Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Conversation in minded

#ceritababazi #40 Mager merupakan kemenangan sesaat

Mager Gambar oleh  Rain Carnation  dari  Pixabay   Dunia terbalik sodara-sodara, harusnya waktu produktif disiang hari berganti menjadi malam hari. Layaknya kelelawar deh jadinya, akibat dari puasa dan #workfromhome, bagaimana merubah kembali kebiasaan ini jika kondisi sudah kembali normal? Sebuah pekerjaan rumah yang harus ku selesaikan dengan segenap pemikiran penuh naluri solutif. Bagaimana jika ini tak ku kerjakan dengan segera apakah ini akan berakibat really bad for me? Aku juga tak tahu apa yang akan terjadi jika hal ini tidak segera ku kerjakan. Jelas akibatnya tidak akan baik untukku dan nantinya akan berakibat pada orang lain pula, aku tidak mau hal itu terjadi. Untuk itu akan ku pikirkan dengan seksama bagaimana solusi terbaik untuk masalah ini. Lantas apakah solusi yang harus ku tempuh untuk menindaklanjuti hal ini ya? hmm...ataukah harus kunikmati dulu masa ini sebagai reward untuk diri selama beberapa tahun terakhir penuh drama? Untuk mendapatkan pekerjaan seperti sekaran

#ceritababazi #36 Pertanyaan berpasangan jawaban

Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay  Mulai berubah dari kebiasaan sebelum dan ketika pandemi berlangsung, apakah kalian merasakan hal yang sama? Keseharian kita sekarang sudah mulai beralih dari kebiasaan bangun langsung fokus untuk bekerja seperti rutinitas yang sudah terbentuk sekian tahun, kini semua itu harus pelan-pelan tergerus menjadi kerja dirumah atau menjadi kebiasaan baru lagi. Orang mendadak menjadi marketing produk-produk kebutuhan dari makanan, elektronik maupun fashion. Ini merupakan efek yang terlihat mencolok dari akibat pandemi ini. Market place mendadak menjadi ramai para pendatang baru, ini indikasi akan mengarah kemana perubahan ini? Akankah jualan secara online akan menggantikan usaha yang awalnya tak menggunakan jasa jualan online kini beralih ke online semua. Hal ini juga diperkuat dengan berkembangnya teknoligi semakin maju seperti sekarang ini. Ternyata hal ini berpengaruh dengan kebiasaan kaum milineal yang gemar dengan dunia maya, sosial media dipenuhi pos

#ceritababazi #30 Benang kusut dan tumpukan jerami

Gambar oleh Engin Akyurt dari Pixabay  Ini tak bisa, tak bisa terus begini! Harus ada perubahan dalam sisi hidupku, entah apa yang salah dengan keseharian hidupku ini, tak bisa membuatku merasa nyaman. Selalu dalam ketegangan yang tak tau apakah itu. Perjalanan hidup yang semakin lama membuatku terjebak dalam ketidak pastian dalam hidupku. Entah apa ini merupakan jalan yang benar atau bukan, namun pada kenyataannya ini seperti ada yang salah dengan hidupku. Setiap hari ku lakukan hanyalah berdiam dalam kemurungan tanpa batas yang jelas. Kesepakatan diri dengan intuisi tak berjalan dengan baik. Walau sudah beberapa kali berdamai dengan keadaan ini, tetapi hasilnya tak juga mengubah situasi. Perjuangan terus berjalan kawan, diri ini tak bisa hidup dalam keabu-abuan ini terus. Aku mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi, hidupku tetap saja tak berubah dari dalam hati ini merasa ini bukan hidup yang ku inginkan. Berlomba dalam kemalasan, ke tidak produktifan, hanya berdiam

#ceritababazi #29 Monolog Release Anxiety

Gambar oleh Wokandapix dari Pixabay  Malam ini kembali ku berbincang dengan diri, dalam waktu beberapa hari ini kau melakukan apa saja diri? Bisa kau berikan kita sedikit waktu untuk berbincang tentang apa yang terjadi pada diri? Kau sungguh membuatku kesal teramat kesal diri, kau tak mengindahkan apa perkataanku. Kau sudah muak denganku diri? Kemelut akan menjadi kerut makin terlihat di wajahku diri, kau tak berbelas pada gelas hingga kau tak menghiraukan gurauan dari gelas. Marah kau padaku diri, memang aku salah apa padamu diri hingga kau merasa melepas tanpa belas asih padaku? Ini kita diri bukan tentang aku ataupun kau diri, kita kesatuan dalam aturan kesepakatan yang kemaren kau sepakat. Apa saja yang kau kerjakan beberapa hari terakhir diri, hingga kau begitu malas dalam membalas kehadiranku? Memang aku sadari aku tak seperti kau diri yang tak bisa menampakkan diri secara jelas namun kau kasat oleh cahaya. Ya, tentu sinarnya saja bisa kudapati tanpa bisa raba dalam r

