Skip to main content

Posts

#ceritababazi #31 Yuk, bermain warna

Bermain mewarnai by bundazi Mari bermain bersama dalam kegembiraan selalu, walau keadaan sekarang berbeda tak seperti sebelumnya namun ini membentuk diri kita yang baru untuk lebih bahagia. Tahukah kalian yang sudah memiliki anak, suasana pandemi ini memberikan rasa bosan untuk anak kita? Mereka tak bisa bermain seperti sebelumnya dimana mereka bisa bermain dengan bebas diluar rumah, bermain dengan teman-temannya, menikmati waktu dengan bebas tanpa adanya peringatan dari orang-orang untuk tetap #stayathome Cerita ini berasal dari seorang istri yang tengah khawatir akan suami merantau dan tak bisa pulang ke rumah. Sang suami seorang perantau, dia merantau jauh dari keluarganya untuk mencari nafkah keluarga. Bagaimana nasib suaminya menghadapi zona merah di rantau? apakah dia baik-baik saja, tak ada yang menemaninya menghabiskan waktu di lingkungan seperti itu, siapa yang memperhatikannya? Seorang istri juga ibu, bagaimana memberikan hal terbaik untuk anaknya kelak anaknya be

#ceritababazi #30 Benang kusut dan tumpukan jerami

Gambar oleh Engin Akyurt dari Pixabay  Ini tak bisa, tak bisa terus begini! Harus ada perubahan dalam sisi hidupku, entah apa yang salah dengan keseharian hidupku ini, tak bisa membuatku merasa nyaman. Selalu dalam ketegangan yang tak tau apakah itu. Perjalanan hidup yang semakin lama membuatku terjebak dalam ketidak pastian dalam hidupku. Entah apa ini merupakan jalan yang benar atau bukan, namun pada kenyataannya ini seperti ada yang salah dengan hidupku. Setiap hari ku lakukan hanyalah berdiam dalam kemurungan tanpa batas yang jelas. Kesepakatan diri dengan intuisi tak berjalan dengan baik. Walau sudah beberapa kali berdamai dengan keadaan ini, tetapi hasilnya tak juga mengubah situasi. Perjuangan terus berjalan kawan, diri ini tak bisa hidup dalam keabu-abuan ini terus. Aku mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi, hidupku tetap saja tak berubah dari dalam hati ini merasa ini bukan hidup yang ku inginkan. Berlomba dalam kemalasan, ke tidak produktifan, hanya berdiam

#ceritababazi #29 Monolog Release Anxiety

Gambar oleh Wokandapix dari Pixabay  Malam ini kembali ku berbincang dengan diri, dalam waktu beberapa hari ini kau melakukan apa saja diri? Bisa kau berikan kita sedikit waktu untuk berbincang tentang apa yang terjadi pada diri? Kau sungguh membuatku kesal teramat kesal diri, kau tak mengindahkan apa perkataanku. Kau sudah muak denganku diri? Kemelut akan menjadi kerut makin terlihat di wajahku diri, kau tak berbelas pada gelas hingga kau tak menghiraukan gurauan dari gelas. Marah kau padaku diri, memang aku salah apa padamu diri hingga kau merasa melepas tanpa belas asih padaku? Ini kita diri bukan tentang aku ataupun kau diri, kita kesatuan dalam aturan kesepakatan yang kemaren kau sepakat. Apa saja yang kau kerjakan beberapa hari terakhir diri, hingga kau begitu malas dalam membalas kehadiranku? Memang aku sadari aku tak seperti kau diri yang tak bisa menampakkan diri secara jelas namun kau kasat oleh cahaya. Ya, tentu sinarnya saja bisa kudapati tanpa bisa raba dalam r

#ceritababazi #28 Cooking is like love

Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay  Akhirnya sampai juga pada tahap meracik bumbu, menumis kangkung dan goreng tempe, hingga ku melahap semua itu dengan nasi tertumpuk begitu manis dalam sebuah benda yang seperti cendawan yang terbuat dari keramik. Iya, manusia menyebutnya dengan piring, begitulah akhir bahagia pada puasa hari ini, berbuka dengan masakan sendiri, hahhaha...girang betul ya. Quote of the day : Cooking is like love. It should be entered into with abandon or not at all.— Harriet Van Horne Asal kalian tahu saja, bagaimana prosesnya sampai pada tahap ini, bagaimana masih tertarikkah kalian dengan prosesnya? kalau masih yuk mari ku ceritakan dari proses awal ya! Simak dengan penuh khikmad ya kawan!! Bangun tidur siang kurang lebih jam 3 sore, begitu membuka mata menuju kamar mandi untuk menyalakan kran untuk mengisi bak mandi untukku. Sembari menunggu bak mandi penuh, aku mencoba merencanakan sesuatu, mau ngapain sehabis mandi y? mau berbuka dengan apa ya? em

