari minggu saja ini, kerjanya cuman bangun, makan, ngopi dan kembali tidur. Tak bisa melakukan kegiatan out door seperti biasanya. Tiap kali melihat ke luar melalui jendela, hanya rongsokan motor diam tertata rapi dalam keheningan hari. Pintu-pintu tetangga tertutup senyap tak ada pergerakan dengan bunyian seperti biasanya, "ngiiiieeekk", itulah bunyi yang sering terdengar ketika tetangga mulai menyambut pagi dengan riangnya. Kali ini, dalam beberapa hari kedepan tak akan banyak terdengar bunyi pintu akan terbuka, mereka lebih memilih untuk berdiam diri dibalik pintu-pintu tersebut. Membiarkan pintu berdiam dalam posisinya menutup. Langit-langit plafon mulai sekarang akan selalu ku lihat dengan sama setiap detik, menit dalam hari-hari sepanjang waktu, tanpa kejelasan sampai kapan akan berakhir. Sesekali berganti, dari balik kamar ku lihat melalui jendela sisi sunyi lain d

#ceritababazi #13 Mental Health

Gambar oleh  Wokandapix  dari  Pixabay   "Dasar biadab, sudah berapa kali ku peringatkan untuk tidak berbuat seperti apa yang kau lakukan ini. Tetapi kenyataannya, kau sungguh kejam, aku sudah seharian beres-beres rumah, mengurusi anak-anak, kamu juga, masih saja kau marah-marah tidak jelas begini. Bahkan, kau tak memikirkan hati yang kau sakiti, kedalaman rasa sakit itu coba, kau pernah membayangkan tidak rasanya sakit hati? Dasar bangsat!" Seorang istri dalam situasi kecapekan mengurusi pekerjaan rumah tangga, tiba-tiba mendapatkan pelampiasan kemarahan dari suami yang menjalani work from home . Keseharian sang suami dengan mobilitas tinggi harus terkungkung dalam lingkungan terbatas serba dibatasi sudah berjalan hampir sebulan. Sebab itulah sang suami menjadi pemarah yang tidak berdasar. Reaksi dari sang istri juga serupa, sudah capek masih juga mendapatkan pelampiasan dari sang suami, hingga reaksi sang istri seperti itu.  Pertanyaannya, apakah anda pernah