#ceritababazi #27 Be Grateful

Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay Musim seperti ini memang lagi banyak tantangan yang harus kita semua rasakan, baik itu untuk bersosialisasi, memenuhi kebutuhan harian kita termasuk asupan gizi kita selama bulan ramadhan. Hari ini memang terik terasa sekali kurasakan, entah apa ini merupakan sebuah perubahan musim atau bagaimana. Masalahnya cuaca tak menentu dari beberapa hari terakhir, kadang hujan, kadang panas terik ya begitulah. Tantangan bagi kita umat muslim yang menjalankan puasa adalah ketika kita terbatas untuk melakukan hal di luar rumah. Kita banyak mengabiskan waktu kita dalam #stayathome, itu membuat kita jadi seorang yang malas, jika kita tidak kreatif dalam memanfaatkan waktu selama #stayathome betul tidak? Hal ini tak kupungkiri sih, hari-hari selama pandemi dengan kungkungan aturan dari pemerintah terkait pandemi. Huuuuhhh....sebal sekali rasanya diri ini untuk memikirkan hal ini, apalagi dalam situasi di perantauan dengan segala carut marutnya lingkung

#ceritababazi #22 Monolog Langit, aku tahu diri

Gambar oleh  Free-Photos  dari  Pixabay   Iya tau, hari ini ku emosi setingkat dengan langit, memang tak begitu tinggi jika ku mampu terbang. Mungkin saja langit tak begitu jauh, ini pikiranku. Jika langit bisa ku ukur dengan perasaan bisa saja perasaan membumbungkan jengkalnya hingga tak terhingga, bisa kan begitu? Terkadang bualan dalam anganku mengatakan, lihatlah langit dari dalam rumahmu, itu lebih bijak karena langit dari rumahku terlihat dan mampu ku raih dengan segera. Yah, khayalan ini makin tak jelas, ragu jadinya. Banyak percakapan mengintimidasi diri dalam ragaku ini berontak. Entah, percakapan kadang membuatku tegar, terkadang tak pula mampu menggerakkan tubuhku dalam perundungan maha bodoh. Tahukah kau jika alam ini terdiri dari mahluk ciptaan dari dzat tak terlihat dan tak pernah orang bisa melihat itu dengan benar. Mereka melihat dengan jasad bukan dengan nurani, mereka terlena dengan tampang bukan dengan nurani. Walahhh...walahh...bilang sajalah kalau kau t

#ceritababazi #21 Sambut ramadhan dari manusia tak sempurna

Gambar oleh  Engin Akyurt  dari  Pixabay   Hari ini merupakan hari mendekati puasa ramadhan, kebijakan pemerintah untuk para perantau sudah jelas dan fix tak boleh mudik. Pertanyaannya apakah hal ini sudah tepat? Sudah ada solusi yang tepatkah, untuk perantau yang tidak pulang? Dalam sejarah perantauan baru kali ini mungkin nanti akan merasakan tidak mudik untuk pertama kalinya. uhh....bagaimana ya rasanya kalau tidak mudik ke kampung halaman itu? Pedih, sedih ataukah semacam gado-gado? Masa menyambut bulan penuh berkah saja biasanya para perantau berbondong untuk mudik loh guna menyambut bulan penuh keberkahan ini. Bagaimana kalau hal ini akan di larang untuk mudik, mungkinkah orang akan apatis dengan kebijakan tersebut? Jawabannya akan iya, karena sebuah tradisi ini sudah mendarah daging semenjak jaman nenek moyang kita dahulu. Merubah kebiasaan yang sudah menjadi budaya memang akan banyak pertentangannya. Tantangan penuh resiko harus diambil oleh pemerintah terkait mudik

#ceritababazi #19 Still positive thingking?

Gambar oleh  Yerson Retamal  dari  Pixabay   Seminggu sudah tak berurusan dengan kursi pesakitan, serta pendingin ruangan yang membuat kepala pusing makin pusing. Mungkin sebagian orang sudah sampai sebulan kali ya, bekerja dari rumah, istilah kerennya Work From Home (WFH). Apa kabar kalian para WFH? Sudah lelahkan anda dengan pembatasan ini? ataukah anda malah merasa senang akan kondisi saat ini? Mencoba untuk menguraikan apa yang ku rasakan selama menjadi orang yang terkena dampak dari pembatasan dari kegiatan, kerja dari rumah, keluar rumah dibatasi, semua harus sesuai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan dari badan kesehatan dunia. emm..sungguh menjengkelkan rasanya hidup dalam keadaan seperti ini. Namun, kita harus mencoba untuk mengambil sisi positif dari situasi sekarang ini. Bagaimanapun juga kita manusia adalah manusia yang memiliki akal untuk menentukan apakah kita mau ambil sisi positif atau negatif, semua tergantung dari sisi kita sendiri. Pembatas