#ceritababazi #27 Be Grateful

Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay Musim seperti ini memang lagi banyak tantangan yang harus kita semua rasakan, baik itu untuk bersosialisasi, memenuhi kebutuhan harian kita termasuk asupan gizi kita selama bulan ramadhan. Hari ini memang terik terasa sekali kurasakan, entah apa ini merupakan sebuah perubahan musim atau bagaimana. Masalahnya cuaca tak menentu dari beberapa hari terakhir, kadang hujan, kadang panas terik ya begitulah. Tantangan bagi kita umat muslim yang menjalankan puasa adalah ketika kita terbatas untuk melakukan hal di luar rumah. Kita banyak mengabiskan waktu kita dalam #stayathome, itu membuat kita jadi seorang yang malas, jika kita tidak kreatif dalam memanfaatkan waktu selama #stayathome betul tidak? Hal ini tak kupungkiri sih, hari-hari selama pandemi dengan kungkungan aturan dari pemerintah terkait pandemi. Huuuuhhh....sebal sekali rasanya diri ini untuk memikirkan hal ini, apalagi dalam situasi di perantauan dengan segala carut marutnya lingkung

#ceritababazi #26 Intuition for decision

Gambar oleh MoneyforCoffee dari Pixabay  Hari yang singkat, perjalanan hari ini menjadi terasa amat singkat karena kejadian telpon tadi pagi. Kejadiannya berlangsung begitu cepat hingga pengusiran itu terjadi. Hahhaha...alangkah lucunya hari ini, baru juga hari ini berangkat ke kantor untuk membahas pekerjaan. Baru datang menyalakan komputer untuk membuka bahan bahasan dengan rekan kerja, eh ada kabar dari front office kalau ada telpon dari pihak yang mengatas namakan instansi pemerintahan. Intinya memberikan peringatan jika perusahaan harus segera menghentikan kegiatan bekerja di kantor. Waduhh, baru juga masuk kerja lagi eh sudah ada beginian, singkat padat dan tak dapat apapun dong. Untungnya tempat tinggalku dengan kantor hanya 5 menit, ya sudah langsung pengusiran itu berlaku oleh pelaku pemangku jabatan. " Mulai hari ini sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan, kantor libur, kembali bekerja dari kediaman masing-masing" , Begitulah bunyi suara yang keluar

#ceritababazi #25 Meaning of Dream

Gambar oleh  Free-Photos  dari  Pixabay Sudah 2 hari ini, mimpi kehilangan barang kesayangan menjadi sebuah ceritaku dalam mengiringi hari-hari yang ku lalui. Kejadian mimpi itu terjadi ditengah siang hari bolong, entah apa arti dalam penafsiran mimpi. Baik itu secara islam maupun secara primbon. Buka Browser untuk mengindentifikasi apakah arti mimpiku ini, hari pertama mimpi HP yang menjadi kesayanganku, dia telah menemaniku beberapa tahun terakhir. HP jatuh dari lantai 2 langsung berhamburan karena bertabrakan dengan lantai di sebuah tempat seperti gedung pabrik. Mimpi ini berawal dari istriku yang melahirkan anakku yang kedua, anehnya rumah kami diami untuk waktu yang bersamaan ini seperti bangunan pabrik yang lebar dan memanjang layaknya gudang pabrik. Dalam mimpi tersebut anehnya, kamar untuk bojo dan anakku yang masih bayi itu berada di lantai 2, untuk naik ke lantai 2 itu harus menggunakan tangga seperti tangga monyet yang harus memanjat layaknya tangga servis untuk na

#ceritababazi #24 Learn cook by doing

Gambar oleh  Steve Buissinne  dari  Pixabay   Masak memasak merupakan kegiatan yang bisa kita usahakan dalam menghabiskan waktu yang produktif #dirumahaja, menyenangkan hati. Percobaan yang akan membuat kita berbahagia walaupun apapun itu hasilnya, kita akan merasakan sebuah rasa tak pernah tergantikan. Apalagi masaknya bareng bersama teman atau anggota keluarga, bisa dong membuat kita lebih mengenal teman kita itu. Ini bukan ajang untuk jago-jagoan, ini ajang untuk belajar bersama menjadi orang yang bisa masak. Untuk rasa kita anggap nomor sekian, lebih penting kita bisa mengenal masak memasak untuk diri kita sendiri. Hari ini, lumayan semangat untuk mencoba memperbaiki diri lebih baik lagi, dari sahur sampai saat tulisan ini terbit sudah lumayan ku berbangga pada diriku karena hari ini lebih baik semangatnya. Bersama andios dan renjana, sore menjelang berbuka kami menyiapkan semua untuk berbuka, itu merupakan sebuah kesenangan di balik pandemi yang membatasi pergerakan ka

#ceritababazi #23 Puasa pertama

Gambar oleh  Darwis Alwan  dari  Pixabay   Selamat datang hari pertamaku puasa, memang hari ini berbeda dari puasa sebelumnya. Sungguh terasa sekali apa yang kurasakan untuk kali ini, bagaimana tidak? Hari pertama ditengah pandemi covid-19, tak seperti puasa normal pada umumnya. Untuk sahur dan juga buka puasa akan tetap ada, namun suasananya yang berbeda. Kali ini tak ada namanya sholat tarawih, tak ada ketemu orang untuk sholat subuh layaknya kita sambut bulan penuh berkah pada umumnya. Sedih sekali ku rasakan, sudah terbatas dalam mobilisasi diri, kerjaan juga mulai kerja dari rumah hmm...layak jika kali ini berbeda. Perjalanan hidup memang panjang dan berliku, tak ada yang tahu akan masa depan seperti apa. Kita sebaiknya berfokus saja menjalani dengan sebaik-baiknya dan menikmati proses ini secara suka cita. Hari ini, kuhabiskan waktu hanya untuk memanjakan diri sendiri tanpa memikirkan lainnya. Memang ini terdengar egois, tapi inilah salah satu cara untuk mengerti dan

#ceritababazi #22 Monolog Langit, aku tahu diri

Gambar oleh  Free-Photos  dari  Pixabay   Iya tau, hari ini ku emosi setingkat dengan langit, memang tak begitu tinggi jika ku mampu terbang. Mungkin saja langit tak begitu jauh, ini pikiranku. Jika langit bisa ku ukur dengan perasaan bisa saja perasaan membumbungkan jengkalnya hingga tak terhingga, bisa kan begitu? Terkadang bualan dalam anganku mengatakan, lihatlah langit dari dalam rumahmu, itu lebih bijak karena langit dari rumahku terlihat dan mampu ku raih dengan segera. Yah, khayalan ini makin tak jelas, ragu jadinya. Banyak percakapan mengintimidasi diri dalam ragaku ini berontak. Entah, percakapan kadang membuatku tegar, terkadang tak pula mampu menggerakkan tubuhku dalam perundungan maha bodoh. Tahukah kau jika alam ini terdiri dari mahluk ciptaan dari dzat tak terlihat dan tak pernah orang bisa melihat itu dengan benar. Mereka melihat dengan jasad bukan dengan nurani, mereka terlena dengan tampang bukan dengan nurani. Walahhh...walahh...bilang sajalah kalau kau t

#ceritababazi #21 Sambut ramadhan dari manusia tak sempurna

Gambar oleh  Engin Akyurt  dari  Pixabay   Hari ini merupakan hari mendekati puasa ramadhan, kebijakan pemerintah untuk para perantau sudah jelas dan fix tak boleh mudik. Pertanyaannya apakah hal ini sudah tepat? Sudah ada solusi yang tepatkah, untuk perantau yang tidak pulang? Dalam sejarah perantauan baru kali ini mungkin nanti akan merasakan tidak mudik untuk pertama kalinya. uhh....bagaimana ya rasanya kalau tidak mudik ke kampung halaman itu? Pedih, sedih ataukah semacam gado-gado? Masa menyambut bulan penuh berkah saja biasanya para perantau berbondong untuk mudik loh guna menyambut bulan penuh keberkahan ini. Bagaimana kalau hal ini akan di larang untuk mudik, mungkinkah orang akan apatis dengan kebijakan tersebut? Jawabannya akan iya, karena sebuah tradisi ini sudah mendarah daging semenjak jaman nenek moyang kita dahulu. Merubah kebiasaan yang sudah menjadi budaya memang akan banyak pertentangannya. Tantangan penuh resiko harus diambil oleh pemerintah terkait mudik