#ceritababazi #14 Monolog kesunyian malam

Gambar oleh My pictures are CC0. When doing composings: dari Pixabay  Setiap hari seperti hari minggu saja ini, kerjanya cuman bangun, makan, ngopi dan kembali tidur. Tak bisa melakukan kegiatan out door seperti biasanya. Tiap kali melihat ke luar melalui jendela, hanya rongsokan motor diam tertata rapi dalam keheningan hari. Pintu-pintu tetangga tertutup senyap tak ada pergerakan dengan bunyian seperti biasanya, "ngiiiieeekk", itulah bunyi yang sering terdengar ketika tetangga mulai menyambut pagi dengan riangnya. Kali ini, dalam beberapa hari kedepan tak akan banyak terdengar bunyi pintu akan terbuka, mereka lebih memilih untuk berdiam diri dibalik pintu-pintu tersebut. Membiarkan pintu berdiam dalam posisinya menutup. Langit-langit plafon mulai sekarang akan selalu ku lihat dengan sama setiap detik, menit dalam hari-hari sepanjang waktu, tanpa kejelasan sampai kapan akan berakhir. Sesekali berganti, dari balik kamar ku lihat melalui jendela sisi sunyi lain d

#ceritababazi #13 Mental Health

Gambar oleh  Wokandapix  dari  Pixabay   "Dasar biadab, sudah berapa kali ku peringatkan untuk tidak berbuat seperti apa yang kau lakukan ini. Tetapi kenyataannya, kau sungguh kejam, aku sudah seharian beres-beres rumah, mengurusi anak-anak, kamu juga, masih saja kau marah-marah tidak jelas begini. Bahkan, kau tak memikirkan hati yang kau sakiti, kedalaman rasa sakit itu coba, kau pernah membayangkan tidak rasanya sakit hati? Dasar bangsat!" Seorang istri dalam situasi kecapekan mengurusi pekerjaan rumah tangga, tiba-tiba mendapatkan pelampiasan kemarahan dari suami yang menjalani work from home . Keseharian sang suami dengan mobilitas tinggi harus terkungkung dalam lingkungan terbatas serba dibatasi sudah berjalan hampir sebulan. Sebab itulah sang suami menjadi pemarah yang tidak berdasar. Reaksi dari sang istri juga serupa, sudah capek masih juga mendapatkan pelampiasan dari sang suami, hingga reaksi sang istri seperti itu.  Pertanyaannya, apakah anda pernah

#ceritababazi #12 Selalu ada celah bahagia

Selalu ada celah bahagia Gambar oleh Muhammad Ma'ruf dari Pixabay Hari ini, hari ke 2 untukku berada dirumah tanpa melakukan apapun. Kerjaanku hanyalah terbaring membujur layaknya guling. Berguling kesana kemari, tengok kanan, tengok kiri tak jelas maksud dan tujuanku terbaring dengan mata sayu tak lepas dari rasa kasur. Perut tak jua membelot untuk keluar dari zona rebahan, begitu senyap hariku. Tersiar kabar tepat hari ini dari kantor, jika mulai hari senin semua karyawan bekerja dari rumah. Alasannya sudah jelas untuk menekan penyebaran virus covid-19 terus bertambah, juga sebagai bakti kita negeri. Sudah selayaknya kita berkontribusi untuk saling tolong menolong dalam gotong royong. Hingga kita bisa hidup selayaknya manusia semestinya manusia. Habluminannas, merupakan hubungan antar manusia yang sudah tertulis dalam banyak buku religius. Tak pandang ras, suku dan derajat, kita harusnya saling menegakkan budaya gotong royong untuk hidup selayaknya. Dunia maya

Nayu and me - chapter 3 : Pejuang yang berjuang

Teman Kecilku by bunda Selama mengurung dalam kamar kos untuk beberapa waktu ternyata, ku dapat sebuah semangat baru dan tekad yang kuat untuk berjuang menyelesaikan apa yang sudah ku mulai. Semangat itu adalah keluarga yang menanti dan selalu mendoakanku sampai saat ini, dari orang tua yang selalu tak putus mendoakanku demi perjuangan menggapai apa yang ku impikan. Sang pujaan hati yaitu nayu, selalu ada untukku saat ini menungguku dengan mengharapkan keberhasilan atas perjuanganku hingga mencapai titik ini. Pekerjaan dan kuliah harus fokus satu persatu ku selesaikan apapun nanti hasilnya, namun menyerah bukanlah sebuah solusi untukku saat ini.  Perlu skala prioritas menghadapi persoalan ini, fokus utama adalah sidang kuliah harus ku prioritaskan pertama. Bagaimana caranya ya kerjakan semampuku dengan kekuatanku yang didorong oleh teman dan keluarga. Akhirnya ku hubungi arian untuk membantu menyelesaikan tugas yang semakin berantakan ini untuk kembali dalam treknya. Ku